"Racun?"
Jun Ci terkejut.
Dia sungguh tidak pernah terpikir akan hal ini.
Ingatan yang diterimanya juga hanya memberikan informasi kalau bintik-bintik hitam ini sudah ada di wajahnya sejak dia ditemukan. Dia hanya berpikir kalau bintik ini semacam penyakit bawaan lahir. Dia sungguh tidak menyangka kalau ternyata ini disebabkan oleh racun.
Selain itu, Jun Ci sudah hidup dalam keadaan seperti ini selama bertahun-tahun, dan keluarga Zhang Changming tidak mau memeriksakannya ke rumah sakit.
Tidak ada masalah lain pada tubuh Jun Ci selain bintik-bintik hitam di wajahnya. Dia sama seperti manusia normal lainnya.
Siapa sangka kalau ternyata semua ini karena racun!
Kedua mata Jun Ci seketika menyipit.
Seluruh tubuhnya memancarkan kekuatan yang hebat.
Dia bukanlah Jun Ci si murid SMA, melainkan Jun Ci sang Putra Mahkota.
Otaknya berputar sangat cepat.
Jun Ci ditinggalkan saat masih kecil. Seolah belum cukup kesialan yang diterimanya, ternyata dia juga diracuni.
Berdasarkan ingatannya mengenai pengetahuan di dunia ini, bisa dikatakan bahwa jenis racun ini belum pernah ada.
Bagaimana bisa dalam tubuh seorang bayi?
Sepertinya ini adalah masalah besar!
"Yang Mulia, Gulu telah menemukan informasinya. Racun ini disebut buxanthoxin, yang diekstrak dari tanaman yang tumbuh di Amazon. Tanaman ini dapat menghancurkan pertumbuhan manusia. Tetapi, jenis racun ini tergolong sulit untuk diekstraksi. Tubuh Yang Mulia saat itu masih terlalu kecil, sehingga racun tersebut hanya terpusat di kulit wajah."
Penjelasan Gulu membuat Jun Ci semakin curiga.
Hanya saja, sekarang Jun Ci tidak ingin menyelidiki hal ini lebih lanjut lagi. Dia menyimpan keraguannya dulu, lalu bertanya pada Gulu, "Apakah wajahku masih memiliki kesempatan untuk sembuh?"
Hal pertama yang harus dilakukannya adalah mengatasi masalah serius di wajahnya. Dia harus mengubah wajah jelek ini agar lebih enak dipandang.
Dengan kata lain, bagi Jun Ci, ini adalah balas dendam terbesar atas kegagalannya dalam merebut tahta.
Meskipun dia melakukannya karena sakit hati, tapi tetap saja dia mencoba merebut posisi ayahnya. Bagaimanapun juga, ini termasuk dalam tindakan pemberontakan dan tidak berbakti pada orang tua.
"Ada satu cara. Walaupun fungsi utama Gulu telah hilang, sebenarnya ada banyak fungsi kecil dari Gulu yang masih dapat membantu. Gulu ada di dalam tubuh Yang Mulia dan dapat membantu Yang Mulia dengan melepaskan sumber cahaya untuk membersihkan tubuh ini. Tetapi, usaha ini juga harus dibantu dengan sejenis obat di dunia ini. Obatnya cukup mahal. Satu botol harganya 30.000, dan Yang Mulia membutuhkan total lima botol. Dilihat dari status Anda saat ini, Anda tidak punya uang untuk mendapatkannya."
Ucapan Gulu begitu menyayat hati!
Jun Ci benar-benar tidak pernah terpikir akan hal-hal seperti ini ketika dia masih hidup sebagai putra mahkota yang angkuh.
Bahwa suatu hari nanti, dirinya akan hidup sebagai orang miskin dan menjalani hari yang menyedihkan.
Jangankan membeli sebotol obat seharga 30.000 yuan, 3 yuan saja tidak bisa Jun Ci dapatkan dengan tubuhnya yang sekarang ini!
Jun Ci berdecak masam, "Gulu, sekarang apa yang bisa aku gunakan untuk menghasilkan uang?"
"Gulu bisa membantu Anda meretas bank!"
"Yang benar saja! Bagaimana bisa aku menggunakan cara itu?!"
Dia adalah seorang putra mahkota yang terhormat. Bagaimana mungkin dia menggunakan cara murahan dan tidak bermoral seperti itu?
Meskipun sedang sangat membutuhkan uang, dia harus mendapatkannya dengan cara yang benar.
Bukannya bodoh, Jun Ci memiliki harga diri yang sangat tinggi dan kebanggaan sebagai putra mahkota.
"Aku tidak percaya ini. Aku tidak bisa menghasilkan uang dengan kemampuanku?!"
Percaya atau tidak, Jun Ci pasti bisa menjadi kaya raya dengan memanfaatkan kemampuannya sendiri!
"Ya, bukankah dulu Yang Mulia ingin menjadi sutradara? Pasar hiburan di dunia ini sangat berkembang, tetapi perkembangan teknologinya masih sedikit lebih rendah."
Suara Gulu memang terdengar seperti suara mesin, tetapi tampaknya Jun Ci menemukan beberapa poin penting yang membuatnya ingin bersorak, seolah menemukan cahaya terang setelah melewati gua yang amat gelap.
Sutradara?
Mata Jun Ci berbinar-binar.
Sebelum merebut tahta, dia memang punya mimpi untuk menjadi sutradara!
Dia ingin mendapatkan skenario yang menarik dan dapat membuatnya puas.
Hanya saja, pada saat itu dia adalah putra mahkota, dan semuanya harus dilakukan sesuai dengan aturan keluarga bangsawan. Industri hiburan sama sekali bukanlah sesuatu yang bisa dia masuki.
Selain itu, yang paling mempengaruhinya untuk tidak masuk ke dunia hiburan adalah ayahnya, yang terus menekannya.
Ayah Jun Ci tidak akan membiarkan anaknya melakukan tindakan yang tidak berguna untuk kerajaan.
Sekarang, siapa yang peduli? Saat Gulu kembali menyebutnya, ide ini seolah melompat-lompat kegirangan di benak Jun Ci.
Jun Ci langsung bertepuk tangan dan berkata, "Oke, ide yang bagus. Aku akan menjadi sutradara!"