"" kenapa kamu ingin tau gimana perasaan ku pada uda Rian""tanya balik Nuri
" aku hanya ingin tau dimana posisiku di hati mu""jawab Kim dengan nada yang amat cemas
Melihat wajah Kim yang sangat berharap agar jawaban Nuri sesuai dengan harapan nya, kembali membuat Nuri bertanya apakah perasaan nyaman saat berada di samping Kim selama ini merupakan perasaan cinta????
Nuri terdiam dan menatap dalam mata Kim, namun tanpa diduga Kim mendekat dan mencium lembut bibir Nuri,,
Mata Nuri melotot karena kaget dengan apa yang dilakukan Kim, Nuri tak bisa menggerakkan badannya karena syok, sehingga pasrah menerima kecupan manis dari Kim,
Kim menarik badannya kembali keposisi semula, ia menunduk malu dengan apa yang dilakukannya terhadap Nuri,
"Nuri maafkan aku, aku nggak bermaksud kurang ajar Nuri, sekali lagi maafkan aku" ungkap Kim sambil memegang kedua tangan Nuri,
Nuri hanya terdiam mematung, tak terasa air matanya menetes, ia segera mengusap air matanya, lalu meminta Kim membuka pintu agar dapat menghirup udara segar diluar mobil,,
"tolong bukak pintu nya Kim, aku butuh udara segar" ucap Nuri dengan suara serak lalu keluar dari mobil
"apa yang sudah kulakukan,, aku benar - benar bodoh,,," sesal Kim dalam hati timbul, saat melihat Nuri berdiri didepan pintu mobil dengan membelakanginya dan terus mengusap air matanya.
Suasana hening cukup lama, Kim yang menyesal, hanya bisa menunggu Nuri yang duduk di bangku taman dekat mobil Kim terparkir untuk memulai pembicaraan,, Nuri menatap kosong pepohonan besar yang tertiup angin di depannya,, melihat bunga - bunga di taman yang bergoyang - goyang tertiup angin lembut yang sedikit membuat hati Nuri menjadi tenang,,,
"aku kecewa, tapi entah kenapa aku juga melihat penyesalan nya yang teramat dalam atas sikapnya tadi,,, hingga membuat aku yakin ia tak bermaksud mempermainkan ku"nuri berkata dalam hati sambil melihat ke arah Kim yang tertunduk lesu di dalam mobilnya
Dua jam berlalu mereka hanya berdiam diri satu sama lain, tak ada lagi diskusi dan pembicaraan yang hangat,, hingga Kim memberanikan diri keluar dari mobil dan berdiri dihadapan Nuri,
"Nuri aku benar - benar minta maaf, aku mencium mu bukan bermaksud kurang ajar atau melecehkan mu, aku sungguh mencintaimu Nuri,,, aku ingin menikah denganmu,,,"Kim berlutut dihadapan Nuri sambil memberikan bunga yang ia petik tak jauh dari tempat ia berlutut,,
Nuri kehabisan kata - kata, ia benar - benar tak memahami sikap Kim, serta terkejut dengan lamaran Kim yang terlalu mendadak bagi Nuri.
" kaa... Kaa... Kamu bercanda kan Kim,,, cukup Kim aku bener - benar kesal sekarang,, kamu kelewatan Kim,," Nuri menghentak kan kaki kemudian berdiri dihadapan Kim,, sehingga membuat Kim pun segera berdiri,,,
"coba kamu jelaskan bagian mana dari kata - kata ku yang lelucon bagi mu" wajah Kim terlihat sungguh - sungguh.
Melihat ekspresi wajah Kim Nuri yang kesal dan marah menjadi kaget dan tak percaya jika lamaran Kim sungguh - sungguh
"aku pulang duluan Kim, maaf aku nggak bisa kasih jawaban sekarang" jawab Nuri dengan suara lesu dan sambil memalingkan wajah nya dari Kim untuk beranjak jalan menuju rumah,,
Kim memegang tangan Nuri namun Nuri tak menoleh kepadanya
"aku akan tunggu kamu, meski nanti bukan aku pilihan mu, aku akan tetap menunggu mu sampai kamu memandang ku sebagai pria yang layak mendampingi mu" ucap Kim kemudian melepaskan genggaman tangan Nuri dan membiarkan Nuri berlalu menuju jalan pulang,,
Kim kembali masuk kedalam mobil ya, ia tak menawarkan diri untuk mengantar Nuri pulang karena tau Nuri pasti akan menolaknya,,
Nuri berjalan menyusuri trotoar menuju halte bis, ia berjalan perlahan sambil terus berpikir apa yang harus dilakukan,,
"Kim melamar ku, betapa beruntung ya aku dila ar pria sebaik dan seperhatian kim" entah ini keberuntungan karena akhirnya ada pria yang memandangku,, atau hanya kebahagian semu yang singgah menghampiriku"bisik Nuri dalam hatinya
Kim terus mengikuti langkah Nuri tanpa sepengetahuan Nuri ingin memastikan agar Nuri pulang ke rumah dengan selamat,
Nuri mengetuk pintu kemudian masuk, bunda yang sedang menata meja makan, serta menyiapkan makanan mengerutkan keningnya sambil tersenyum, kemudian bertanya kepada Nuri yang berjalan lesu sambil melamun
"lhooo kenapa anak bunda, ko mukanya lesu gitu,,, kamu sakit???? Tanya bunda
" ehhhh bunda,, ( sambil memaksakan senyum) nggak ko bunda, aku cuman capek aja,, aku ke kamar ya bunda mau mandi dulu, "jawab Nuri sambil membuka pintu kamar lalu masuk ke dalam,
Bunda yang melihat tingkah anaknya hanya bisa menggeleng kan kepala sambil terus menata meja makan,,,
Nuri melempar tas nya ke atas ranjang, ia berdiri di depan cermin, menatap dirinya kemudian memegang bibir nya yang tipis dan indah,,,
"kenapa dia harus mencium ku,,, kenapa aku tak menolak saat itu, kenapa aku merasa deg - degan mengingat kejadian tadi" bisik Nuri dalam lamunannya membayangkan ciuman lembut dari Kim tadi.
Nuri menghela nafas berjalan menuju kamar mandi lalu berendam di bathtub dengan air hangat, merileksasi pikiran dengan lili aroma terapi yang ia buat saat praktek kimia minggu lalu,,, setelah selesai mandi Nuri keluar kamar dan menemui bunda yang sedang menuangkan air minum kedalam gelas yang sudah ditata,,
"ayah belum pulang bunda," , tanya Nuri sambil menghampiri bunda untuk ikut membantu meletakkan hidangan makan malam ke atas meja
"belum sayang,,, tadi ayah telpon, katanya malam ini pulang agak telat, benar lagi nyampe kok" jawab bunda
Tak lama kemudian ayah datang membuka pintu sambil mengucap salam,Nuri dan bunda serentak menjawab salam ayah, ayah kemudian berjalan ke kamar untuk segera mandi dan bersiap makan malam,
Nuri dan bunda duduk di bangku masing - masing sambil menunggu ayah untuk makan malam, bunda mulai membuka pembicaraan karena ingin tau apa yang membuat putrinya lesu saat pulang tadi
"kamu ada apa sih sayang dikampus,, tadi ko kamu lesu banget pas masuk rumah" tanya bunda sambil mengelap buah - buahan yang terletak di meja,
"nggak ada apa - apa bun,," "" lirik Nuri sambil memakan buah yang berada didepannya
"ya udah kalo kamu nggak mau cerita, bunda nggak maksa, tapi inget ya sayang kalo kamu ada masalah kamu cerita ke bunda ya" ucap bunda sambil menghampiri Nuri dan mengusap kepala Nuri yang bersandar pada bunda,
Tak lama kemudian ayah keluar dari kamar, melihat Nuri yang bersandar pada sang bunda, ayah bertanya dengan raut wajah sedikit bingung,,
"" "lho kenapa ini, masak anak ayah udah kuliah masih manja aja sama bunda" canda ayah sambil duduk di kursi bergabung dengan Nuri dan bunda, setelah ayah dan bunda duduk, Nuri dan kedua orang tuanya menikmati makan malam sambil berbagi cerita hari ini,,,,
Selesai makan handphone Nuri berdering, hingga Nuri langsung berlari ke kamar,
"halo uda,, ada apa tumben ,nelpon Nuri jam segini,,,??? Tanya Nuri dengan raut wajah senang dan bersemangat
"nggak uda cuman,,, mmmmm,,,,,, ingin tau kamu lagi apa,," jawab Rian dengan gugup karena memikirkan alasan apa yang tepat.
"ooo kirain Nuri, uda ada perlu apa,, Nuri tadi lagi makan sama ayah juga bunda, tapi waktu uda nelpon Nuri dah selesai mkn ko" jelas Nuri
"kamu capek nggak, uda mo ngmng sesuatu sama kamu, bisa temui uda sebentar di taman dekat rumah???" "tanya Rian dengan penuh harap,
" mmmmm sekarang ya uda, Nuri izin bunda dulu ya, nanti Nuri kabarin lagi, "kata Nuri sambil mematikan telpon, lalu bangkit dari tempat tidurnya menuju ruang tamu untuk meminta izin kepada bunda dan ayah
" bun, uda Rian barusan telpon, mau ketemu Nuri sebentar ditaman"tanya Nuri kepada ayah dan bunda yang sedang menonton televisi
" ya kamu temui sana, kasian tapi jangan terlalu malam ya nak" ayah memberi izin kepada Nuri.
"iya yah, Nuri pergi dulu ya" sahut Nuri dengan semangat menuju pintu rumah, segera menuju taman
Sesampainya Ditaman, Nuri menyusui area taman secara perlahan untuk mengetahui dimana keberadaan Rian, tak jauh dari Nuri berdiri Rian menelepon dan meminta Nuri untuk menoleh ke area lingkaran taman,, lalu Rian melambaikan tangannya,
Nuri melihat keberadaan Rian dan segera menghampiri nya, karena terlalu bersemangat Nuri tak menyadari jika sandal yang dikenakan nya berbeda warna,,,
Rian yang melihat hal lucu tersebut berusaha menahan tawanya,Nuri yang melihat rian tertawa segera meraba - raba wajah dan tubuhnya, untuk mengetahui apa yang Rian tertawakan, hingga saat ia mendapati sandal yang dikenakan nya berbeda warna,
Nuri menyelipkan rambut panjang indahnya ke belakang telinga sambil tersipu malu, menunduk dan berusaha menyembunyikan wajah nya yang memerah,
"uda ada apa panggil Nuri kesini,," tanya Nuri dengan wajah masih memerah karena malu,
"uda pengen tau kamu dan Kim ada hubungan apa??? Akhir - akhir ini kamu deket banget sama dia," tanya Rian dengan wajah serius ingin tau
Nuri kaget tak menyangka Rian akan menanyai hal tersebut, wajah Nuri yang merah, berubah cemas dan was - was, seakan akan tak ingin Rian mengetahui apa yang telah terjadi antara Nuri dan Kim tadi sore,
Karena masih belum bisa memastikan, siapa diantara dua pria tampan itu yang berhasil merebut hatinya,namun Nuri tak ingin kedua pria yang selalu baik dan melindungi nya itu salah paham pada sikapnya, akhirnya Nuri berusaha menjelaskan perasaannya pada Rian,