Ruanruan yang sudah mengambil handuk langsung meletakkan handuk itu di atas kepala Mu Shen yang basah dengan hati-hati.
Mu Shen yang sedang bekerja itu langsung mengangkat kepalanya. Dia dapat merasakan ada kekuatan yang kecil sedang menggosok kepalanya.
Handuk yang lembut, serta tekanan yang lembut, Ruanruan sedang membantunya mengeringkan rambutnya.
Mu Shen sama sekali tidak mengira bahwa anak sekecil Ruanruan bisa membantunya untuk mengeringkan rambutnya, dia tertegun.
"Papa, membiarkan rambut basah tidak bagus untuk kesehatan, kelak bisa sakit kepala. Papa bekerja lagi saja, aku akan membantu Papa mengeringkannya."
Ruanruan menyandarkan tubuhnya di punggung Mu Shen, dan Mu Shen dapat mencium aroma harum bubuk susu dari tubuhnya.
Mu Shen mengambil handuk itu lalu berkata, "Tidak perlu."
Dia tidak terbiasa ada orang yang mendekat ke arahnya.
Ruanruan melihat ke arah laki-laki yang dingin itu, matanya yang sebelumnya berbinar perlahan terlihat redup.
Dia menarik tangannya lalu dengan sedih hanya mengatakan 'Oh', kemudian dia bergerak ke samping dan duduk dengan tenang dengan kedua pipi yang menggembung.
Mu Shen melihat sikap Ruanruan dan seketika merasa sedikit menyesal, tapi karena dia sudah mengatakannya, dia tidak mungkin menarik kembali perkataannya.
Xiao Baibai juga mengeluarkan suara samar, kemudian dia menggunakan kepalanya yang berbulu dan mengusapkannya ke kaki Ruanruan yang putih dan berisi itu.
Seketika suasana menjadi sedikit canggung.
Kepala pelayan melihat Mu Shen seperti sedang ragu-ragu, lalu melihat Ruanruan yang terlihat kesepian membuatnya merasa tidak tega, 'Tuan muda, sikap Anda kali ini tidak tepat.'
Walaupun jari panjang Mu Shen ada di atas keyboard, tapi tatapan matanya tanpa sadar terus memperhatikan Ruanruan.
Dia melihat Ruanruan yang menggembungkan kedua pipinya lalu melihat ke bawah dan tangannya yang kecil sedang mengusap kepala Xiao Baibai. Tubuh kecilnya itu mengeluarkan aura tidak senang dan tiba-tiba dia mulai merasa sedikit kesal.
Untung saat saat ini pakaian yang dibeli untuk Ruanruan baru saja datang.
Terdengar suara bel pintu yang dengan cepat menghancurkan ketenangan di dalam sana. Ruanruan mengangkat kepalanya, dan matanya yang besar itu langsung melihat ke arah luar.
Kepala pelayan pergi untuk membukakan pintu dan masuklah seseorang yang tidak asing.
Saat Ruanruan melihatnya, wajahnya langsung kembali terlihat sangat menggemaskan, lesung pipi yang terlihat di wajahnya terlihat sangat manis.
"Kakak." Ruanruan meloncat turun dari sofa kemudian dia memegang pakaian yang kepanjangan itu dan berlari ke arah perempuan yang baru saja datang, mungkin karena dia terlalu bersemangat dan pakaiannya terlalu besar, pundak kecil Ruanruan jadi terlihat.
Saat sekretaris Jin melihat Ruanruan yang begitu menggemaskan itu berlari ke arahnya, senyum profesionalnya seketika berubah menjadi senyuman tulus. Jantungnya juga terus berdetak dengan cepat karena melihat Ruanruan yang menggunakan pakaian orang dewasa, berlari tanpa alas kaki ke arahnya. Dia merasa Ruanruan benar-benar sangat menggemaskan.
Sekretaris Jin, 'Ah! Kenapa anak yang begitu menggemaskan ini bukan anakku?!'
Sekretaris Jin begitu antusias dalam hati, tapi wajahnya masih terlihat sangat tenang. Dia membungkukkan tubuhnya dan memeluk Ruanruan.
"Kakak membawakanmu pakaian. Bos, saya akan pergi membantunya mengganti pakaian."
Sekretaris Jin mengusap kepala botak Ruanruan dan sorot matanya menjadi sangat lembut. Walaupun Ruanruan tidak memiliki rambut, tapi dia sangat suka mengusap kepala Ruanruan.
"Hm." Mu Shen menjawab dengan tenang dan dingin seperti biasanya. Matanya jelas-jelas melihat ke arah layar laptop, jarinya mengetuk-ngetuk meja tapi dia sama sekali tidak memperhatikan apa isi yang ada di dalam layar laptop itu.
Sorot matanya terus melihat ke kepala Ruanruan, dia mengingat kembali perasaan saat tangan kecil Ruanruan menyentuh kepalanya dan dia merasa sedikit tergerak.
Tapi wajahnya tetap terlihat serius dan dingin layaknya seorang direktur, jadi tidak ada orang yang tahu apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan.
Ruanruan berterima kasih kepada sekretaris Jin, tangannya yang kecil itu menarik tangan besar sekretaris Jin, kemudian dia ikut dengan sekretaris Jin untuk naik ke atas.
Sebelum pergi dia tidak lupa untuk menolehkan kepalanya dan berpamitan kepada Mu Shen.
"Kakak cantik, tolong bantu gendong Xiao Baibai. Kakinya terlalu pendek jadi tidak bisa berlari menaiki tangga!" Mereka baru saja menaiki 2 anak tangga saat Ruanruan baru mengingat Xiao Baibai.
Sekretaris Jin tidak bisa menahan diri melihat wajah menggemaskan dan berisi Ruanruan, dia mengulurkan tangannya lalu mencubit pelan wajah Ruanruan.
Sekretaris Jin, 'Wah sangat empuk, kulitnya juga sangat halus!'
Sekretaris Jin tidak bisa menahan diri untuk menunjukkan raut wajah yang konyol.
Mu Shen yang melihatnya dari kejauhan merasa cukup terkejut karena dia tidak pernah tahu bahwa sekretarisnya bisa seperti ini.
Xiao Baibai melompat beberapa kali tapi dia tetap tidak bisa menaiki tangga, akhirnya dia hanya bisa melolong kemudian melihat ke arah sekretaris Jin dengan matanya yang kecil, bulat, dan penuh harap.
Sekretaris Jin juga merasa Xiao Baibai menggemaskan. Dia tidak bisa menahan antusiasmenya. Dia membungkukkan tubuhnya lalu menggendong hewan kecil itu. Kemudian dia merasakan bulu Xiao Baibai yang lembut selain itu juga harum, harumnya sama dengan yang ada di tubuh Ruanruan, aroma bubuk susu.
Dia menggendong Xiao Baibai dengan 1 tangan dan tangannya yang lain menggandeng Ruanruan. Dia merasa dirinya adalah pemenang karena bisa menggandeng satu anak yang menggemaskan dan seekor anak anjing yang menggemaskan. Dia berjalan dengan sepatu hak tingginya dan membawa Ruanruan naik ke atas untuk mengganti pakaiannya. Para pelayan perempuan melihat dirinya dengan sorot mata kagum dan itu membuatnya merasa bangga.
Mu Shen, "..."
Dia melihat ke arah kepala pelayan, 'Kenapa harus menyuruhnya yang membeli pakaian?'
Kepala pelayan yang sudah bekerja lama dengan Mu Shen itu langsung mengerti apa maksud sorot mata Mu Shen.
"Tuan muda, nona kecil adalah seorang anak perempuan, Sekretaris Jin pasti lebih memahami apa yang disukai anak perempuan."
Mu Shen tidak mengatakan apapun dan melanjutkan pekerjaannya.
Tidak lama kemudian terdengar suara dari atas, Ruanruan yang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang memiliki motif kucing di bagian perut pun berjalan ke bawah dengan sorot mata yang penasaran.
Saat Mu Shen dan kepala pelayan mendengar suara dari atas, mereka di saat yang bersamaan menoleh ke arah suara itu dan melihat Ruanruan menggunakan kaos berwarna putih. Bagian tengahnya ada gambar kucing berwarna oranye yang sangat lucu dan dia juga menggunakan celana overall berwarna merah muda.
Tubuhnya yang pendek dan berisi itu terlihat semakin bulat dan menggemaskan, terlebih lagi saat dia mengangkat kepalanya dan tersenyum. Dia terlihat seperti seorang peri kecil yang turun dari langit, walaupun dia tidak memiliki rambut, tapi dia terlihat sangat mempesona.
Ruanruan menggunakan sepatu sandal merah muda dengan motif kelinci sambil berlari ke arah Mu Shen. Dia tersenyum ke arah Mu Shen sambil menunjukkan rasa senangnya.
"Papa, Papa, apa Ruanruan terlihat cantik?" Ruanruan masih sedikit merasa tidak puas sehingga dia ingin mendapatkan pengakuan dari Mu Shen secara langsung.
Mu Shen menundukkan kepalanya dan melihat sorot mata Ruanruan yang penuh penantian. Dia menekan kedua bibirnya lalu berdeham untuk menyembunyikan perasaan canggungnya.
Dia sudah melihat berbagai sorot mata orang yang melihat ke arahnya, mulai dari takut hingga benci, tapi ini pertama kalinya dia melihat ada orang yang melihatnya dengan sorot mata kagum dan penuh penantian seperti ini.
Sebagai seorang direktur dari sebuah mal besar, ini pertama kalinya dia bersikap canggung, tapi tidak lama kemudian dia dengan cepat kembali normal.
Dengan suara datar berkata, "Hm, kelak…"
Sebelum selesai bicara dia berhenti bicara, 'Kelak apa? Hasil tes DNA masih belum keluar!'
Mata Ruanruan yang besar itu melihat sorot mata kecewa di mata Mu Shen dan ikut merasa sedih, 'Papa masih tidak menyukaiku.'
Ruanruan mencibirkan bibirnya, dia menundukkan kepalanya dan menggigit jarinya, 'Kenapa master masih belum membalas pesanku? Aku sangat merindukan master. Jika master melihat penampilanku sekarang dia pasti akan memujiku sangat cantik dan sangat menggemaskan.'