Chereads / Sutradaraku Ganteng / Chapter 22 - Balas Dendam

Chapter 22 - Balas Dendam

Tanpa ragu-ragu, Jun Ci membuka satu kotak berisi botol kecil dan mengeluarkan sebutir pil berwarna hitam dari dalamnya. Bentuknya seperti pil cokelat berbentuk oval. Jun Ci pun segera meminumnya.

Obat ini tidak ada rasanya sama sekali, jadi dia bisa langsung menelannya begitu saja.

Jun Ci juga tidak merasakan efek samping apapun setelah meminumnya.

"Yang Mulia tidak perlu khawatir. Obat ini tidak akan memiliki efek samping. Yang Mulia dapat kembali belajar sekarang."

"Baiklah, Gulu. Beritahu aku kalau ada sesuatu lagi."

Jun Ci tidak menunjukkan ekspresi apapun saat membalas ucapan Gulu agar orang lain tidak melihatnya berbicara sendiri dan menganggapnya aneh. 

Walaupun sebenarnya orang-orang lain juga tidak akan melihat apapun karena Jun Ci mengenakan masker.

"Baik, Yang Mulia."

Jun Ci kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Kemudian, saat jam istirahat, dia pergi ke kantin sekolah untuk makan siang.

Sejujurnya, rasa makanan di kantin ini agak aneh, sehingga membuat Jun Ci merasa agak susah menelannya. Terlebih lagi, saat hidup sebagai seorang putra mahkota, Jun Ci selalu makan hidangan yang lezat. 

Setelah makan beberapa suapan, Jun Ci tidak dapat menahannya lagi. Dia meletakkan sumpitnya dan pergi ke luar sekolah untuk mencari makanan yang bisa ditelannya.

Jun Ci mendapatkan uang tunjangan hidup dari beasiswa hasil usahanya sendiri. Tentu saja dia tidak boleh memperlakukan tubuh ini dengan buruk.

Dapat dilihat bahwa sekarang situasi Jun Ci begitu buruk. Sungguh tidak layak, apalagi mengingat statusnya sebagai putra mahkota. Oleh karena itu, Gulu mulai mengusulkan rencana lain.

"Yang Mulia, sebenarnya setelah Gulu pikir-pikir, akan memakan waktu lama bagi Anda untuk benar-benar menghasilkan uang, tidak peduli seberapa cepat novel Anda diterbitkan. Selain itu, novel Anda membutuhkan dukungan banyak penggemar agar bisa diadaptasikan ke dalam film. Gulu menyarankan agar Yang Mulia membuat sesuatu yang bisa mengumpulkan banyak penggemar dari sekarang, misalnya membuat beberapa cuplikan video yang berisi tentang isi novel dan mengunggahnya ke beberapa website yang sering dikunjungi orang-orang. Anda akan mendapat banyak popularitas kalau upaya ini berhasil memikat banyak penggemar."

Jun Ci sedang makan hidangan restoran terbersih yang dipilih oleh Gulu. Dia sedikit terkejut ketika mendengar saran Gulu. Dia membalas ucapan Gulu melalui otaknya. "Gulu, apakah kamu punya ide?"

"Yang Mulia, seperti yang Gulu katakan sejak awal, hal yang paling kurang di dunia ini adalah pembuatan efek khusus. Kebetulan Gulu memiliki semua pengetahuan efek khusus dari Zaman Antarbintang. Gulu akan menggunakan isi novel Yang Mulia untuk membuat video cerita yang sesuai. Bahkan jika karya Yang Mulia tidak populer, Gulu yakin bahwa video ini akan memiliki efek yang menghebohkan dunia maya."

"Yang Mulia juga dapat mengiklankan novel Yang Mulia. Jika Yang Mulia sudah memiliki penggemar, sudah pasti buku Yang Mulia akan menjadi populer."

Kata-kata Gulu membuat Jun Ci langsung mengerti.

Ya, sekarang Jun Ci tidak memiliki kepopuleran sama sekali.

Sekalipun novel Jun Ci bisa menjadi populer nantinya, itu jelas akan memakan waktu yang cukup lama.

Terlebih lagi, sekarang dia menghadapi ujian masuk perguruan tinggi dan akan pindah tempat tinggal.

Meski biaya kuliahnya gratis, tetapi dia tetap harus mempersiapkan sejumlah uang. Pergi ke tempat dengan biaya hidup yang cukup tinggi, seperti ibu kota Beijing, jelas memerlukan biaya yang tak sedikit, bukan?

Jika video yang akan diposting Gulu langsung populer, tentu saja ini adalah metode yang paling cocok untuk Jun Ci saat ini.

Terlebih lagi, dengan promosi lewat video, dia tidak perlu menunjukkan wajahnya dulu.

"Ide bagus, Gulu. Mari kita mulai membuatnya sekarang."

Jun Ci tahu bahwa butuh beberapa menit bagi Gulu untuk membuat video. Gulu juga perlu menelaah isi konten novelnya dulu.

Jadi, Jun Ci dapat melihat efeknya dulu selama proses Gulu membuat video. 

"Baik, Yang Mulia. Gulu perlu mengumpulkan informasi tentang perkembangan IPTEK di dunia ini, sehingga bisa membantu produksi Gulu di masa depan. Yang Mulia bisa menunggu sebentar. Gulu akan membuat video yang bagus dan menayangkannya untuk Anda secara langsung."

"Baiklah, aku tidak sedang terburu-buru kok."

Tentu saja dia tidak sedang terburu-buru. Dia akan kembali ke sekolah setelah selesai makan.

Tapi, saat dalam perjalanan kembali ke sekolah, Jun Ci dihadang oleh beberapa orang.

Lebih dari 12 orang pria berandalan menghadang Jun Ci di samping sebuah gang.

Walaupun sedang mengumpulkan informasi untuk pembuatan video, Gulu tetap meluangkan waktu untuk menjelaskan situasinya pada Jun Ci. "Yang Mulia, Yang Chengpeng, siswa yang tadi Anda pukuli, datang untuk membalas dendam pada Yang Mulia. Dia sangat kesal karena dipermalukan di hadapan teman-teman lainnya."