"[Fire Wall]"
Sebuah dinding api muncul dari tanah dan membentuk lingkaran yang cukup besar untuk mengelilingi 12 orc dan si Gatekeeper.
Para orc yang kebingungan mulai membuat suara yang aneh, suara babi?
Mengabaikan mereka, Vainz bersiap merapal mantra berikutnya.
Fire Magic LV 7-
"-[Pillar of Fire]!"
Lingkaran magic berwarna merah cerah mulai terbentuk di bawah si Gatekeeper. Berikutnya pilar api setinggi 7 meter menyembur keluar dari lingkaran magic itu dan membakar si Gatekeeper.
Gatekeeper berteriak kesakitan dan melompat ke belakang, menjauh dari parallel gate.
-Serang.
Setelah memberikan perintah mental pada 4 Skeletal Warrior yang ikut dengannya ke desa itu, Vainz menonaktifkan 3 skill nya.
Di desa itu hanya tersisa 87 orc + Gatekeeper, jika Vainz mengambil 12 orc, maka 4 Skeletal Warrior harus melawan 75 orc yang tersisa.
…mereka memang sudah naik level beberapa kali, tapi aku tidak yakin mereka bisa bertahan melawan 75 orc yang stat nya lebih tinggi dari mereka.
Karena alasan itulah Vainz tidak membawa apapun di tangannya saat ini.
MP yang digunakan untuk mempertahankan bentuk wall of fire, dan pillar of fire yang baru saja dia gunakan tidaklah sedikit.
Lalu dia juga harus menyiapkan MP untuk regenerasi para Skeletal Warrior, karena itulah dia tidak memiliki MP tersisa untuk mempertahankan bentuk burn lance atau menggunakan mantra lain.
Walaupun kapasitas MP ku sekarang 378 akibat efek Magic Hoard LV 5, aku masih tidak yakin bisa bertahan selama 30menit.
Ini akan sangat menyebalkan.
Vainz bisa merasakan MP nya yang mulai dikonsumsi dengan kecepatan yang gila.
"Fuuh..."
Satu-satunya pilihan hanyalah bertarung dengan tangan kosong.
Vainz memfokuskan kekuatannya di kedua lengannya.
Saat ini kedua mata dan otaknya hanya fokus pada setiap gerakan 3 orc yang sekarang berlari ke arahnya.
Orc di depannya mengayunkan pedang secara horizontal, Vainz menunduk dan maju sebelum akhirnya meninju rahang bawah orc itu.
Dua orc lain menghunuskan pedang ke arahnya, Vainz menggunakan Stealth untuk menghindar dan melompat mundur.
Dia menonaktifkan Stealth dan melompat ke orc sebelumnya, Vainz menggunakan potongan kayu yang sudah dia siapkan sebelumnya dan menusuk mata dan telinga orc itu.
Mengabaikan jeritan kesakitan orc itu, Vainz menggunakan Stealth dan beralih ke orc lain.
Dia mengambil potongan kayu yang cukup panjang dari tempat rahasia di pakaiannya dan menusuk telinga orc di depannya, membuat orc itu mati secara instan.
Sementara class necromancer tidak mengijinkannya memakai senjata apapun selain staff dan Wand magic, Vainz masih bisa memakai potongan kayu yang dikategorikan sebagai bahan mentah.
10 orc tersisa.
….4 skeletal Warrior itu pasti sedang berjuang keras.
Vainz meraih dua tongkat kayu lain dari kakinya dan menonaktifkan Stealth.
"[Dash]"
Vainz bergerak dengan cepat dan halus saat menghindari ayunan pedang dari para orc.
Dia menusuk perut orc di depannya dan menggunakan Dash sekali lagi, membuat luka sobekan yang cukup parah di perut orc itu.
Vainz sudah membuat luka yang cukup parah di tubuh masing-masing orc, namun mereka belum mati, hanya menderita.
Ck!
Selain itu dia sudah sembuh ehh..
Vainz melihat si Gatekeeper yang perlahan bangkit dengan aura hijau magis yang mengelilingi tubuhnya.
Healing Magic?!
Tidak ada waktu lagi!
Vainz Bergerak secepat mungkin dan menyerang para orc yang terluka.
Tusukan di telinga, dada, mata, kepala-Vainz mengincar titik-titik itu.
.
.
"Fuuh… sekarang hanya tinggal kau dan aku."
Vainz menatap si Gatekeeper yang hanya berjarak beberapa meter darinya.
Di sekelilingnya fire wall mulai kehilangan bentuknya, itu bukan karena Vainz kehabisan MP.
Namun lebih karena dia tidak membutuhkan dinding api itu lagi, tujuannya menggunakan dinding api hanya untuk memisahkan sebanyak mungkin orc agar para skeletal Warrior tidak terlalu kewalahan.
Walaupun rencana itu tidak terlalu sukses.
Vainz membuang kayu berlumuran darah di tangannya dan memasuki mode bertarung.
Seorang Fighter murni.
Melawan necromancer setengah jadi.
Physical Atk dan Physical Def nya sangat jauh berbeda jika dibandingkan denganku, namun Magical stat nya jauh sangat rendah.
Selain itu HP nya juga sangat banyak, mungkin dua kali lipat dari HP ku, tapi berkat pillar of fire aku berhasil mengurangi beberapa.
Ini pertarungan yang akan terasa menyenangkan, mungkin?
Vainz mengaktifkan Dash dan bersiap untuk bergerak maju, namun sebelum dia bisa melakukannya-
-Si gatekeeper menghilang dari pandangannya.
Vainz mengangkat tangannya dan membuat tanda X untuk melindungi kepalanya.
Sebuah pukulan datang dari atas dengan tujuan menghancurkan kepalanya.
Namun pukulan itu mengenai lengan Vainz.
Terimakasih PRECAUTION!!
Seperti yang diharapkan dari seorang monster yang memiliki kelas petarung jarak dekat dan tubuh yang besar.
Satu pukulan itu cukup untuk membuat separuh tubuh Vainz tenggelam ke tanah.
Vainz segera melompat keluar dan merapal fire arrow.
Panah api melesat dari tangan kanannya dan mengenai bahu si Gatekeeper.
Ck!
Aku mengincar jantungnya tadi-Vainz mengangkat tangannya untuk melindungi wajahnya.
Sama seperti sebelumnya si Gatekeeper tiba-tiba menghilang dan muncul di hadapannya.
Sebuah pukulan yang keras membuat Vainz terbang di udara selama beberapa saat sebelum akhirnya berhenti setelah menabrak sebuah rumah.
FUCK!
Bagaimana dia melakukannya?!
Oh?
Ini bagus mungkin aku bis-!
Gatekeeper itu tiba-tiba muncul di hadapannya dan melancarkan pukulan.
Karena kejadiannya berlangsung sangat cepat Vainz tidak bisa melindungi tubuhnya, akibatnya rasa sakit yang sangat mulai menyebar dari dadanya.
Namun tidak berhenti sampai disitu, si Gatekeeper terus menerus melancarkan pukulan setelahnya.
Ini gawat!
HP ku tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi!
Aku akan mati!
Saat kalimat kalimat itu terus terlintas di benaknya, dua skeletal Warrior tiba-tiba muncul dan menebas punggung si Gatekeeper.
Gatekeeper meraung kesakitan dan mengalihkan perhatiannya dari Vainz ke dua skeletal di belakangnya.
Mereka sudah menyelesaikannya?
Sebelum pergi ke desa ini Vainz memberikan perintah absolute pada 4 skeletal Warrior.
'Bunuh semua orc yang ada di luar fire wall, sebelum kalian bisa melakukannya, bahkan jika aku sekarat, jangan datang membantuku.'
Kurasa itu perintah yang bodoh..
Vainz tertawa kecil dan mengaktifkan 3 skill nya.
'Buat makhluk itu sekarat, aku yang akan membunuhnya.'
Dia membuat perintah mental dan Bergerak menjauh.
Vainz masuk ke dalam sebuah rumah, dia duduk dan menonaktifkan 3 skill nya.