Chereads / Aku Punya Lima Papa / Chapter 7 - Ikut Papa Mu Shen Pulang

Chapter 7 - Ikut Papa Mu Shen Pulang

Mu Shen berhenti sejenak dan menunggu Ruanruan.

Ruanruan menyadari Mu Shen berhenti sehingga dia mengangkat kepalanya dan tersenyum manis ke arah Mu Shen.

Xiao Baibai yang lebih lambat dari Ruanruan tanpa sengaja menabrakkan kepalanya ke tubuh Ruanruan, kemudian dia terdorong ke belakang dan berguling.

Xiao Baibai membuka matanya kemudian dia kembali bangkit berdiri. Dia menggoyangkan tubuhnya setelah itu kembali berjalan dan berhenti di samping tubuh Ruanruan.

Mu Shen melihat ke arah mereka.

"Hm… Kaki pendek."

Ruanruan, "..."

Orang di sekitar mereka, "..."

Terdengar jelas itu adalah olokkan.

Tiba-tiba saja kedua pipinya di wajah kecil Ruanruan yang kecil dan berisi itu terlihat membesar. Dia menggembungkan pipinya, kedua matanya juga membelalak, dan dia mencibirkan bibirnya seperti seekor ikan.

"Ruanruan sekarang masih kecil, tapi saat sudah besar nanti pasti kakiku akan sepanjang kaki para papa dan akan bisa berjalan dengan cepat."

Ruanruan menunjuk ke arah kaki Mu Shen dan menatap kedua kaki panjang itu dengan serius, kemudian melangkah maju.

Dalam sorot mata Mu Shen terkandung senyuman saat melihat wajah Ruanruan yang serius.

Dia tidak menentang atau menyanggah perkataan Ruanruan. Dia membawa Ruanruan melanjutkan perjalanan, tapi jelas sekali kali ini dia berjalan jauh lebih lambat dari sebelumnya sehingga kedua kaki pendek Ruanruan kali ini bisa lebih santai.

Setelah kejadian itu, sekelompok orang yang ada di belakang mereka seketika terkejut seperti baru saja melihat hantu. Mereka menatap ke arah direktur mereka yang dengan sengaja memperlambat jalannya agar Ruanruan bisa mengikutinya lebih mudah.

Mereka semua mengira bahwa direktur mereka berubah menjadi seperti orang lain. Mereka tidak percaya bahwa direktur mereka bisa memikirkan perasaan orang lain karena dia tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya.

Semua orang yang mengikuti Mu Shen dan Ruanruan di belakang masih merasa sangat terkejut, bahkan saat tiba di mobil mereka masih belum sadar dari rasa terkejutannya.

Mu Shen melihat ke arah mereka semua dengan sorot mata yang tajam. Semua orang yang sebelumnya masih terbenam dalam pikiran masing-masing seketika langsung tersadar. Mereka langsung berdiri dengan tegap dan merasa sangat tegang.

"Apa aku harus mempersilahkan kalian untuk masuk ke dalam mobil?" Perkataan Mu Shen yang muram itu membuat semua orang dengan cepat langsung masuk ke dalam mobil.

Kemudian Mu Shen melihat ke arah Ruanruan.

"Kamu masuk sendiri."

Ruanruan dengan menurut berkata, "Oh." Kemudian dia melepaskan tangan Mu Shen, setelah itu dia berusaha masuk ke dalam mobil.

Mu Shen melihat ke arah tangannya yang kosong, tadi dia bergandengan dengan Ruanruan tapi sekarang setelah Ruanruan melepaskan tangannya dia merasa… sedikit tidak nyaman.

"Papa, ayo masuk juga." Ruanruan menepuk-nepuk tempat duduk yang ada di sebelahnya dan dia melihat ke arah Mu Shen dengan sorot matanya yang berbinar.

Xiao Baibai melolong beberapa kali, dia meletakkan kedua kaki depannya ke atas mobil dan berusaha melompat naik, tapi kedua kaki belakangnya yang pendek itu tidak bisa membuatnya melompat dan masuk ke dalam mobil. Dia sudah mencoba beberapa kali tapi tidak berhasil, sehingga akhirnya dia melihat ke arah Ruanruan dan melolong seolah meminta bantuan.

Bagaimanapun juga, tubuhnya masih kecil, jadi dia tidak cukup besar untuk bisa melompat masuk ke dalam mobil.

Ruanruan turun dari tempat duduknya lalu menghampiri Xiao Baibai, kemudian berlutut dan mengulurkan tangannya untuk menggendong Xiao Baibai dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Supir yang melihat itu seketika terkejut, dia takut akan dimarahi oleh Mu Shen jika membiarkan ada binatang masuk ke dalam mobil.

"Biksu kecil, sebaiknya meletakkan hewan peliharaanmu ini di mobil lain saja."

Dia tahu bahwa Mu Shen sangat membenci suara berisik dan dia merasa tidak akan tega jika harus melihat Ruanruan, anak kecil yang cantik itu, dimarahi oleh Mu Shen.

Ruanruan memeluk Xiao Baibai kemudian dengan wajah menggemaskan melihat ke arah Mu Shen.

"Papa, aku dan Xiao Baibai akan bersikap sangat baik. Jika Xiao Baibai berpisah denganku maka dia bisa sangat sedih. Biarkan dia ikut di mobil ini ya?"

Mu Shen melihat supirnya dengan wajah sorot mata dingin, membuat seluruh tubuh supirnya itu seketika berkeringat dingin. Dia menjadi tegang dan jantungnya berdetak semakin cepat, dia merasa jantungnya seolah bisa melompat keluar dari rongga dadanya.

Supir itu merasa riwayatnya bisa berakhir karena dia tahu bahwa Mu Shen tidak suka ada orang yang ikut campur dengan urusannya.

Mu Shen kemudian melihat ke arah Ruanruan dan Xiao Baibai yang terlihat memelas untuk memohon kepadanya.

"Lain kali tidak boleh."

Ruanruan seketika dengan senang bangkit berdiri sambil menggendong Xiao Baibai.

"Papa memang paling baik, Ruanruan paling menyukai Papa." Suara Ruanruan sangat merdu dan jelas, membuat orang di samping Mu Shen juga mendengarnya.

Asisten dan sekretaris Mu Shen seketika menghela nafas lega. Mereka berharap Ruanruan adalah anak mereka, jika mereka menjadi orang tua Ruanruan, maka mereka pasti akan memeluk Ruanruan dengan kasih sayang. Mereka tidak akan melihat Ruanruan dengan wajah dingin seperti Mu Shen.

Tapi mereka tidak bisa menahan diri untuk merasa kagum kepada Ruanruan, dia terlihat seperti seekor kerbau yang tidak takut kepada harimau. Ruanruan sama sekali tidak terlihat takut saat bicara dengan Mu Shen.

Saat Mu Shen baru saja naik ke atas mobil dan duduk, Ruanruan yang ada di sampingnya menggeser pantatnya sedikit demi sedikit ke arah Mu Shen.

Mu Shen melihat ke arah Ruanruan dan dalam sekejap Ruanruan tersenyum hingga giginya yang putih terlihat, dan matanya juga terlihat berbentuk seperti bulan sabit.

"Papa." Ruanruan memanggil Mu Shen, kedua tangannya ada di atas lututnya dan dia duduk dengan tegap.

Sedangkan Xiao Baibai dengan penurut duduk di samping kaki Ruanruan dengan baik, dia tenang dan tidak membuat masalah.

Mu Shen, 'Mereka benar-benar bersikap baik.'

Biksu kecil ini tidak sama dengan anak kecil lain yang pernah dia temui. Anak-anak yang biasanya dia lihat, jika tidak menangis maka akan membuat keributan, dan biasanya mereka akan ketakutan hingga gemetar di depannya.

Sedangkan Ruanruan, anak ini bukan hanya begitu berani di depannya, namun juga penuh percaya diri.

"Paman, tadi terima kasih ya." Ruanruan berterima kasih kepada supir itu. Awalnya dia khawatir jika membuat Mu Shen tidak senang maka Mu Shen akan membuang dirinya dan Xiao Baibai.

"Tidak… tidak perlu berterima kasih." Supir itu mengusap keringatnya. Dia merasa lega karena Mu Shen tidak memperpanjang masalah dengannya, kemudian dia mulai menyetir.

Jalanan di pedesaan tidak rata, walaupun supir sudah menyetir dengan hati-hati, mobil tetap merasakan getaran.

Ruanruan duduk dengan baik di samping Mu Shen, kedua matanya terbuka lebar melihat pemandangan yang ada di luar mobil, wajahnya terlihat begitu gembira dan antusias.

"Papa, aku sebelumnya hanya pernah mendengar perkataan master, tapi sebenarnya Ruanruan belum pernah naik mobil. Mobil ini sangat cepat ya, naik mobil sama sekali tidak melelahkan."

Ruanruan menarik tangan Mu Shen dan membisikkan hal itu kepada Mu Shen. Setelah selesai bicara dia tidak menunggu balasan Mu Shen dan diam-diam menjadi semakin senang.

"Aku mau memberitahu master, bahwa Papa Mu Shen membawaku menaiki mobil yang sangat bagus."

Mu Shen melihat ke arah Ruanruan. Dia tidak menghentikan Ruanruan lalu dia melihat kepala Ruanruan yang botak, setelah itu dia menggunakan tangannya yang besar untuk mengusap kepala Ruanruan 2 kali.

Mu Shen merasa hal itu tidak buruk, bahkan sama dengan yang dia bayangkan.

Mu Shen tersenyum kecil untuk sesaat, tapi kemudian dia menarik tangannya dan kembali menjadi dingin lagi.

Ruanruan mengusap kepalanya sendiri. Dia tidak mengerti dengan sikap Mu Shen tapi dia tetap tersenyum ke arah pria itu.

Ruanruan awalnya terlihat sangat antusias dan bicara banyak hal, tapi kemudian perlahan dia mulai mengantuk.

Mu Shen dapat melihat punggung Ruanruan yang sebelumnya tegak, semakin lama semakin melengkung kemudian akhirnya seluruh tubuhnya terjatuh ke arahnya.

Mu Shen, "..."

Dia mengulurkan tangannya dan ingin mendorong biksu kecil itu untuk menjauh, tapi saat tangannya ada di kepala Ruanruan, Ruanruan tanpa sadar memegang tangan Mu Shen dan dia memeluk tangan Mu Shen yang besar itu dengan kedua tangannya yang kecil.

Ruanruan bergumam memanggil 'Papa' kemudian dia tersenyum manis dan kembali tidur.

Mu Shen melihat ke arah Ruanruan, setelah itu dia memalingkan pandangannya dan dia bersandar ke kursi lalu memejamkan matanya.

Hanya saja dia tidak menarik tangannya yang dipeluk oleh Ruanruan.

Di dalam mobil menjadi begitu hening sehingga membuat supir serta asisten Mu Shen menjadi tegang. Mereka melihat ke arah kaca untuk melihat keadaan di belakang, mereka melihat Mu Shen dan Ruanruan yang tidur bersama dan benar-benar terlihat seperti 'ayah bersama dengan anak laki-lakinya'.

Untuk saat ini, orang-orang yang tidak mengetahui apapun akan mengira bahwa Ruanruan adalah seorang anak laki-laki.

Li Yan memalingkan pandangannya. Sebenarnya sejak tadi dia sudah merasa sangat terkejut, dia tidak menyangka bosnya, Mu Shen, membiarkan ada orang yang mendekati dirinya! Dia tidak menyangka bahwa Mu Shen akan membiarkan orang memegang tangannya! Dia juga tidak menyangka bahwa Mu Shen akan membiarkan Ruanruan tidur di atas tubuhnya!

Dan sekarang dia mulai berpikir bahwa Ruanruan adalah anak haram Mu Shen!

Tapi kemudian dia berhenti, dia tidak berani memikirkan apapun lagi.

Li Yan menepuk-nepuk kepalanya sendiri, setelah itu dia memejamkan matanya dan beristirahat. Setelah beberapa hari dia berlari ke sana kemari, akhirnya semua urusannya selesai dan sekarang dia merasa sangat lelah.

Supir, "..."

Supir itu ditinggal tidur oleh semua orang yang ada di mobil.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, akhirnya mobil pun berhenti. Perlahan Ruanruan membuka matanya dan dia menyadari bahwa dia tertidur di dalam pelukan Mu Shen dengan nyenyak.

Ruanruan menyandarkan kepalanya di dalam pelukan Mu Shen. Dia sangat  menyukai aroma tubuh Mu Shen. Walaupun aromanya berbeda dengan aroma Ji Yuan, tapi aroma tubuh Mu Shen juga sangat harum.

Kemudian diam-diam dia tersenyum lalu membiarkan kepalanya yang botak itu terus bersandar di dalam pelukan Mu Shen.

Tubuh Mu Shen seketika menjadi kaku dan dia sedang berpikir apakah dia harus melempar keluar Ruanruan yang begitu berani memeluk dirinya, tapi saat itu tiba-tiba saja Ruanruan bangkit berdiri sebelum Mu Shen sempat melakukan apapun.

Wajah Ruanruan yang putih itu terlihat masih mengantuk, matanya juga terlihat seperti baru saja bangun tidur dan belum sepenuhnya sadar. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya dan Mu Shen dapat merasakan bulu mata Ruanruan yang lentik menyentuh punggung tangannya.

Setelah itu Ruanruan keluar dari pelukan Mu Shen dan dia kembali memeluk tangan Mu Shen, lalu menggosok tangan Mu Shen ke wajahnya.

Mu Shen, 'Anak ini memiliki keberanian yang tidak biasa.'

"Duduk yang baik." Suara pelan dan berat Mu Shen mengandung peringatan, membuat Ruanruan dalam sekejap kembali duduk dengan baik. Punggungnya yang kecil itu langsung tegap dan matanya melihat ke depan.

Saat dia melihat Li Yan, dia langsung tersenyum manis.

"Halo Kakak." Ruanruan dengan sangat sopan menyapa Li Yan.

"Halo adik kecil." Li Yan tidak bisa menahan diri untuk tersenyum manis, dia merasa Ruanruan sangat menggemaskan.

Xiao Baibai sudah bangun sejak tadi. Sebelumnya saat Ruanruan masih tidur, dia sama sekali tidak bergerak, tapi setelah Ruanruan bangun, dia langsung berdiri kemudian mulai bergerak di samping kaki Ruanruan. Dia juga tidak berhenti mengibaskan ekornya dan terlihat bersemangat.

Ruanruan tersenyum sambil mengusap kepala Xiao Baibai, setelah itu dia baru melihat ke arah luar.

Mereka sudah tiba. Mu Shen membuka pintu mobil dan turun dari mobil, setelah itu dia langsung menyuruh Ruanruan untuk turun dari mobil dengan suara dingin.

Ruanruan menganggukkan kepalanya lalu dia menggendong Xiao Baibai dan melompat turun dari mobil.

Dia berdiri di samping kaki Mu Shen dan melihat sebuah vila yang begitu besar dan indah di depannya. Kedua matanya menjadi terbuka lebar dan mulutnya juga terbuka lebar hingga mungkin telur bisa masuk ke dalam mulutnya saat ini.

Mu Shen berjalan ke arah vila itu dan Ruanruan langsung berlari mengejarnya sambil terus menggendong Xiao Baibai. Sepanjang perjalanan dia terus melihat ke kanan dan ke kiri, dia terlihat begitu kagum.

Li Yan yang melihat sikap Ruanruan tidak merasa aneh atau tidak senang, dia malah menganggap sikap Ruanruan sangat menggemaskan.

"Papa, Papa, ini rumah kita? Kelak Ruanruan akan tinggal di sini? Besar sekali, Papa sangat hebat, Papa bisa memiliki rumah sebesar dan seindah ini."

Kedua mata Ruanruan terlihat berbinar, dia berlari kecil untuk bisa mengejar Mu Shen dan dia terus bicara dengan mulut kecilnya itu, tapi anehnya, Mu Shen sama sekali tidak merasa terganggu dengan hal itu.