Chereads / Pacar malaikat / Chapter 2 - Perasaan apa ini????

Chapter 2 - Perasaan apa ini????

Mata kuliah pertama telah selesai, Rian yang mengemas buku agendanya dan memasuki kan nya ke dalam tas, segera berdiri lalu meninggalkan kelas, Nuri yang masih menulis poin di agendanya bergegas menyelesaikan, karena ingin mengejar Rian yang sudah keluar,

"Mia kamu dah selesai belom bikin poin dari diskusi tadi, buruan aku bentar lagi selesai" desak Nuri

"ia udah ni mo ngapain sih, jangan bilang kamu mo ngejar senior Rian!" tegas Mia

"dah ayok buruan ikut aku ntar keburu jauh lagi" tarik Nuri untuk mengajak mia mengikuti Rian dari belakang,

Rian hanya berjalan santai lurus kedepan, tanpa merespon mahasiswi lain yang menyapanya histeris dengan sebutan senior, Nuri dan mia masih mengikuti rian sambil menjaga langkah agar tidak membuat rian sadar jika sedang di ikuti,sesampainya di taman seorang pria datang menghampiri rian sambil meletakkan tangan nya di bahu rian

"broo, lu beneran ngikutin tu cewek ya, sampe rela ngulang mata kuliah,, wahhhh secantik apa sih cewek yang dah bikin sohib gw ni klepek - klepek kayak ikan kurang aer" canda doni sahabat dekat rian yang ia temukan sejak memasuki kampus tepatnya dua tahun yang lalu,

Mendengar ucapan sahabatnya, raut wajah rian berubah agak kesal dengan menurunkan tangan sahabatnya itu dari bahu.

"lu emang nggak bisa jaga rahasia ya, ember banget mulut lo, males gue Kalo cerita ma lo," protes Rian atas omongan sahabatnya

Nuri dan mia yang tak jauh dari mereka mendengar percakapan kedua sahabat itu, sambil duduk dibalik dedaunan, menyelipkan rambut mereka ke belakang telinga tertanda mereka berdua mendengarkan dengan seksama percakapan dua sahabat itu,

"santai bro, gue cuman bercanda, tapi kenapa lo milih cewek yang nggak lo kenal mending lu milih mira (wanita yang selalu mengganggu Rian dengan pengakuan cintanya) dia juga kan cantik, seksi lagi" pendapat doni tentang sosok mira yang ia ceritakan sambil membayangkan wajah mira

"lu nggak tau apa - apa, nggak kan ngerti juga, udah kita ke kantin sekarang yuk laper gue denger ocehan lu" kalimat Rian menyelesaikan percakapan mereka, memutar badan doni untuk berbalik arah,

Nia dan Nuri yang melihat kedua sahabat itu pergi kemudian berdiri dan beranjak dari balik dedaunan, mencari tempat duduk di taman untuk mendiskusikan apa yang baru saja mereka dengar juga lihat,

"jadi cewek yang aku lihat meluk doni itu namanya mira" ucap mia sambil mengelus dagunya, mengeluarkan ekspresi penasaran dengan duduk menyilang kan kaki

"pantesan gitu amat ma senior, nggak salah juga sih, cowok ganteng gitu siapa yang nggak mau coba, aku kalo dikasih juga nggak kan nolak" sambung mia sambil tersenyum manis membayangkan jika dia benar mendapat Rian.

Dengan gerak badan yang lesu, Nuri mengambil smartphone lalu mengutak-atik atik smartphone untuk menyembunyikan perasaannya kemudian menanggapi perkataan mia "jadi cewek yang cantik itu suka ma dia," curhat Nuri dengan berbisik

"tapi aku masih penasaran cewek mana yang bikin dia sampai rela ngulang mata kuliah, pasti lebih cantik dari mira deh?? , dan yang pasti dia seangkatan kita, tadi senior ke kelas kita, bener nggak omongan aku" tanya mia kepada Nuri yang sedari tadi duduk diam sambil memainkan smartphone nya,

Kemudian Nuri bangkit dari duduknya mengajak Mia ke kantin kampus, untuk mencari makanan karena perut sudah sangat lapar, Nuri yang masih asik memainkan smartphone nya berjalan tanpa memperhatikan jalan hingga tiba di kantin,Nuri tersandung hingga tersungkur ke depan, karena refleks Rian merentangkan tangan menyambut Nuri hingga sampai ke pelukannya, tangan Nuri yang merangkul Rian membuat mata mereka bertemu dan saling menatap, deg,,,, deg,,,, deg,,,, ( jantung Nuri berdegup kencang) Nuri semakin gugup karena melihat tangan Rian memegang pinggangnya, membuat hati semakin tak karuan, bergegas Rian mendorong Nuri agar berdiri menjauh darinya, wajah keduanya tampak merah merona, Nuri yang masih tak percaya telah disentuh Rian secara tak sengaja, meminta maaf kepada Rian.

"maafin aku senior, aku bener - bener nggak liat," kata Nuri sambil sedikit panik mengambil smartphone nya yang jatuh didepan Rian,

Rian yang juga salah tingkah langsung segera menguasai diri, dan menjawab dingin permintaan maaf Nuri

"lu kenapa sih, naksir ma gue, seneng banget jatoh ke pelukan gue" jawab rian dengan wajah sinis bercampur senyum tipis kemudian berjalan melewati Nuri, Mia yang tak senang mendengar ucapan Rian menimpali perkataan Rian dengan berteriak,

"sembarangan kamu kalo ngomong, sok kegantengan banget sih kamu" teriak Mia ke arah Rian yang makin menjauh

Nuri yang masih diam ditempat merasa sedih dan malu karena menjadi pusat perhatian, ditambah ucapan Rian yang membuat Nuri seperti tak ada harga diri, air mata tanpa sengaja menetes dari mata Nuri, mia yang berada di samping nya segera menenangkan dan mengajak Nuri pergi ke taman,setelah menunggu Nuri tenang, mia yang berada disamping Nuri bertanya

"kamu kenapa sih Nuri, nggak biasanya begini, sehari ini aja kamj dah dua kali nabrak dia, kami suka ma dia" tanya Mia yang kesal karena ingat perkataan Rian kepada Nuri

"aku juga nggak tau Mia,"

Jawab Nuri sambil bertanya dalam hatinya, kenapa jantungnya berdegup kencang, kenapa dia begitu ingin tau sosok Rian dan kenapa takdir membuat situasi seperti itu dengan Rian,

Jam kuliah sudah usai, Nuri dan Mia berangkat pulang berjalan kaki menuju halte bis yang berjarak beberapa meter dari kampus, mereka duduk berdampingan menunggu kedatangan bus, tak lama Rian lewat dengan mengendarai motor sport mewah, membonceng seorang wanita dibelakangnya, saat melintas tepat didepan halte, Mia menyadari bahwa itu Rian dan Mira,mulutnya pun langsung berbicara

"itu Rian sama Mira kan???, lah katanya ogah ma Mira ko sekarang malah dia boncengin, dasar playboy, omongan ma perilaku nggak sesuai" tunjuk Mia kearah Rian yang lewat dihadapan Mereka,

Nuri yang melihat hanya diam tanpa kata lalu menengok kearah datang nya bus untuk melihat apakah bus yang mereka tunggu sudah datang

Bus berhenti di halte, Nuri dan Mia naik kemudian mencari tempat duduk yang kosong, karena suasana didalam bus agak sedikit ramai, tak beberapa tempat yang kosong, Nuri duduk di sebelah kaca sambil menopang dagunya dan menyadarkan kepala ke kaca, Mia yang duduk disebelah nya melihat ke arah depan untuk melihat laju mobil didepan bus, rasa lelah dan kantuk tak membuat hati Nuri berhenti bertanya, ada hubungan apa antara Rian dan Mira, dan kenapa ia sangat peduli dengan hal itu, perasaan apakah sebenarnya ini, dalam tanya Nuri terlelap tidur, laju bus yang lambat membuat tidur Nuri semakin nyenyak