Raina sudah masuk ke kamar Axel lalu dia duduk di pinggir ranjang Axel, Axel yg tadi nya cemberut karena di tinggalkan Raina jadi mengubah ekspresi wajah nya jadi tersenyum karena dia kira Raina pulang.
"kenapa senyum gitu, nih makan" ucap Raina.
"aku kira itu buat kamu" ucap Axel kembali menekuk muka nya.
"Axel sayang makan ya, aku suapin" ucap Raina penuh penekanan di ucapan nya.
Axel takut karena setiap Raina memanggil Axel sebutan sayang tandanya Raina kesal dan ingin marah.
"iya iya tapi di suapin kan?" tanya Axel, Raina tak menjawab tapi langsung menyuapi Axel.
sesuap dua suap sudah Axel makan tapi ia tak yakin kalau nanti Raina makan.
"El kamu makan ya berdua aku, kalo kamu gak makan aku juga gak mau makan lagi" ucap Axel terpaksa membuat Raina ikut makan dengan Axel. selesai makan dan minum Raina mengambil obat yg ada di laci samping ranjang Axel.
"minum obat nya" ucap Raina sambil memberikan beberapa pil atau tablet obat.
"tapi.." belum sempat Axel berbicara sudah Raina duluan yg berbicara.
"gak ada tapi-tapian xel!! kalau kamu gak mau aku pulang nih!" ancam Raina membuat Axel langsung menuruti dan meminum obat yg telah di berikan Raina. setelah meminum obat, Axel bertanya pada Raina.
"sayang kamu sudah kabarin mama papa mu?" tanya Axel membuat Raina terkejut karena dia lupa mengabari orang tua nya.
"astaga aku lupa" kaget Raina langsung mengecek hp nya dan benar saja banyak panggilan tak terjawab dari mama maupun papa nya.
"kenapa bisa lupa sih kasihan mama papa mu khawatir El" ucap Axel.
"ya aku lupa, aku tadi kan banyak pikiran jadi juga gak mau di ganggu dan aku silent hp nya" ucap Raina.
"yasudah cepat hubungi orang tua mu" ucap Axel lalu Raina menghubungi orang tua nya. setelah mengabari dia merasa lega orang tua nya tak marah karena alasan Raina.
malam pun tiba, Raina masih setia menemani Axel di kamar nya.
"duh udah malam, aku pulang ya xel" ucap Raina.
"jangan, kamu disini saja gak baik pulang malam sendirian aku kan gak bisa anterin kamu" ucap Axel.
"nanti mama papa ku marah gimana xel" ucap Raina.
"gak akan marah kok tante sudah izinin kamu untuk menginap disini dan orang tua mu mengizinkan nya" ucap mama Axel yg tiba-tiba muncul dan ikut nimbrung.
"astaga mama kagetin Axel aja" ucap Axel sambil mengelus dada nya.
"emm makasih ya tante sudah izinin Raina" ucap Raina.
"iya nak, kamu mau tidur di sini apa di kamar tamu?" tanya mama Axel.
"disini/di kamar tamu saja" ucap Axel dan Raina serempak.
"ih apa sih xel aku mau di kamar tamu." ucap Raina.
"tidak, kamu di kamar ku aja temani aku" ucap Axel tak mau kalah.
"mana bisa begitu, pokoknya aku di kamar tamu" ucap Axel.
"bisa lah, nanti kalau aku butuh sesuatu di tengah malam dan sudah pada tidur bagaimana? jadi temani aku ya" ucap Axel memelas ke Raina.
"sudah sudah, Raina kamu temani Axel ya sayang disini... kamar tante dan kamar tamu kan jarak nya agak jauh dari kamar Axel jadi kamu tidur disini ya sayang" ucap mama Axel membuat Raina membelalakkan matanya.
"tenang Axel gak akan macam-macam dia kan lagi sakit, kalau macam-macam kamu hajar saja gak apa-apa kok" ucap Mama Axel membuat Raina terkekeh.
"ih mama jahat banget sama anak nya" ucap Axel cemberut.
"biarin, Raina tante tinggal ke kamar ya... ingat kamu tidur disini di sebelah Axel jangan takut ya" ucap mama Axel dibalas anggukan ragu Raina, lalu mama Axel pergi meninggalkan mereka berdua.
"yeayy kamu tidur sini" ucap Axel senang.
"awas aja kalau macam-macam aku jitak kamu" ucap Raina judes.
"aishh sayang mana berani aku, sini peluk" ucap Axel merentangkan tangannya dan Raina memeluk Axel. setelah lelah berbincang-bincang mereka memutuskan untuk tidur karena malam semakin larut... mereka tidur seperti biasa dan di tengah-tengah di pisah kan dengan guling agar tidak terjadi hal yg tak di inginkan.
keesokan hari nya, Axel bangun terlebih dahulu... ia memperhatikan wajah tenang calon istrinya itu saat tidur. Axel tersenyum memandangi Raina yg masih tertidur pulas lalu ia mengusap lembut pipi Raina membuat Raina terbangun.
"eunghhh kamu sudah bangun" ucap Raina dengan suara khas bangun tidur.
"sudah sayang, ayo bangun segera mandi dan sarapan... baju mu sudah di siapkan mama ada di atas wastafel di dalam kamar mandi." ucap Axel mengusap lembut rambut Raina.
"iya sayang" ucap Raina tersenyum, Axel kaget karena Raina memanggil sayang tetapi sangat lembut dan tersenyum berbeda dengan sebelumnya yg penuh penekanan jika memanggil Axel sayang.
"kamu bilang apa tadi?" ucap Axel tersenyum.
"sayang" ucap Raina langsung menutup wajah nya yg malu dengan selimut karena baru pertama kali menyebut kata sayang tetapi tidak dalam keadaan kesal melainkan dalam keadaan penuh cinta.
"hei kenapa di tutup" ucap Axel terkekeh sambil melepas selimut yg menutupi Raina tapi Raina menahan nya dengan kuat, dikarenakan Axel masih lemas jadi dia tak kuat Axel pun memikirkan ide gimana caranya agar Raina membuka selimutnya.
"aww" ucap Axel pura-pura kesakitan itu ide jahil nya. Raina yg mendengar Axel merintih langsung membuka selimut dan mengecek Axel.
cup!!
Raina masuk ke jebakan Axel, saat Raina duduk untuk mengecek Axel dengan cepat Axel menarik wajah Raina dan mencium kening Raina. Raina langsung kesal dan bangun lalu menuju kamar mandi yg ada di dalam kamar Axel.
"TERIMAKASIH SAYANG!!" teriak bahagia Axel karena Raina sudah berada di dalam kamar mandi. Raina yg mendengar dari kamar mandi pun tersenyum hangat. setelah selesai mandi Raina mengenakan baju yg telah di siapkan oleh calon mertua, kemudian ia keluar dari kamar mandi untuk mengeringkan rambut. saat keluar Raina melihat Axel yg sudah berdiri dekat cermin berukuran besar dan panjang.
"astaga, Axel ngapain kamu cepat berbaring lagi" ucap Raina menarik tangan Axel.
"ih gak mau aku sudah sembuh tinggal pemulihan aja El, lagi pula aku bosan" ucap Axel.
"bener?" tanya Raina dengan mata mengintimidasi.
"iya sayang, sini aku keringkan rambut mu" ucap Axel menarik Raina agar Raina duduk di kursi yg telah di siapkan Axel. lalu Axel mengambil hair dryer dan menyalakan nya.
"lah kamu punya hair dryer?" tanya Raina.
"iya, aku gak suka jika rambut ku basah dan kering nya lama jadi aku nitip sama mama untuk belikan ini" ucap Axel dan Raina hanya ber oh ria saja. Axel mengeringkan rambut Raina dengan sangat teliti, mama Axel masuk ke kamar Axel dan melihat Axel yg sedang mengeringkan rambut Raina itu pun tersenyum lalu menghampiri nya.
"aduh calon pengantin so sweet banget sih" ucap mama Raina.
"eh tante" ucap Raina.
"iya dong ma" ucap Axel bangga.
"kamu sudah sembuh xel?" tanya mama.
"sudah ma tinggal nunggu stamina balik aja" ucap Axel sambil sibuk mengeringkan rambut Raina.
"syukur lah, kalau gitu mama tunggu di bawah ya untuk sarapan... ya Raina" ucap mama.
"iya ma/tante" ucap Axel dan Raina serempak, lalu mama Axel kembali ke meja makan dan menceritakan apa yg tadi ia lihat pada suami nya. rambut Raina sudah kering, dan mereka bergegas menuju meja makan untuk sarapan bersama karena mama papa Axel sudah menunggu.
"hai pa/om" ucap Axel dan Raina menyapa papa nya Axel.
"hai, sudah selesai bermesraan nya? tante sampai iri loh Raina karena dulu om tidak pernah seperti Axel pas masih berpacaran sampai nikah" ucap papa membuat Raina dan Axel terkekeh.
"sudah ih papa bikin malu saja deh, yuk sarapan nak" ucap mama, dan mereka pun sarapan bersama-sama dengan hikmat. setelah sarapan papa Axel pamit untuk ke kantor, kemudian Axel, Raina dan mama nya Axel menonton TV bersama.
bersambung...
Happy reading guys 😘