Mu Shen seperti memiliki alarm dalam tubuhnya. Tepat pukul 6 pagi dia bangun, dia mengganti pakaiannya dengan setelan pakaian olahraga berwarna hitam kemudian setelah mencuci wajahnya dia berjalan keluar.
Saat baru saja keluar dari kamar tidurnya, terdengar suara dari kamar tidur di sebelahnya.
Gerakannya seketika terhenti, kemudian dia menolehkan kepalanya melihat ke arah kamar tidur di sebelahnya.
Pintu kamar itu terbuka, kemudian sosok anak kecil berkepala botak muncul.
Ruanruan masih belum menyadari keberadaan Mu Shen yang tidak jauh darinya. Karena tubuhnya tidak tinggi, dia berusaha keras untuk berjinjit lalu mengulurkan tangan kecilnya untuk menggapai pegangan pintu kamarnya.
Wajah kecil Ruanruan yang putih itu bahkan menjadi merah. Dia berjinjit dengan sedikit melompat dan akhirnya dia baru berhasil untuk menggapai pegangan pintu. Dengan bersusah payah akhirnya dia baru berhasil menutup pintu kamarnya.
Setelah berhasil menutup pintu, dia melangkah mundur kemudian menghela nafas seolah baru saja melakukan pekerjaan yang berat.
Mu Shen tidak mengatakan apapun, dia melihat semua yang dilakukan oleh Ruanruan untuk menutup pintu kamarnya.
Mu Shen merasa sikap Ruanruan terlihat sedikit konyol tapi … entah kenapa sangat menggemaskan.
Ruanruan keluar dengan menggunakan setelan pakaian olahraga. Pada pakaiannya ada gambar tupai yang memiliki pipi menggembung mirip seperti wajahnya.
Saat Ruanruan baru saja berbalik badan, dia baru menyadari ada bayangan orang bertubuh tinggi besar berdiri di belakangnya, bahkan ia hampir menabrak tubuh Mu Shen.
Ruanruan melangkah mundur beberapa langkah, kemudian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Mu Shen.
Setelah melihat dengan jelas siapa orang itu, mata Ruanruan langsung berbinar.
"Papa!" Ruanruan langsung memanggil Mu Shen kemudian memeluk kaki panjang Mu Shen.
Mu Shen melihat wajah antusias Ruanruan langsung menelan air liurnya kemudian menjawab dengan suara lembut, "Hm."
Walaupun jawaban itu sangat singkat tapi Ruanruan malah terlihat semakin senang.
"Papa, papa. Papa mengakui papa adalah papaku kan? Ruanruan sangat senang!"
Ruanruan benar-benar sangat senang, saat bicara suaranya juga terdengar sangat manis.
Kemarin Ruanruan sudah memanggil Mu Shen dengan sebutan 'Papa' berkali-kali, tapi Mu Shen tidak pernah menghiraukan panggilannya itu, tapi hari ini Mu Shen menanggapinya. Karena itu Ruanruan langsung ingin memberitahukan kabar bagus ini kepada Ji Yuan.
Mu Shen berdeham, kemudian dia melepaskan Ruanruan yang memeluk kakinya itu dan berkata dengan wajah datar, "Berdiri yang baik."
Tapi walaupun raut wajah Mu Shen terlihat datar, Ruanruan sama sekali tidak takut melihatnya!
Ruanruan masih merasa sangat senang memikirkan Mu Shen yang menanggapi perkataannya, 'Papa tadi menanggapiku.'
Tapi dia tetap menurut dan berdiri dengan baik. Dia berdiri dengan tegap, hanya saja dia tidak bisa menahan senyuman di wajahnya yang membuatnya terlihat konyol dan polos.
Mu Shen ingin memegang dahinya, 'Anak bodoh ini benar-benar anakku?'
"Kamu bangun pagi sekali."
Mu Shen melihat ke arah Ruanruan dan bertanya.
Ruanruan mengerjapkan matanya yang besar, lalu memegang jari Mu Shen.
"Ruanruan mau lari pagi, mau berlatih tai chi dan menyelesaikan tugas."
Kemudian Mu Shen merasa kebingungan, dia mengerutkan alisnya, "Kamu setiap hari melakukan semua itu?"
Ruanruan menganggukkan kepalanya, "Hm, hm, Ruanruan sangat rajin dan tidak boleh bermalas-malasan."
Mu Shen berkata, "... Kamu masih sangat kecil, tidak perlu bangun begitu pagi untuk melakukan semua itu."
'Bukankah anak kecil biasanya selalu bangun siang? Seperti para keponakanku yang selalu suka bangun siang. Hari sekolah adalah hari-hari terburuk untuk mereka karena sangat sulit membangunkan mereka. Walaupun ada begitu banyak orang yang membangunkan mereka, mereka tetap saja tidak mau bangun.'
Saat Ruanruan mendengar perkataan Mu Shen, dia langsung membelalakkan matanya.
"Ruanruan sudah besar! Kata master, Ruanruan harus memiliki kebiasaan ini sejak kecil, setiap hari harus olahraga agar kuat jadi bisa mengalahkan banyak orang!"
Mu Shen, "..."
'Apa maksud kata-kata terakhirnya?! Mengalahkan banyak orang?! Tapi karena dia sudah bangun maka aku juga tidak mungkin menyuruhnya kembali tidur.'
Karena itu dia membawa Ruanruan untuk turun ke bawah.
Ruanruan mengikuti Mu Shen dengan berjalan di belakangnya seperti ekornya. Saat melewati kamar Xiao Baibai, Ruanruan memanggil Xiao Baibai keluar, kemudian setelah turun ke bawah akhirnya 'ekor' Mu Shen bertambah 1 lagi.
Ruanruan terlihat sangat antusias, dia terus mengulangi cerita mengenai Mu Shen yang menanggapi perkataannya pada Xiao Baibai. Jelas-jelas itu adalah masalah yang sederhana tapi cukup untuk membuatnya merasa sangat senang dan membuatnya ingin terus membagi kebahagiaannya itu dengan sahabatnya.
Walaupun sahabatnya itu hanya seekor anak serigala.
Mu Shen seketika merasa perasaannya menjadi sedikit rumit.
"Papa, aku mau mulai lari pagi dulu!" Ruanruan memegang tangan besar Mu Shen dengan tangan kecilnya.
"Tunggu, aku juga mau lari pagi." Mu Shen menyuruh Ruanruan untuk berdiri dengan baik, kemudian dia menuangkan air mineral untuk dirinya dan untuk Ruanruan.
Sebelum Ruanruan sempat terkejut saat mendengar Mu Shen mengatakan dirinya mau lari pagi, Mu Shen sudah memberikan segelas air kepadanya.
Dia dengan cepat menerimanya dengan 2 tangan kecilnya, kemudian tersenyum begitu manis dan bicara dengan begitu manis, "Terima kasih Papa."
Setelah itu dia meminum air itu dengan mulut kecilnya.
Koki yang bekerja di rumah itu sudah bekerja dengan Mu Shen selama beberapa tahun. Dia tahu kebiasaan bangun pagi Mu Shen, sehingga sejak pagi-pagi sekali dia sudah ada di dapur untuk menyiapkan sarapan.
Mu Shen meminta kokinya menyiapkan sarapan dan susu untuk Ruanruan, setelah itu dia membawa Ruanruan keluar bersama untuk lari pagi.
Ruanruan berlari mengejar Mu Shen. Tangannya yang kecil itu memegang 1 jari Mu Shen lalu melihat ke sekelilingnya dengan penuh rasa penasaran.
Setelah mereka keluar dari pintu gerbang vila keluarga Mu, Mu Shen membawa Ruanruan pergi ke sebuah taman.
Embun pagi masih terlihat jelas. Taman di daerah vila itu sangat besar, ada banyak pohon, rumput dan tanaman lainnya, selain itu juga ada sebuah danau dengan air yang jernih dan indah, karena itu udara di sana sangat segar.
Sepanjang perjalanan, Ruanruan dapat mendengar suara kicauan burung yang ada di atas pohon.
Xiao Baibai juga bersikap baik. Ia terus berada di samping tubuh Ruanruan meskipun tubuhnya tidak diikat dengan tali.
"Kelak saat tiba di tempat asing jangan pergi ke sembarangan tempat." Mu Shen berkata kepada Ruanruan dengan serius.
Ruanruan menganggukkan kepalanya kemudian menjulurkan lidah kecilnya, "Hm, hm, Ruanruan mengerti. Ruanruan awalnya hanya ingin melakukannya di taman vila Papa, taman vila Papa sangat besar tapi tidak sebesar gunung, jadi Ruanruan hanya perlu berlari beberapa putaran."
Mu Shen tidak mengatakan apapun lagi dan mulai berlari pagi dengan Ruanruan.
Mu Shen berlari lebih lambat daripada biasanya, bisa dikatakan dia seperti sedang berjalan untuk menunggu Ruanruan yang sedang berlari di belakangnya.
Ruanruan bicara berbagai hal sambil berlari bersama Mu Shen. Dia mengelilingi danau yang panjangnya sekitar 800 meter. Yang membuat Mu Shen terkejut adalah, walaupun Ruanruan berlari dengan sangat pelan, tapi setelah berlari 1 putaran wajahnya hanya sedikit memerah dan dia sama sekali tidak berkeringat.
"Papa, Ruanruan sudah tahu jalannya, Papa bisa berlari duluan, lari Ruanruan lambat tapi ada Xiao Baibai yang menemani."
Mu Shen melihat ke arah Ruanruan, "Tidak apa-apa, aku akan berlari santai."
'Nanti setelah kembali aku hanya akan perlu berolahraga di dalam ruang gym,' pikir Mu Shen.
Senyum Ruanruan menjadi semakin senang, tapi kemudian dia melihat kaki panjang Mu Shen dengan sorot mata iri, karena 1 langkah Mu Shen sama dengan beberapa langkah untuknya.
Setelah berlari sebanyak 3 putaran, tubuh Ruanruan baru mulai berkeringat dan nafasnya juga mulai menjadi lebih berat, tapi dia tetap bersikeras untuk terus berlari. Xiao Baibai masih mengikutinya berlari walaupun berhenti beberapa kali, tapi dia juga berhasil menyelesaikan 3 putaran bersama Ruanruan.
Setengah 7 pagi, di dalam taman sudah ada banyak orang yang muncul dan semuanya adalah orang tua. Semua orang menggunakan pakaian olahraga, ada yang membawa pedang ada yang tidak membawa apapun, semua orang pergi ke tempat yang biasanya selalu digunakan untuk berlatih tai chi.
Biasanya mereka semua pasti sudah mulai berlatih, tapi hari ini para nenek-nenek dan kakek-kakek sibuk melihat Ruanruan yang sedang berlatih itu!
"Selamat pagi semuanya." Saat Ruanruan berlari melewati mereka, dia tidak lupa untuk menyapa para orang tua yang tidak dia kenal itu, meskipun dia lelah dan nafasnya berat.