Mu Shen sama sekali tidak tahu bagaimana harus berhubungan dengan anak kecil, sejak awal dia selalu hidup seorang diri. Sekarang dia duduk bersama dengan Ruanruan dan terus menatapnya.
"Untuk apa masih di sini? Pekerjaanmu sudah selesai?" Karena Mu Shen tidak tahu bagaimana harus bicara dengan Ruanruan, dia pun mengatakan itu kepada sekretaris Jin dan memberikannya sorot mata peringatan.
Sekretaris Jin merasa seluruh bulu kuduknya berdiri. Dia langsung bangkit berdiri bahkan hampir saja membungkukkan tubuhnya.
"Iya, saya akan segera pergi."
Dia sebenarnya tidak ingin pergi. Saat baru saja berjalan, dia menolehkan kepalanya melihat ke arah Ruanruan.
"Sampai jumpa Kakak." Ruanruan melambaikan tangan kecilnya.
"Sampai jumpa, Manis!" Sekretaris Jin yang sudah tiba di depan pintu berbalik badan lalu melambaikan tangannya, setelah itu dia dengan cepat pergi dari sana untuk menghindari sorot mata dingin Mu Shen.
Jelas-jelas dia menggunakan sepatu hak tinggi, tapi dia masih mampu menghilang dengan sangat cepat!
"Papa, Papa bekerja saja. Ruanruan tidak akan nakal dan tidak akan mengganggu Papa."
Setelah berpamitan dengan sekretaris Jin, Ruanruan duduk dengan manis.
"Hm." Mu Shen berpikir sejenak dan dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia katakan dengan Ruanruan yang tiba-tiba saja datang seperti ini. Ruanruan duduk dengan tenang di sampingnya dan dia melanjutkan pekerjaannya.
Setelah Ruanruan duduk beberapa saat dengan tenang, dia merasa sedikit bosan.
Ruanruan melihat ke sekeliling lalu dengan hati-hati menarik lengan pakaian Mu Shen dengan pelan.
"Papa, aku boleh baca buku?"
Mu Shen sedikit mengerutkan alisnya dan bertukar pandang dengan Ruanruan.
"Apa kamu bisa memahaminya?" Mu Shen mengambil salah satu buku yang ada di atas meja dan memberikannya kepada Ruanruan.
Ruanruan menerimanya, tapi saat membukanya… Dia sama sekali tidak memahami satupun dari tulisan itu.
Ruanruan akhirnya meletakkan buku itu dengan kecewa. Ji Yuan sudah mengajarnya begitu banyak huruf dan dia mengenal banyak huruf, tapi yang dia pelajari bukan huruf yang ada di dalam buku itu.
"Kamu tidak akan memahami buku-buku yang ada di sini, kamu menonton televisi dulu saja, aku akan pergi ke atas."
Mu Shen tiba-tiba saja bangkit berdiri sehingga membuat Ruanruan terkejut.
"Papa, Ruanruan sudah mengganggu, ya?" Ruanruan mengatakan itu dengan sorot mata malu.
"Tidak, kamu tidak perlu berpikir aneh-aneh."
Mu Shen tidak tahan lagi. Akhirnya dia meletakkan tangannya di atas kepala Ruanruan lalu mengusapnya dan merasa puas!
Mata Ruanruan seketika kembali berbinar, lalu terlihat senyuman manis di wajahnya yang bulat itu.
Itu karena Ji Yuan juga suka mengusap kepalanya dan Ji Yuan pernah berkata jika ada orang yang mengusap kepalanya, itu berarti orang itu menyukai Ruanruan.
"Papa tidak membenci Ruanruan." Saat Ruanruan mengatakan itu, tangan Mu Shen langsung tertegun. Dia perlahan menarik tangannya dan wajahnya kembali berubah menjadi datar.
"Kamu lihatlah televisi sendiri." Setelah mengatakan itu dia meninggalkan Ruanruan.
Kepala pelayan tersenyum melihat ke arah Mu Shen yang pergi, setelah itu dia baru menyalakan televisi untuk Ruanruan.
Televisi yang tertempel di dinding sangat besar, gambarnya sangat jernih dan terang, setelah itu kepala pelayan memilih siaran kartun untuk Ruanruan.
Ruanruan yang tidak pernah melihat televisi seketika langsung tertarik dengan kartun yang diputar di televisi itu.
Matanya fokus ke layar televisi dan wajahnya terlihat terus berubah seiring dengan berjalannya cerita kartun itu.
Kepala pelayan dan beberapa pelayan lainnya melihat Ruanruan dan mereka semua hanya bisa tersenyum seperti sedang melihat keponakan mereka sendiri.
Vila yang sebelumnya selalu tenang dan dingin, seketika mendapatkan kehidupan baru, berubah menjadi lebih hidup. Suara kartun di televisi ditambah dengan suara kagum Ruanruan dari waktu ke waktu, Xiao Baibai bahkan juga ikut membuat suara-suara.
"Nona kecil, sudah saatnya untuk makan." Aroma makanan tercium, dengan cepat meja makan sudah penuh dengan berbagai makanan.
Ruanruan dan Xiao Baibai melihat ke arah sana secara bersamaan, kemudian Ruanruan memegang perut kecilnya itu, 'Aku sudah lapar…'
Saat waktunya makan, Ruanruan melihat ke kanan dan ke kiri tapi dia tidak melihat keberadaan Mu Shen, jadi dia pun bertanya kepada kepala pelayan.
"Paman kepala pelayan, dimana papa? Papa akan turun dan makan bersama, kan?"
"Hm, saya akan segera memanggil tuan muda."
"Aku saja, aku saja!" Ruanruan melompat turun dari sofa kemudian dia berlari dengan gembira menaiki tangga.
Hanya saja, saat dia berada di tengah tangga dia berhenti, setelah itu dia melihat ke arah kepala pelayan dengan kebingungan.
"Paman kepala pelayan, papa… papa ada di mana?"
Kepala pelayan tidak bisa menahan senyumnya.
"Saya akan temani Nona kecil."
"Hm, baiklah." Ruanruan menganggukkan kepala kecilnya, setelah itu melihat ke arah Xiao Baibai yang terlihat berusaha ikut naik ke atas bersamanya.
"Xiao Baibai tunggu di bawah ya, aku akan memanggil papa turun."
Xiao Baibai terlihat memalingkan kepalanya. Dia akhirnya berhasil naik 2 anak tangga dengan kesulitan dan dia tidak ingin turun lagi. Akhirnya, ia memutuskan untuk menundukkan kepalanya dan tidak bergerak dari tempat itu.
Kepala pelayan melihat gerakan Xiao Baibai dan tertawa dalam hati, kemudian dia pergi membawa Ruanruan untuk menemui Mu Shen.
Tiba-tiba terdengar suara yang mengganggu rapatnya. Mu Shen mengerutkan alisnya dan semua orang yang sedang rapat di dalam video itu bahkan tidak berani bernafas dengan keras karena takut Mu Shen akan marah.
"Papa ada di dalam?" Suara Ruanruan terdengar dari pintu.
Mu Shen yang awalnya merasa tidak senang karena mendengar gangguan terlihat merasa lebih baik setelah mendengar suara Ruanruan.
"Rapat hari ini sampai di sini, untuk sisanya serahkan kepada Li Yan, biarkan dia mengurusnya."
Sebelum orang lain menanggapi perkataannya, Mu Shen langsung mengakhiri video rapat mereka.
Semua orang seketika merasa kebingungan.
"Apa yang terjadi? Hari ini bos tidak hanya tidak datang bekerja, tapi tiba-tiba bahkan mengakhiri rapat yang masih belum selesai?!"
"Ini benar-benar sangat aneh, bos tidak sedang menyembunyikan trik kan? Gawat, gawat, proposal kali ini harus dilaksanakan dengan baik, jika tidak maka kita semua bisa merasakan akibatnya!"
"Tapi apa kalian tidak menyadari? Sorot mata bos baru saja bukankah terlihat lebih lembut? Aku sampai mengira ada yang salah dengan mataku, aku tidak pernah melihat raut wajah bos yang begitu lembut."
"Matamu pasti benar-benar bermasalah, direktur kita itu selalu terlihat dingin, bagaimana mungkin bisa terlihat lembut? Kamu pasti mengigau ya."
"Benar…"
Lalu semua orang membereskan barang-barang mereka dan pergi, sedangkan laki-laki yang tadi mengatakan bahwa raut wajah Mu Shen terlihat lembut itu menyentuh dahinya sendiri.
"Haduh, aku merasa dahiku memang sedikit panas, ternyata bukan mataku yang bermasalah, tapi kepalaku yang bermasalah!"
Li Yan, "..."
Li Yan, 'Sepertinya memang kepalamu bermasalah! Tadi memang sorot mata direktur menjadi lebih lembut dan orang yang bisa membuat direktur mengeluarkan ekspresi lembut seperti itu pasti adalah si manis itu!'
Ruanruan tiba-tiba bersin lalu dia mengusap hidungnya sendiri dengan tagannya yang kecil.
"Nona kecil flu ya?" Kepala pelayan langsung terlihat panik. Dia mengeluarkan handphonenya untuk menelpon dokter keluarga.
"Tidak." Ruanruan menggelengkan kepalanya lalu dengan senang berkata, "Pasti master sedang memikirkan Ruanruan."
Pintu terbuka lalu muncul bayangan laki-laki yang tinggi besar dan dingin. Ruanruan mengangkat kepalanya, setelah itu mengulurkan tangannya dan menarik celana Mu Shen.
"Papa, ayo makan. Setelah makan tubuh baru sehat."
Suara Ruanruan terdengar lembut dan menggemaskan. Mu Shen menundukkan kepalanya dan dia melihat anak kecil yang tingginya tidak mencapai pinggangnya itu, lalu dia mengangggukkan kepalanya dan hanya menjawab 'Hm'.
Kepala pelayan tersenyum senang. Dia melihat ke dalam ruangan dan melihat laptop yang sudah ditutup, tapi dia dapat menebak apa yang baru saja dilakukan oleh Mu Shen, hanya saja kali ini Mu Shen tidak marah dan dia juga tidak bersikap dingin, sehingga dia mengira saat mereka datang Mu Shen sudah menyelesaikan pekerjaannya.
Mu Shen berjalan ke depan dan setiap langkahnya jauh menjadi lebih pelan dan kecil dari sebelumnya. Ruanruan dengan kakinya yang kecil serta pendek itu berlari mengejar Mu Shen, tapi dia sama sekali tidak terlihat kesulitan.
Kepala pelayan yang dari belakang melihat bayangan kedua orang itu hampir saja meneteskan air mata, 'Akhirnya tuan muda tidak sendirian lagi. Sekarang ada yang menemaninya dan aku merasa bayangan punggung tuan muda terlihat lebih hangat dari sebelumnya.'