Chereads / DEVILISH / Chapter 14 - SEOUL

Chapter 14 - SEOUL

Setelah melewati jalan yang sangat panjang dan cukup jauh, juga melewati beberapa stasiun MRT. Akhirnya mobil pick itu berhenti di tempat tujuan nya.

Hampir tiga jam lamanya mereka habiskan waktu di perjalanan. Jun menoleh ke samping kirinya, di lihatnya Woosik yang tertidur.

Selama perjalanan tadi Woosik tidak berhenti menemaninya berbicara mengenai berbagai hal. Hingga ia kelelahan sendiri, dan tertidur.

Woosik memang sangat cerewet, yang kadang membuat Jun pusing karena nya.

"Woosik... Woosik-ah!" panggil Jun sambil menggoyangkan bahu Woosik.

Woosik perlahan membuka kedua matanya dan langsung menegakkan tubuh nya. "Eoh, hyung kita sudah sampai?" tanya Woosik sambil menggosok matanya.

"Iya kita sudah sampai. Sekarang kita turun," ucap Jun. Ia kemudian melepaskan seatbelt yang ia kenakan dan turun dari mobil.

Mereka telah berada di Seoul, tepatnya di salah satu mall yang ada di Seoul. Mereka berada di bagian pintu belakang mall itu.

Jun mengeluarkan ponselnya dan mengetik kan sesuatu pada layar ponselnya. Tidak lama kemudian, pintu itu terbuka.

Memperlihatkan seorang pria yang berumur sekitar tiga puluh tahunan. Dengan kemeja berwarna biru muda yang ia kenakan. "Tuan Jun..." panggil nya.

Jun tersenyum. "Tuan Seo..." ucap Jun sambil menjabat tangan pria bernama Seo itu.

Yah, itulah pria bernama Seo yang menghubungi nya beberapa jam yang lalu sebelum ia tiba di Seoul.

Dan pria itu merupakan pemilik dari supermarket yang berada di dalam mall itu. Yang tentunya sudah menjadi langganannya.

"Maaf karena kau sudah lama menunggu Tuan Seo," ucap Jun.

Seo menggeleng. "Tidak, jangan khawatir Tuan Jun. Kau bahkan datang lebih cepat dari yang ku perkirakan," ucap nya.

Ia kemudian melihat ke arah mobil pick up Jun. "Ah... apakah itu semua pesanan apel untuk ku?"

Jun tersenyum lalu mengangguk. "Benar, Tuan Seo. Itu adalah pesanan mu, sesuai dengan yang kau minta kepada ku."

Tidak lama kemudian tiga orang pegawai supermarket milik Seo keluar dengan sebuah trolly besi yang mereka bawa.

Seo berbalik ke belakang. "Bawa masuk semua apel-apel itu ke dalam," suruh nya kepada tiga pegawainya.

Mereka tentunya langsung melakukan seperti apa yang bos mereka suruh kan. Mereka mengangkat kardus-kardus berisi kan apel itu.

"Eoh Woosik, kau ikut bersama Tuan Jun?" ucap Seo saat baru menyadari keberadaan Woosik yang berdiri di belakang Jun.

Tentu saja Seo mengenal Woosik karena ini bukan kali pertama Woosik ikut bersama Jun mengantarkan pesanan kemari.

Woosik tersenyum. "Iya Tuan Seo," ucap Woosik. Bahkan ia juga cukup dekat dengan Seo.

Semua kardus-kardus apel itu telah di bawa masuk ke dalam mall itu oleh pegawai Seo. Tidak ada lagi yang tersisa.

"Baiklah, semua telah di angkut," ucap Seo. "Kau tidak ingin masuk ke dalam Tuan Jun?" tawar nya.

Jun menggelengkan kepalanya. "Tidak Tuan Seo. Mungkin lain kali," tolak Jun dengan sopan.

"Baiklah kalau begitu," Seo mengeluarkan ponselnya dan mengetik kan sesuatu pada layar ponselnya.

Tidak lama kemudian ponsel milik Jun berbunyi.

TING

Jun segera mengecek ponselnya dan itu merupakan notifikasi dari akun bank miliknya. Dengan deretan angka yang tertera di sana.

"Aku telah mentransfer nya pada akun bank mu Tuan Jun," ucap Seo.

Yah, itu adalah bayaran yang Jun terima dari Seo karena telah membeli apel-apel dari Jun.

"Terima kasih Tuan Seo," ucap Jun.

"Sama-sama Tuan Jun. Aku kan sudah menjadi langganan mu. Baiklah kalau begitu, sampai bertemu lagi Tuan Jun," ucap Seo.

"Iya Tuan Seo. Hubungi saja diri ku jika kau membutuhkan sesuatu," Seo mengangguk.

"Pasti Tuan Jun," Seo melihat ke samping Jun. "Woosik sampai jumpa lagi," ucap nya.

Woosik membungkuk. "Iya Tuan Seo..."

Seo pun berjalan masuk ke mall itu, karena telah menyelesaikan urusan nya bersama Jun dan juga Woosik.

Woosik menatap Jun. "Hyung, sekarang kita ingin kemana?" tanya Woosik.

"Hmmm..." Jun terlihat berpikir. Jun menoleh ke samping melihat ke arah pintu belakang mall itu.

"Ayo kita masuk," ucap Jun.

"Hah? Ke dalam mall hyung?" Jun mengangguk. "Tapi... tadi hyung bilang tidak ingin ke sana," ucap Woosik.

Yah, tadi Woosik dengar dengan sangat baik kalau Jun menolak saat Seo menawarinya untuk masuk ke dalam mall itu.

Tapi kenapa sekarang Jun malah ingin masuk ke dalam mall itu?

"Aku berubah pikiran," ucap Jun. "Jadi ayo kita masuk ke dalam."

Mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam mall itu, dengan mobil yang telah mereka parkiran dengan rapi di sana.

...

Jun melihat ke kanan dan ke kiri. Melihat deretan stan toko yang ada di dalam mall itu. Begitu pun dengan Woosik.

Terlihat kedua mata Woosik menatap dengan berbinar sekeliling mall itu. Entah sudah berapa lama ia tidak menginjakkan kaki di tempat kau bisa menghabiskan uang yaitu mall.

Mereka tinggal di desa dan di desa tentunya tidak ada sebuah mall. Hanya toko-toko kecil saja yang ada di sana. Mana mungkin ada sebuah mall di desa.

Cukup banyak pengunjung di mall itu. Namun sepertinya para pengunjung itu sedang menatap sesuatu, khususnya para wanita.

Mereka juga kadang terlihat malu-malu dan memekik tertahan. Mari kita lihat kemana arah pandangan mereka terarah...

Dan ternyata tatapan mereka mengarah tepat kepada Jun. Iya! Hyun Jun yang sedang berdiri di depan salah satu toko.

Bagaimana tidak, walaupun hanya baju kaos polos berwarna hitam yang ia kenakan, Jun tetap terlihat sangat tampan.

Apalagi saat Jun melepaskan topi yang ia kenakan dan menyibak kan rambutnya. Oh God! just one word... handsome.

"Hyung, kenapa berhenti?" tanya Woosik.

Jun menoleh. "Kita masuk ke dalam toko itu," ucap Jun.

Mereka berdua pun masuk ke dalam toko itu. Toko di mana kau bisa membeli sebuah perhiasan yang kau inginkan.

Mulai dari emas, perak, mutiara, hingga berlian semuanya ada di dalam sana terpajang dengan cantiknya.

"Selamat datang Tuan, ada yang bisa ku bantu?" tanya seorang wanita yang menghampiri mereka.

Woosik merapat ke Jun. "Jun hyung, apa hyung ingin membeli sesuatu di toko ini?" bisik Woosik.

Bukan tanpa alasan Woosik bertanya seperti itu, jangan sampai Jun masuk ke dalam toko ini hanya iseng saja.

Akan sangat malu jika mereka tidak membeli apapun, terlebih lagi wanita penjaga toko itu telah mendatangi mereka.

Jun tidak menjawab pernyataan Woosik. Ia malah melihat ke arah wanita itu. "Ya, aku ingin mencari sesuatu," ucap Jun.

Wanita itu tersenyum dengan ramah. "Aku akan membantu mu Tuan. Apa yang ingin kau cari?" tanya wanita itu dengan ramah.

Jun melihat deretan perhiasan yang ter-jejer di dalam etalase itu. Ia lalu mengeluarkan ponselnya, dan menunjukkan sesuatu kepada wanita itu.

"Aku mencari kalung yang seperti ini..." ucap Jun memperlihatkan sebuah foto kepada wanita itu.

Wanita itu langsung tersenyum. "Tentu Tuan, kau pasti akan mendapatkan apa yang kau inginkan. Mari ikut dengan ku," ucap wanita itu.