Chereads / Pacar malaikat / Chapter 6 - Jalinan cinta bingung

Chapter 6 - Jalinan cinta bingung

Perasaan lega terpancar dari wajah Nuri dan rian, karena pada akhirnya mereka saling mengenal dan mengingat masa kecil yang manis, perbincangan antar keluarga terasa hangat ditemani daging dan sosis panggang diterangi indahnya cahaya bintang, canda tawa lepas menandakan perasaan cinta yang terpendam lama, kini terpupuk lembut menggerakkan akarnya, rian terus menatap Nuri, melihat senyum manis yang indah dibibirnya, Nuri balik menatap rian merasa tak percaya pria tampan dan kaya, yang dulu sering membuatnya menangis ternyata belahan jiwanya di masa kecil, cinta monyet yang dulu ada dihati mereka perlahan mulai menjadi cinta yang nyata,

Keesokan harinya Nuri dan rian bertemu di kampus, pertemuan yang awalnya terasa menyebalkan bagi Nuri, berubah menjadi pertemuan yang membuat candu karena perasaan bahagia yang timbul karenanya,

"hai, pipo rian, kamu masuk kelas apa hari ini" tanya Nuri sambil menyelipkan rambut indahnya ketelinga dengan ekspresi wajah malu - malu

Mia melongo mendengar Nuri berbicara, kata - kata terbata keluar dari mulutnya namun tak jelas apa yang ingin diucapkannya

"hai, mimo Nuri, aku masuk kelas akutansi hari ini" jawab rian dengan gaya santai

Sama halnya dengan mia, doni pun tercengang dibuatnya, tak hanya sikap, bahasa tubuh mereka berdua saja yang berubah,, gaya bicara mereka pun berubah drastis, dari yang tadinya gaul berubah jadi santun dan lembut,

Nuri dan Rian berjalan ber iringan menuju kantin, mia dan doni yang masih melongo hanya terdiam ditempat tak mengeluarkan sepatah kata pun, dikantin rian dan Nuri duduk berdampingan, memesan makanan dan mulai berbicara tentang apa yang mereka rasakan

"gak enak sebenernya keadaan nya gini uda, Nuri jadi canggung, kemaren kita masih ribut ehhh sekarang dah deket gini" kata Nuri malu

"ya udah kalo kamu nggak nyaman, kita ketemu diluar kampus aja, buat aku kamu dah inget aku itu dah lebih dari cukup, maafin aku yang selama ini nyusahin kamu dikampus, itu cara aku nutupin perasaan ku ke kamu" ungkap rian sambil mengelus kepala Nuri pelan,

"nggak apa uda,ntar juga jadi biasa aja, kita harus jelasin ke mia dan doni, kasihan mereka bingung kan" ungkap Nuri sambil menyadarkan punggungnya ke kursi dengan lesu

"iya ntar biar aku yang jelasin ke doni, kamu ceritain aja semua ke mia ya" jelas rian

Mereka menikmati makan siang bersama, selesai makan mereka pergi ke kelas masing - masing, Nuri yang sampai dikelas langsung ditarik mia, untuk segera duduk, dan meminta penjelasan Nuri,

"cepet lo duduk sini, lo pasti tau gue butuh apa," ungkap mia cetus

Nuri yang merasa bersalah

"oke gue jelasin, pertama gue ma rian dah deket, cuman deket belum jadian, kedua dia cinta pertama gue yang dulu gue sering cerita ke lo waktu kita sma dulu, cinta monyet tepatnya,nah kemaren waktu gue bilang ayah bunda mo ketemu makan bareng temen ayah, gue kaget nggak taunya bokap nyokap rian, singkat cerita ternyata cinta pertama gue itu ya rian, gitu deh pokonya"jelas Nuri sambil mengeluarkan agenda dari tas nya

Mia meluruskan posisi duduknya sambil terus mencerna cerita yang diceritakan Nuri, Kim datang dan langsung mengagetkan mia

"bengong aja kamu," sapa Kim,"mikirin apa sih" lanjut kim

"noh si Nuri deket ma rian, pdkt gitu," jelas mia sambil menggoda kim

"rian yang kemaren ketemu waktu kamu mau aku anter pulang" tanya kim penasaran kepada Nuri, dengan ekspresi berharap itu tidak benar

Nuri hanya mengangguk sambil terus menulis agendanya, Kim yang melihat ke arah Nuri, kaget dan memutar badannya membelakangi Nuri, dengan termenung Kim mengeluarkan agendanya untuk segera mengejar diskusi yang sudah berjalan,

Selesai kuliah, Kim mengejar Nuri, dia menarik tangan Nuri, Nuri yang tidak siap tertarik dan memutar badan ke arah Kim hingga jarak antara bibir Kim dan Nuri hanya seruas jari, Kim yang kaget refleks memegang kedua pinggang Nuri yang langsing, melihat wajah Kim yang mulus, putih dan tampan dengan alis tebal, dan mata yang lebar, dada yang bidang terasa keras oleh kedua telapak tangan Nuri yang tepat berada diatasnya, mereka saling menatap, merasa waktu disekelilingnya berjalan lambat, beberapa saat mereka terlarut dalam perasaan yang sulit dijelaskan, perasaan sayang dan suka yang masih samar, Nuri melepaskan diri dari Kim, dan bertanya terbata

"ada apa Kim kenapa kamu narik aku," tanya Nuri dengan wajah merah merona

"Kim yang gugup menjawab, aku ingin ngajak kamu nonton nanti malam, kamu bisa nggak" tanya Kim dengan telinga merah namun tetap berusaha terlihat gentleman

"ohh iya nanti aku izin dulu ma bunda, nanti kamu jemput aja langsung kerumah sekalian izin ke bunda" jawab Nuri dengan lembut

Mia datang menghampiri mereka, melihat kedua wajah mereka memerah, mia bertanya kepada Nuri dan kim

"nur kenapa muka lo merah, lo lagi Kim telinga lo ko merah banget, kenapa sih" tanya mia penasaran

Kim pergi dan mia mengajak Nuri pulang sesampainya Ditaman kampus Nuri bertemu Rian, Rian menyapa mereka dan ma minta izin kepada mia agar dapat berbicara berdua saja dengan Nuri, mia pergi menunggu Nuri di halte bus mereka, rian memegang tangan Nuri dan bertanya apa Nuri mau pergi nonton dengannya, Nuri kaget melihat ke arah rian, hatinya berisik kecil tak menyangka akan diajak dua cowok tampan menonton di hari yang sama, setelah asmaranya yang selalu patah dijalan sewaktu smp dan sma, membuat Nuri sendiri heran dengan keadaan yang sedang dihadapinya,

Dengan polos Nuri menolak ajakan rian

"yahhh Uda Nuri udah janji sama Kim, Kim juga ngajak Nuri pergi nonton nanti malem," jawab Nuri dengan polos, dengan wajah meminta maaf kepada Rian

Rian cemburu, raut wajahnya kesal, Nuri bertanya, uda kenapa marah sama nur? Tanya Nuri sambil menengok wajah rian dari dekat

Melihat ekspresi lugu dari wajah Nuri, membuat Rian berfikir betapa manisnya cinta masa kecilnya ini, yang tak mengerti arti seorang pria mengajaknya menonton film bagian dari tahap awal sang pria mendekati nya karena suka

"ohhh ya udah nggak apa - apa, lain kali aja kita nonton" jawab rian sambil mengusap rambut Nuri,

Nuri pamit pulang dan menyusul mia ke halte bus, kemudian berlari agar sahabatnya itu tak bosan menunggu, sesampainya di halte,Mia yang sudah penasaran bertanya apa yang dibicarakan oleh Nuri dan rian, baru akan menjelaskan, bus yang di nanti datang, mereka naik dan duduk di bangku, penumpang yang ramai membuat suara bising diatas bus, membuat Nuri malas berbicara hingga tak jadi menjelaskan kepada mia apa yang ia dan rian bicarakan, Nuri menyadarkan kepalanya ke kaca bus yang sedikit terbuka, udara yang masuk membuat Nuri mengantuk dan tertidur, mia yang melihat sahabatnya itu hanya menggeleng - gelengkan kepalanya,

Sesampainya di rumah rian menghela nafas dan beristirahat di atas sofa depan televisi nya, mengambil handphone dan melihat foto Nuri yang sedang menulis agenda yang diambil rian secara diam - diam saat pertama masuk di kelas mata kuliah yang sama dengan Nuri, rian memandangi dan mengusap layar handphone nya, berkata betapa manis dan cantiknya Nuri saat sudah dewasa, kemudian ia teringat perkataan Nuri yang akan pergi bersama Kim,

Rian duduk dan segera menelepon mia, berharap mendapat informasi tentang Kim dan Nuri,

"halo mia, lo tau nggak Nuri sama Kim mau nonton dimana??? Tanya rian

Namun mendengar pertanyaan rian, mia justru balik bertanya

" lha emang Kim sama Nuri mau pergi nonton, emang mereka lagi pacaran?? Tanya balik mia

"ko lu nanya gue balik, kan gue yang nanya duluan, gimana sih lo," jawab rian agak kesal

"sorry, gue juga nggak tau, Kim ma Nuri mo nonton, dia nggak cerita tu sama gue" terang mia dengan nada datar dan kecewa kepada rian

"ya udah sorry ya kalo gue agak nge gas," Ungkap rian

"iya nggak Pa Pa, maklum gue orang cemburu mah emang suka gitu, hihihihi,,," Mia mulai menggoda rian

"siapa yang cemburu, ngarang lo, orang Nuri bilangnya cuman nonton doang ama Kim" jelas rian

"udah deh uda rian ( dengan nada yang sering diucapkan Nuri saat memanggil rian didepan ya) nggak usah ngeles, Nuri itu polos, tapi dia juga galau an orangnya, mentang - mentang lo cinta pertamanya dimasa kecil nggak ngejamin bakal jadi cinta nya saat ini" kata mia sambil menahan tawa berusaha menakuti rian kemudian menutup telepon rian

Rian terdiam mendengar ucapan mia, ia tak bisa menyangkal ucapan mia, pikirannya pun mulai melayang, membayangkan apa yang akan Kim lakukan untuk menarik hati Nuri yang polos, membuat Rian panik tak karuan

Sambil mengacak - acak rambutnya sendiri, rian berteriak arghhhhhhhh, sambil menendang kursi, membuat asisten rumah nya kaget dan segera melihat apa yang terjadi, rian berjalan ke kamarnya mengambil handuk dan mandi,, saat tubuhnya yang athletic dan putih bersih di basahi air hangat yang keluar dari shower, tak membuat dia rileks melainkan malah membayangkan jika Kim mengungkapkan perasaan kepada Nuri dan Nuri menerimanya, ia pun kembali berteriak dikamar mandi,

Nuri dan Kim yang memutuskan menonton film komedi romantis, saat Nuri asik menonton sambil memakan pop corn, membuat Kim yang hanya menatap gemas Nuri tersenyum dan sesekali tertawa kecil melihat tingkah lucu Nuri, tersadar sedang diperhatikan Nuri menoleh lalu bertanya kepada Kim

"ada yang lucu ya di muka aku, ada apa?? Ko kamu dari tadi liatin aku terus,???

Kim yang gelagapan dan salah tingkah langsung menjawab tanya Nuri

" nggak ko kamu imut aja kalo lagi makan pop corn gitu"(sambil menggaruk - garuk kecil kepalanya)

Wajah Nuri memerah tak pernah dia mendengar seorang pria berkata demikian kepadanya, Nuri malu - malu kemudian mereka melanjutkan aktifitas menonton, setelah dua jam duduk sambil tertawa dan bercengkrama mereka keluar dari bioskop dan meregang santai tubuh mereka,

"huuuuuaaaammmm...(menutup mulutnya dengan tangan kanan) .. Ngantuk nyaaa" keluh Nuri sambil megelengkan kepala sebagai peregangan,,,

"kamu ngantuk ya,, kita ngopi dulu yuk di Cafe sana,, nanti aku antar kamu pulang,"kata Kim

" dua ekspresso ya kak, take away"ucap Kim saat memesan minuman

Berjalan kecil menyusuri trotoar jalan menuju parkiran, ditemani satu cup kopi panas, membuat malam mereka benar - benar terasa bak kencan pertama,,