Chereads / A Special Indigo Girl / Chapter 20 - Chapter 20

Chapter 20 - Chapter 20

selesai makan, Fara dan Dito segera ke kelas masing-masing. Fara melihat Raina yg menengkulup kan wajah nya diatas meja, Fara tak berani menegur Raina yg sedang banyak pikiran itu. dosen pun masuk, Raina langsung mengikuti mata kuliah dengan baik tetapi dia hanya diam saja tak berbicara sepatah dua patah pun. mata kuliah berakhir yg artinya mereka boleh pulang, Fara menunggu Dito di kelas bersama Raina yg terus diam.

saat Dito sudah menghampiri mereka Fara langsung mengajak Raina ke mobil Dito untuk segera ke rumah Axel... Raina tak menjawab dia hanya berdiri dan mengikuti Fara Dito ke parkiran. sampai di parkiran Dito langsung masuk ke dalam mobil dan di ikuti oleh Fara serta Raina, Raina duduk di kursi belakang sedangkan Fara duduk di kursi depan dengan Dito duduk di kursi kemudi. mereka melesat ke rumah Axel karena melihat Raina yg sangat banyak pikiran dan khawatir jadi Dito agak meninggikan kecepatan mobil nya.

sampai di halaman rumah Axel mereka segera turun dari mobil dan memencet bel agar di bukakan pintu... dan tak lama mama Axel membukakan pintu.

"hai sudah datang" sapa mama Axel.

"hai tante" ucap Fara dan Dito tapi tidak dengan Raina.

"Tante" ucap Raina dengan lesu dan khawatir.

"sayang jangan khawatir Axel tidak apa-apa, sekarang kalian ke kamar Axel gih... Dito tunjukkan jalan nya ya nak" ucap mama Axel.

"baik tante" ucap Fara dan Dito Raina hanya diam saja. mereka pun masuk dan segera ke kamar Axel dipimpin dengan Dito karena yg tau kamar Axel hanya Dito saja karena Raina apalagi Fara belum pernah masuk ke kamar Axel. saat sampai di depan kamar Axel Dito mengetuk pintu dan membukanya, betapa terkejutnya Fara dan Dito melihat Axel terbaring dengan infusan di tangan nya.

Raina belum melihat Axel karena terhalang oleh Fara dan Dito yg berada di depan nya, Raina segera menerobos Fara dan Dito yg terdiam. saat Raina sudah masuk menerobos Fara dan Dito dia terdiam melihat kondisi orang yg sangat ia cintai terbaring lemah dengan infusan di tangan nya. Raina membeku, Fara dan Dito mendekati Raina dan mengajak Raina untuk mendekat ke Axel tetapi Raina tak bergerak dia benar-benar membeku.

Dito dan Fara memutuskan untuk melihat Axel tanpa Raina, Karena Raina masih membeku.

"xel" ucap Dito membuat Axel membuka mata nya perlahan.

"kamu kenapa bisa begini, kamu sakit apa?" tanya Dito.

"iya xel kamu kenapa?" tanya Fara ikut menimpali. Axel hanya diam karena mengira Raina tak datang jadi dia merasa kecewa.

"yank kita ke Tante saja kaya nya Axel lemas dan biarkan Raina berdua dengan Axel" bisik Fara ke Dito lalu di angguki Dito.

"xel kita ke tante dulu ya, semoga kamu cepat sembuh" ucap Dito.

"iya xel cepat sembuh ya kasihan Raina dia terus memikirkan mu sampai-sampai tak makan tadi pas istirahat" ucap Fara membuat Axel kaget dan mengangguk tanda mengiyakan ucapan mereka.

'Raina sampai tak makan?!! se khawatir itu sama aku? tapi kenapa dia tidak datang menjenguk ku' *batin Axel.

"yasudah kami keluar dulu xel" ucap Dito menggandeng Fara lalu berjalan ke arah pintu kamar Axel dan meninggalkan Raina di kamar Axel. disitu lah Axel melihat Raina yg terdiam membeku di depan pintu kamar Axel.

'ternyata aku salah, kamu datang menjenguk ku' ucap Axel dalam hati. Axel memperhatikan Raina yg terus diam tak bergeming di tempat ia berdiri...lalu tak lama Raina meneteskan Air matanya dan hal itu terlihat oleh Axel.

"El kenapa kamu nangis" ucap Axel lemas namun masih terdengar oleh Raina.

"sini sayang" masih dengan suara lemas nya Axel merentangkan tangan nya. Raina langsung berlari berhambur kepelukan Axel.

"hiks hiks kamu kenapa xel" ucap Raina di pelukan Axel sambil menangis tersedu-sedu.

"hei sayang jangan menangis, aku hanya kelelahan saja maaf sudah membuat mu khawatir" ucap Axel mengelus rambut Raina yg masih dalam pelukan nya itu. Raina tak menjawab dia hanya menangis, Axel melepaskan pelukan dan menengkulup wajah Raina dengan tangan nya lalu menghapus Air mata Raina.

"jangan menangis sayang, aku tidak apa-apa" ucap Axel lalu dia mencium kening Raina agar Raina tenang. Axel mencoba untuk duduk Raina yg tau itu langsung membantu Axel untuk duduk.

"kenapa duduk, tiduran aja" ucap Raina masih sesegukan.

"aku melihat calon istri ku ini menangis jadi aku ingin memeluk nya dengan leluasa" ucap Axel merentangkan tangan nya kembali... Raina langsung memeluk Axel, Axel mengusap punggung Raina untuk menenangkan nya. tak lama kemudian Raina sudah mulai agak tenang, dan Raina melepaskan pelukan nya.

"huh kenapa di lepas" ucap Axel cemberut.

"kamu kenapa bisa begini hah?! kamu tau gak aku se khawatir apa pas kamu gak masuk kuliah, terus kamu aku telepon berapa kali tak menjawab akhirnya mama mu yg jawab tapi mama mu bilang kami disuruh jenguk kamu" ucap Raina.

"aku disitu langsung panik ga karuan pikiran ku kemana mana, sampai-sampai aku sedikit membentak Fara dan Dito aku benar-benar tak bisa berpikir jernih" lanjut Raina menunduk.

"astaga, kata Fara kamu juga gak makan ya?? kenapa gitu sih yank... seharusnya kamu tetap makan supaya gak sakit juga" ucap Axel.

"habis nya aku khawatir banget sama kamu xel" ucap Raina masih menunduk.

"iya aku mengerti tapi lain kali kamu gak boleh begitu ya?? aku gak apa-apa sayang hanya kelelahan" ucap Axel.

"iyaa, kenapa tidak minum obat kalau kamj merasa lelah" ucap Raina.

"kemarin sehabis pulang kuliah aku merasa agak lebih lelah dari biasanya, aku pikir yaudah lah paling juga karena aku butuh istirahat jadi aku sehabis bahas tentang pernikahan kita aku langsung istirahat... tapi gak tau nya pas malam aku sangat lemas dan demam sampai aku tak kuat untuk buka mata, mama ku langsung panik dan hubungi dokter untuk mengecek keadaan ku aku juga tidak sempat memberitahu mu maaf" ucap Axel panjang lebar menjelaskan.

"kan sudah aku peringatkan jangan sampai kamu kelelahan dan akhirnya sakit, tapi kamu malah sakit karena kelelahan kan sekarang" ucap Raina mengusap kepala Axel dengan lembut.

"sekarang aku sudah agak berenergi karena kamu datang jadi tenang ya" ucap Axel memegang tangan Raina yg ada di kepala nya lalu ia turunkan dan genggam.

"huh iya iya, aku gak mau melihat mu seperti ini lagi apalagi kalau sampai lebih parah" ucap Raina.

"iya sayang, kamu makan gih sana mama aku sudah masak" ucap Axel.

"kamu sudah makan?" tanya Raina.

"belum hehe aku tidak napsu makan" ucap Axel tersenyum.

"tidak usah senyum kalau kamu belum makan! napsu atau tidak kamu harus tetap makan xel gimana mau sembuh coba" ucap Raina jutek.

"ih sayang jangan jutek jutek lah sama aku" ucap Axel bergelayut manja.

"lepas ih manja banget sihh" ucap Raina melepaskan gelayutan Axel, Axel pun cemberut.

"gak usah cemberut begitu, jelek tau" ucap Raina Lalu berdiri dan berjalan keluar kamar Axel.

"loh sayang kamu mau kemana" tanya Axel.

"berisik" ucap Raina meninggalkan Axel.

Raina menuju mama Axel untuk izin mengambil makan buat Axel.

"tante" sapa Raina.

"oh Raina ada apa nak" tanya mama Axel.

"tante aku ingin ambil makan untuk Axel, obat nya juga ada kan tante?" ucap Raina.

"oh iya sayang, ambil saja di meja makan... obat nya ada dj laci dekat tempat tidur Axel" ucap mama Axel.

"oh iya Fara dan Dito kemana tante?" tanya Raina sambil melihat sekeliling mencari Fara Dito.

"mereka baru saja pamit pulang karena ada urusan mendadak, mereka titip salam untuk mu dan mereka minta maaf tak bisa menunggu mu" ucap mama Axel.

"oh iya tante, ya sudah Raina ambil makan untuk Axel dulu ya" ucap Raina diangguki oleh mama Axel, kemudian Raina segera mengambil makan untuk Axel karena hari sudah sore. setelah selesai menyiapkan makanan untuk Axel dia segera ke kamar Axel untuk menyuapi nya supaya Axel mau makan.

bersambung...

Happy reading guys 😘