Chereads / Pacar malaikat / Chapter 7 - Cinta segitiga yang panas

Chapter 7 - Cinta segitiga yang panas

Saat berjalan menuju parkiran mobil,,, Kim dan Nuri berbincang - bincang kecil seputar film yang mereka saksikan tadi, hingga disaat yang tepat Kim mulai mengarahkan pembicaraan ke arah yang lain.

"Nuri, menurut kamu aku gimana dimata seorang wanita" tanya Kim membuka pembicaraan.

Nuri meminum kopi yang ada ditangan

nya secara perlahan, sambil memikirkan jawaban yang tepat atas pertanyaan Kim.

"kamu baik, ganteng, perhatian, dan lembut banget sama cewe" ucap Nuri yang tanpa ia sadari, ia memikirkan sosok Kim saat mengutarakan pendapatnya, hingga kemudian dia tersadar, dan segera mengalihkan pikiran dengan sedikit menggelengkan kepala.

Kim tersenyum malu saat melihat raut wajah Nuri menjawab pertanyaan nya.

"kalo menurut kamu, aku bisa nggak jadi pendamping kamu". tanya Kim dengan serius, sambil menarik lembut tangan Nuri,lalu memintanya untuk berhenti sejenak agar menoleh kearah nya.

Nuri yang kaget dengan pertanyaan Kim, langsung berhenti,kemudian memutar badannya menghadap Kim,mata Nuri tak berhenti menatap wajah Kim yang sangat dekat dengannya, meski sedikit menengadah keatas, karena Kim sedikit lebih tinggi dari Nuri, dalam hati Nuri merasa tak percaya jika ada pria tampan yang menyatakan perasaan cinta kepadanya, hingga menimbulkan tanya dihati Nuri, apa yang menarik dari dirinya, hingga pria tampan dan kaya dihadapannya memiliki perasaan kepadanya, karena sejak duduk di bangku SMP, SMA Nuri tak pernah jadi perhatian bagi pria seusianya, apalagi mendapatkan ungkapan perasaan suka dari lawan jenisnya.

Lama menatap wajah Kim yang tampan bak idol Korea, Nuri berkata kepada diri sendiri bahwa Kim hanya bergurau soal pertanyaan nya,, tangan mereka masih saling menggenggam, mereka masih berdiri dipinggir trotoar,,

"bercanda kamu nggak lucu Kim" ungkap Nuri dengan wajah kaget dan tak percaya dengan apa yang didengarnya, kemudian perlahan mencoba melepaskan genggaman tangan Kim, lalu berusaha memalingkan badan nya dari Kim untuk menyembunyikan wajah yang memerah dan perasaan tak percaya, namun Kim menahan tangan Nuri, hingga membuat tubuh Nuri berputar kembali menghadap Kim dan jatuh kepelukan Kim, Kim memeluk erat tubuh Nuri, dan berisik lembut

"aku selalu serius tentang perasaan ku kepada mu, aku benar - benar menyayangi mu" ucap Kim sambil perlahan melepaskan pelukan nya dan kemudian mengusap kepala Nuri,

Melihat wajah Kim yang serius dengan senyum yang manis, membuat Nuri berkaca - kaca, karena tak percaya jika ada pria yang menyayangi dirinya yang sederhana,,, ia mematung beberapa saat setelah mendengar ucapan Kim, melihat Nuri yang mematung Kim tersenyum dan menggenggam erat tangan Nuri dan berkata sambil mengangkat dagu Nuri

"kamu nggak perlu jawab sekarang, tapi aku mohon apapun jawaban kamu, jangan merubah sikap mu kepada ku, tetaplah bersikap biasa kepadaku" Kim menuntun Nuri untuk kembali berjalan menuju parkiran,

Sampai diparkiran Kim membuka pintu mobil dan mempersilahkan Nuri masuk kedalam.

Di lain tempat Rian yang terbakar api cemburu sampai di bioskop tempat Nuri menonton dengan Kim. namun ia tidak menemukan mereka berdua, Rian mencoba menghubungi Nuri kembali melalui ponsel, akan tetapi Nuri tidak bisa dihubungi, dalam keadaan cemburu Rian berinisiatif menuju rumah Nuri,,ia kemudian melaju kencang dengan motor sport nya menuju rumah Nuri,

Nuri yang sudah sedari tadi tiba dirumah baru menyadari jika ponselnya mati karena lowbat

"ehhh, batre nya lowbat ternyata" ucap Nuri dengan nada sedikit kaget.

Baru tersedia beberapa persen baterai, handphone Nuri langsung berbunyi, tertulis di layar handphone " uda rian".

Nuri segera mengangkat

" halo uda, ada apa tumben malam - malam telepon Nuri" tanya Nuri heran

"nggak da apa - apa uda cuman mau tau kamu dimana??? Udah pulang belum?? Tanya Rian dengan nada cemas

" Nuri udah dirumah dari tadi uda,"" memang kenapa??? "tanya Nuri

" mmmmmm Nuri ngapain aja sama Kim tadi? Rian ingin mengetahui apa yang terjadi antara Nuri dan Kim

" nonton, ngopi sambil jalan - jalan, emang kenapa uda? "tanya Nuri penasaran dengan sikap cinta monyet nya itu. Q

" nggak penasaran aja, ya udah kamu istirahat ya udah malem, sampai ketemu besok ya di kampus"Rian menutup teleponnya

"Nuri meletakkan telpon genggam nya di meja rias samping tempat tidurnya, kemudian berbaring sambil manarik selimut nya, karena terlalu lelah Nuri langsung terlelap,,,

Kim tersenyum manis diatas mobilnya saat telah tiba dirumah,,, ia keluar dan memberikan kunci mobil kepada asisten rumah, untuk dimasukkan kedalam garasi, saat membuka pintu masuk beberapa asisten rumah berdiri di sebelah kanan dan kiri menunduk memberi salam, sampai Kim melewati ruang tamu, ia langsung menuju kamarnya, diatas ranjang juga sudah tersedia handuk dan baju tidur lengkap dengan sandal mandi nya, ia melepas pakaian nya lalu mengenakan handuk, menuju kamar mandi disudut kamarnya, air hangat sudah penuh mengisi bathtub, dilengkapi lilin aroma terapi menyala di sisi bathtub untuk membuat rileks dan melepas lelah, Kim melepas handuk nya lalu masuk ke dalam bathtub, tubuh athletics tersebut begitu terlihat seksi saat ia merentangkan kedua tangannya di kedua sisi bathtub, Kim merebahkan kepalanya kebelakang bersandar pada bathtub, ia terlelap sejenak, dalam tidur nya ia bermimpi Nuri menjawab pertanyaannya tadi dengan jawaban yang diinginkan nya, namun ia tersadar lalu segera menyelesaikan mandi nya, keluar dari kamar mandi dengan baju handuk membuat bagian dada Kim terlihat begitu seksi, ia mengerikan tubuh dan mengenakan pakaian tidur yang telah disediakan lalu berbaring memejamkan mata.

Keesokan harinya Kim menunggu Nuri di parkiran mobil,,, tak lama Nuri berjalan menuju kampus melewati parkiran, saat Kim hendak datang menyapa Kim melihat ada Rian berjalan disamping Nuri sambil mendorong motor sport nya,,mereka tertawa kecil sesekali dan terus berbincang ringan sambil berjalan menuju parkiran kampus.

Melihat pemandangan itu, Kim merasa sedikit terganggu namun ia berusaha tetap tenang karena takut membuat Nuri tak nyaman, Kim menyapa Nuri dan Rian, Nuri tersipu malu dan menjawab sapa Kim, namun ekspresi Nuri yang malu - malu membuat rian semakin cemburu.

"hai Kim, gimana tidur kamu semalam nyenyak nggak???" tanya Nuri terlebih dahulu.

"nyenyak dong,,, itu karena kita menghabiskan malam bersama semalam" jawab Kim sambil tersenyum sinis kepada Rian

Mendengar jawaban Kim, Nuri menghampiri Kim.

"kamu kalo ngomong jangan sembarangan, ngabisin malem bersama emang kita ngapain" bisik Nuri sambil mencubit kecil lengan kim

"aduh,,,, iya maaf,,, jalan - jalan semalem maksudnya" goda Kim sambil megedipkan matanya ke Nuri

"udah ayo kita ke kelas," ajak Nuri sambil berjalan dahulu kedepan menuju kelas

"oke" jawab Kim dan Rian serentak, dan berebut saling mendahului ingin berjalan menyusul Nuri

Belajar mata kuliah kimia, sangat menyita perhatian, hingga 3 jam berlalu tanpa terasa, dosen keluar setelah memberikan arahan dan tugas.

Nuri yang sedang membereskan buku catatannya dihampiri Kim yang langsung duduk bersandar disebelah Nuri, ia merebahkan kepalanya kepundak Nuri, Nuri menoleh ke arah Kim dengan wajah kaget dan agak sedikit canggung,,namun Nuri tetap membiarkan kepala Kim bersandar dipundaknya.

Sementara Rian yang berada disisi lainnya merasa terganggu, hingga ia mengerutkan keningnya dan menatap sinis ke arah Kim, Kim tersenyum puas melihat Rian yang jelas sekali sedang cemburu,, selesai merapikan buku, Nuri, Kim dan Rian berjalan beriringan menuju keluar kampus, namun saat di depan pintu Nuri dihampiri Mia yang juga sudah selesai mengisi mata kuliah dikelas lain,, Mia merasa janggal dengan pemandangan yang ia lihat, dengan mudah Mia mengetahui jika dua pria tampan dan kaya raya itu sangat menyukai sahabatnya, dengan wajah usil Mia menarik Nuri meninggalkan Kim dan Rian yang bertengkar kecil

"apa loe," geretak Rian kepada Kim

"apa mau lo sini" jawab Kim dengan wajah sedikit serius, mereka berdebat kecil tanpa menyadari jika Mia dan Nuri sudah hilang dari pandangan mereka

Sesampainya diparkiran kampus mia melontarkan pertanyaan kepada Nuri.

"lo pilih yang mana Nuri, Kim yang ganteng apa Rian yang maco" bisik Mia sambil menyeringai kepada sahabatnya, membuat Nuri terkejut dan malu - malu.

"apaan sih lo Mia, lo kan tau dari SMP, SMA, yang coba deketin aja nggak ada, apalagi direbutin sama cowok!! Gerutu Nuri sambil sedikit mendorong Mia, dan dengan ekspresi sedikit kesal.

" loe kemana aja sih ngambil cuti kuliah lama banget,, mana nggak ngasih kabar lagi,, enak ya loe di Bali liburan ya??? Sambung Nuri

" ya iyalah kan gue cuci mata liat bule - bule ganteng, bosen gue liat lo mulu disini"jawab Mia sambil tertawa dan merangkul pundak Nuri,

Kim mengajak Nuri dan Mia pulang bersama, Rian terpaksa hanya melihat Nuri dan Mia naik mobil Kim karena Rian mengendarai motor,,, Kim meminta Nuri duduk disebelahnya, sedangkan Mia langsung memilih duduk dibelakang, mereka berlalu melewati Rian,

Rian sangat kesal sambil menaiki motornya kemudian melaju kencang menuju rumah,,,,

Diatas mobil Kim mencoba mencairkan suasana dengan bertanya kepada Mia bagaimana liburan nya di Bali.

"gimana Mia orang tua kamu udah balik lagi dinas di Jakarta" tanya Kim membuka pembicaraan

"udah sih, tapi buat sebulan ini bokap gue harus bolak balik jakarta - Bali buat ngurusin kerjaan nya sampai surat pindah nya selesai" jawab Mia singkat.

Nuri terus memandangi Kim yang menyetir mobil,, merasa heran karena hanya Nuri yang memiliki perasaan canggung,, Sehingga tak mampu berbicara sepatah kata pun.

Sesampainya dirumah Mia, mia turun dan berterima kasih kepada Kim, lalu berjalan memasuki rumah, sambil melambaikan tangan Mia berteriak,,, kepada Kim.

"semangat Kim," teriak Mia lalu masuk kedalam rumahnya,,,

Kim menjawab dengan mengepalkan tangannya, menandakan jika ia akan terus berusaha merenmbut hati Nuri.

Mereka bertolak menuju rumah Nuri, beberapa saat mobil baru berjalan, Kim mulai pembicaraan kepada Nuri.

" kamu kenapa diam aja Nuri dari tadi? Kamu nggak nyaman ya sama aku? "tanya Kim sambil terus menyetir dan melihat ke arah depan,

" bukan,,, bukan gitu ko Kim,,, (Nuri menghadap kearah Kim, sambil mengangkat kedua tangannya mengisyaratkan tidak), aku nyaman kok sama kamu( Nuri kembali melihat ke arah depan),

"kamu ada acara nggak dirumah, kalo nggak kita mampir ketaman dulu mau nggak" tanya kim

"nggak ada kok, kita ketaman kota aja, nanti aku kabarin bunda lewat wa" sahut Nuri

"oke kita kesana ya" jawab kim

Mereka menuju ke arah taman kota yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah Mia

Sesampainya disana, Kim menghentikan mobil nya dan menarik rem tangan mobil,

Nuri hendak turun dari mobil, namun Kim memegang tangannya dan berkata,,

"kamu kenapa buru - buru mau turun, kita ngobrol dimobil aja mau kan," tanya kim sambil menaikkan kedua kaca mobil,

Nuri yang polos bersikap panik dan salah tingkah, saat Kim memegang tangannya dan meminta mengobrol di mobil.

Melihat gelagat Nuri yang panik dan salah tingkah, Kim tertawa geli, hingga muncul dipikirannya untuk mengerjai Nuri.

Kim mulai mendekatkan wajahnya kearah Nuri. Membuat bibir mereka hanya berjarak seruas jari, Nuri semakin panik dan gemetar kemudian ia memejamkan matanya, melihat sikap Nuri, Kim tersenyum dan berisik ke telinga Nuri

"aku tak akan menyakitimu, atau mengambil yang berharga bagimu tanpa seizin mu, aku mencintaimu sehingga aku tak mampu melukaimu" bisik Kim kemudian kembali duduk di kursi kemudi,

Mata Nuri terbuka lebar mendengar ucapan Kim, ia menatap mata Kim dan sadar jika dia juga mencintai Kim,, Nuri masih mematung, sambil terus menatap Kim, Kim kemudian mengusap lembut pipi Nuri, lalu berkata

"diluar panas banget, tempat duduk disana nggak da yang terlindung pepohonan, makanya aku ajak kamu ngobrol dimobil, aku tutup pintu nya biar kita bisa hidupin ac mobil, tapi kalo kamu nggak nyaman kita bukak aja kaca nya ya," ungkap kim sambil meraba tombol pembuka kaca mobil yang ada disampingnya

Dengan cepat Nuri menjawab

" nggak usah dibukak, nggak papa tutup aja Kim, "jawab Nuri dengan wajah memerah karena malu,

" Nuri kamu ada hubungan apa sama Rian??? apa aku nge ganggu hubungan kalian? Jika ku lihat sikap Rian dia bersikap kalo kalian bukan sekedar teman"tanya Kim.

"mmmmm uda Rian itu ternyata cinta pertama aku diwaktu masih balita, mungkin cinta monyet kali ya, waktu kecil kita sering main bareng hingga saat keluarga Rian pindah, kita berdua bikin janji kalo ketemu akan menjalin hubungan lagi" Nuri menjelaskan

"jadi sekarang kamu pacaran sama Rian???" tanya Kim dengan harap - harap cemas.

"nggak sih itu kan omongan masa kecil dulu, belum tau apa itu pacaran apalagi nikah, lagian juga uda Rian, nggak nunjukin rasa sukanya ke aku sekarang ini" jelas Nuri

"kamu gimana sekarang,, masih suka dia???? Tanya Kim ingin mendapat kepastian.