Teman-teman di sekeliling Yang Chengpeng merasa panik. "Apa? Kau ingin membuatnya sampai berdarah-darah? Yang Chengpeng, bukankah itu tidak baik? Kita bisa dapat masalah nanti."
Jika Yang Chengpeng ingin membuat Jun Ci berdarah-darah, berarti dia akan menggunakan pisau.
Ada dorongan dalam hati Yang Chengpeng untuk membalas semua yang tadi diperbuat Jun Ci padanya. Jun Ci benar-benar telah mempermalukannya.
Tapi, mereka semua masih pelajar. Masa depan mereka jelas akan rusak seumur hidup jika mereka sampai membuat masalah besar di usia muda.
"Brengsek, aku kehilangan muka habis-habisan hari ini. Bagaimana aku bisa menjalani hari-hariku di masa depan jika tidak mengembalikan harga diriku?"
Yang Chengpeng memegangi dadanya yang masih sakit dan meludah ke tanah lagi.
Kemudian dia pergi dengan ekspresi suram. Dia tak mau mengakui kekalahannya begitu saja.
Jun Ci menjadi terkenal sejak perkelahian pertamanya.
Sekarang semua orang tahu bahwa Jun Ci, siswa terjelek di kelas 3-1, telah dipancing amarahnya oleh Yang Chengpeng, seorang pengganggu dari kelas 3-5.
Jun Ci langsung membuat Yang Chengpeng tak berdaya hanya dengan satu tendangan.
Meski ada rumor yang dibesar-besarkan, faktanya, Yang Chengpeng memang ditendang hingga tak berdaya.
Saat ini, para siswa telah memasuki semester dua.
Jika ada petarung hebat di dalam kelas, maka semuanya akan menganggap orang itu sangat hebat.
Para pembuat onar yang suka menindas siswa lain di sekolah akan diperlakukan sebagai bos besar yang harus dituruti kemauannya.
Kau akan menuai yang kau tanam.
Itu telah menjadi budaya yang selalu terjadi di kebanyakan lingkungan sekolah.
Terutama dalam bagian kelompok sosial di luar sekolah. Jika ada seseorang yang memiliki hubungan dengan mereka walaupun sedikit saja, maka rasanya seperti memiliki kejayaan sampai ke delapan generasi, hanya karena memori yang tak terlupakan semasa sekolah.
Ini sungguh waktu yang tepat untuk menentukan sudut pandang pribadi setiap siswa setelah lulus nanti.
Kehidupan di sekolah benar-benar damai setelah Jun Ci menghajar Yang Chengpeng.
Berkat ingatan pemilik asli tubuh ini dan bantuan dari Gulu, kini Jun Ci tidak merasa kesulitan belajar. Bahkan saat masih hidup di Zaman Antarbintang, Jun Ci sendiri memiliki kemampuan belajar yang luar biasa. Jadi, wajar saja jika Jun Ci mudah menangkap pelajaran di sekolah ini.
Jun Ci sudah membuat keputusan.
Ketika tiba saatnya untuk ujian masuk perguruan tinggi, dia akan memilih Universitas Longfu di Beijing.
Universitas Longfu bisa dikatakan sebagai universitas pertama di Cina.
Jun Ci tidak terlalu khawatir mengenai biaya kuliahnya. Jika dirinya bisa mendapatkan nilai yang sempurna saat ujian, Jun Ci yakin bahwa universitas pertama pun akan bersedia membebaskan biaya kuliahnya dengan senang hati.
Tidak seperti biasanya, yang selalu belajar dengan giat, kini Jun Ci sedang meletakkan kepalanya di atas meja dan tidur.
Hari ini dia sedikit mengantuk. Semalam tidurnya terganggu suara sirene mobil polisi.
"Yang Mulia, ayo cepat bangun. Pesanan Anda sudah sampai!"
Gulu membangunkan Jun Ci setelah kelas selesai. Jun Ci terbangun dengan kondisi kaget, namun ia langsung mengerti maksud Gulu.
"KTP dan obatku sudah sampai?"
Jun Ci bergegas pergi ke gerbang sekolah. Dia sudah tidak sabar mengambil paket itu.
"Iya."
Bagaimanapun juga, ini adalah obat yang mahal, jadi pihak apotek harus memilih pengiriman tercepat supaya tidak terjadi apa-apa dengan obatnya selama pengiriman.
Wajah oh wajah!
Sumber kehidupan Jun Ci!
Jun Ci tak bisa menahan kegembiraannya begitu tahu bahwa obatnya telah datang.
Begitu sampai di pintu masuk sekolah, Jun Ci melihat seorang kurir berjalan mendekat. Kurir tersebut mengkonfirmasi informasinya dan memberinya dua paket.
Jun Ci langsung merobek bungkus paket di pintu masuk sekolah.
Satu paket berisi KTP, dan paket satunya lagi berisi obat.
Sebenarnya Jun Ci harus mengambil KTP-nya sendiri. Tetapi, untungnya Gulu selalu punya cara agar para petugas kantor catatan sipil mau mengirimkannya sampai ke sini.
Jun Ci langsung memasukkan KTP-nya ke dalam saku seragam sekolahnya. Ini membuktikan kalau Jun Ci sudah memiliki data diri resmi di Cina.
Adapun obatnya...
Jun Ci membuka bungkus paket dengan jari yang sedikit gemetar. Dia melihat tiga botol obat berukuran kecil di dalamnya.
Botol itu kira-kira seukuran kepalan tangan. Bahkan, botolnya memiliki aroma yang khusus.
Tulisan dalam kemasannya semua dalam bahasa Inggris.
Namun, obat tersebut dikirim dari cabang di Cina.
"Yang Mulia, saya akan menjelaskan aturan pengobatannya. Anda harus minum obat ini setiap hari sekali di siang hari selama satu bulan. Saya juga akan membantu pengobatannya dari dalam. Wajah Yang Mulia akan menjadi lebih baik begitu sudah mencapai tiga bulan."
Bagaimanapun juga, racun ini telah terkumpul sejak Jun Ci masih kecil. Tentu akan memakan waktu cukup lama untuk membersihkan semuanya.
"Yang Mulia, Anda dapat minum satu sekarang."