Happy reading
Sandra Zein melangkah maju dan tersenyum, "Nyonya Zoey, Berlian ingin mengatakan sesuatu kepada Anda." Kemudian dia menatap Berlian dengan sebuah isyarat.
Berlian tertawa ringan, "Mengapa harus terburu-buru? Aku akan memberitahu Nenek Zoey, apa yang nenek katakan. Mengapa kami tidak boleh mengobrol dulu?"
Nyonya Zoey membeku dan ekspresi Sandra juga berubah. "Omong kosong apa yang kau bicarakan? Aku tidak…"
Berlian langsung menyela, "Nenek Zoey, aku dan Nicolas sudah lama putus karena kami tidak cocok. Jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan kami lagi."
Nyonya Zoey mengerutkan kening dan menatap Sandra Zein dengan curiga. "Sayangku, Berlian, apakah dia menyuruhmu mengucapkan kata-kata itu?"
Berlian tersenyum tanpa berkomentar. Sandra Zein menjadi marah, "Berlian! Apa yang kamu bicarakan? Kapan saya mengajari Anda mengatakan hal-hal seperti itu? Jelas Anda sendiri yang datang dan menjelaskan kepada Nyonya Zoey, karena ini satu-satunya agar dia memaafkanmu. Apakah kamu sudah melupakan semua itu?"
Berlian menyeringai dengan sinis, "Um, aku rasa, aku tidak melakukan kesalahan yang harus dimaafkan oleh Nenek Zoey."
Pada saat ini, Maria dan Nicolas Wilson berjalan menghampiri di samping ibunya dan menatap Berlian seorlah-olah dia sedang berbohong.
"Kakak, sudah cukup! Berhentilah keras kepala. Siapa dtidak kenal dengan Tuan Muda Imanuel. Kami menyembunyikan kebenaran ini demi kakak, karena itu bukan hal yang menyenangkan untuk diungkapkan di publik. Tetapi Nyonya Zoey sangat baik, bagaimana tega kakak membohonginya."
Tiba-tiba Berlian merasakan firasat buruk. "Apa maksutmu? Siapa itu Tuan Muda Imanuel?"
"Berhenti berpura-pura bodoh? Maria berbicara tentang Tuan Muda Imanuel yang terkenal brengsek itu! Ah ini kesalahanku karena telah lalai menjaganya, sehingga dia menjadi keras kepala dan akhirnya melepaskan Tuan Muda Wilson demi pria brengsek itu." Sandra Zein mulai mencari alasan untuk menjatuhkan Berlian.
Ekspresi Berlian berubah semakin dingin. Tuan Muda Imanuel, semua orang mengenalnya. Pria itu memiliki tempramen yang sangat buruk. Belum lagi berita yang menyebar tentang kekejamannya pada seorang wanita dan dia menggunakan uang untuk membungkam mulut polisi sehingga dengan mudah dia terbebaskan dari hukuman.
Masalah ini telah membooming di kota Berlin dan tentu saja, Berlian mengetahuinya. Tetapi dia tidak pernah menyangka jika Sandra Zein menjebaknya dengan pria seperti itu. Dia mencibir, "Nyonya Zein, jangan bicara omong kosong. Apakah Anda memiliki bukti jika Anda pernah melihat aku bersamanya?"
"Jadi kamu masih keras kepala? Oke, oke aku pikir kau tidak akan bisa mengelak lagi sekarang. Kiano telpon Tuan Muda Imanuel untuk datang ke sini!"
Sandra Zein menghela nafasnya dan berkata, "Karena kau tidak mengakuinya jadi aku terpaksa mengungkapkan semua ini di depan umum. Jadi jangan salahkan aku jika reputasimu hancur."
Berlian sangat marah, tatapannya menuju ke arah Nicolas yang berdiri di belakang Sandra Zein, dan dia memalingkan wajanya karena merasa bersalah.
Berlian menyeringai tajam, "Bagus, acting Anda sangat hebat. Anda meminaku untuk datang ke sini untuk menjadi batu loncatan untuk mereka tetapi Anda sekarang tampaknya Anda lebih serakah dan egois dari pada yang saya kira. Bahkan, Anda mencoba untuk memfitnahku seperti ini!"
Sandra Zein tanpa ekspresi, "Apakah itu fitnah atau tidak, kita akan tahu setelah Tuan Muda Imanuel datang."
Tuan Muda Imanuel datang bersama Kiano Zein. Begitu dia melihat Berlian, matanya langsung berbinar-binar. Wanita itu lebih cantik jika dilihat langsung. Dia belum pernah bertemu dengan Berlian selama ini. Namun, dia telah mendengar namanya karena kejadian 4 tahun lalu.
Pada saat, Kiano merencanakan persekongkolannya untuk menjalankan rencananya. Dia menujukan poto Berlian yang tidak ada daya tariknya tetapi sekarang dia menjadi takjub dengan Berlian. Tentu saja, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langka ini.
Sandra Zein memandangnya dan berkata dengan suara yang dalam, "Tuan Muda Imanuel, saya bertanya, apakah Anda mengenali wanita di depan saya ini?"
Tuan Muda Imanuel tersenyum jail pada Berlian. Lalu dia menjawab, "Tentu saja, aku mengenalinya. Kami telah bersama sejak 1 tahun yang lalu. Bukan begitu, Berlian?"
"Mengenal satu sama lain, tentu saja kita tahu, kita tidak hanya mengenal satu sama lain, kita mengenal satu sama lain dengan sangat baik, bukankah menurutmu begitu Berlian?"
Bulu kuduk Berlian merinding saat dia mendengar pria itu menyebutkan namanya. Dia memandangi Imanuel dengan jijik lalu berkata dengan dingin. "Tuan Muda Imanuel, aku belum pernah bertemu denganmu. Coba katakan dari mana kau bisa mengenalku?"
Imanuel Khan menggosok tangannya dan terkekeh, "Tentu saja dari luar dan dalam."
Sandra Zein berdeham. Ekspresi Nyonya Zoey memucat dan marah. Baru kemudian Imanuel menyadari bahwa dia telah bersikap tidak sopan. Menyadari hal itu, dia segera mengubah kata-katanya, "Haha, aku hanya bercanda. Jangan dimasukan ke dalam hati."
Dia memandangi Berlian dan berkata, "Berlian, tolong maafkan aku. Karena kesibukanku aku telah mengabaikanmu. Tolong jangan marah padaku. Pertengkaran kita bisa diselesaikan dengan baik-baik di rumah. Kembalilah bersamaku! "
Berlian sangat marah sehingga dia melotinya dengan ekspresi penuh ejekan. Dia mendengus dingin, "Imanuel Khan, Anda sebaiknya mempertanggung jawabkan kata-kata Anda! Sejak kapan kita menjadi suami istri?"
Imanuel Khan mengerutkan keningnya. "Berlian, kamu boleh marah padaku, tapi kamu tidak boleh seperti itu. Kita sudah bersama 3 tahun. Bukankah kau kembali demi aku? Bisa-bisanya kamu mengucapkan kata-kata itu."
"Omong kosong! Aku bahkan belum bertemu denganmu!"
"Baiklah jika kamu menyangkal hubungan kita. Aku akan menunjukan bukti-bukti pada mereka." Setelah itu, Imanuel Khan mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mengusapnya berkali-kali untuk menunjukan poto pada Nonya Zoey.
"Nyonya, Anda bisa lihat bukti ini dengan jelas tetapi jika Anda tidak percaya, itu hak Anda. Lihatlah dia suka berselfi di atas tempat tidurnya. Aku suka memanjakan wanita, terutama yang saya suka, jadi saat dia meminta dirinya untuk dipotret maka saya tidak bisa menolaknya."
Ekspresi Nyonya Zoey sudah memucat. Berlian segera menjelaskannya, "Nenek Zoey, jangan dengarkan omong kosongnya. Dia menfitnahku!"
"Cukup!" Nyonya Zoey tiba-tiba membentak dengan kasar dan menatap Berlian. "Berlian, katakan yang sebenarnya! Apakah kamu berhubungan dengan bajingan ini atau tidak?"
"Tidak!" Berlian berkata dengan tegas.
"Berlian! Kau memiliki tanda lahir di bagian pinggang belakangmu. Bagaimana aku tahu semua ini jika kita tidak berhubungan?" Imanuel Khan buru-buru menyeru dengan suara yang keras.
Berlian memucat. Dia melihat Nyonya Zoey yang penuh dengan kekecewaan. Wanita tua itu adalah orang pertama yang memandikannya saat dia masih bayi. Tentu saja, dia mengetahui soal itu. Bahkan di dalam keluarga Zein hanya ayahnya yang mengetahui hal ini.
Nyonya Zoey menggelengkan kepalanya karena kecewa. "Berlian, tidak masalah kau bersama jika kamu ingin bersama bajingan itu tetapi kamu seharusnya jujur! Meskipun aku tidak setuju, jika kau ingin tetap bersamanya, aku tetap bisa menerimanya! Bahkan jika dia menganggumu, aku tidak akan tinggal diam tetapi kau merahasiakannya dariku dan masih menolak saat ditanya berulang kali. Kamu menganggapku apa?"
Bersambung