Sekarang… untuk Class.
Disediakan berdasarkan Status hmm..
Untuk Fighter dan Knight karena stat Physical Atk dan Physical Def ku yang cukup tinggi kurasa, Magician mungkin karena Skill Magic ku.
Assasin.. kurasa ini juga wajar karena aku punya title assassin…
Tapi.. Necromancer?
Aku tidak ingat pernah berurusan dengan undead sebelumnya… apakah bermain-main dengan Zombie itu dihitung sebagai stat?
….tidak.
Sepertinya bukan itu..
[Create Undead Magic LV 10]
Create undead! Ini ulahmu kan?!
Aku yakin.
Lagipula satu-satunya yang berhubungan dengan necromancer di stat ku Hanya yang satu ini.
Sub-Class Magician.. dark magician.
Necromancer.
Di novel-novel yang sering Vainz baca, necromancer selalu digambarkan sebagai class yang sangat kuat.
Sang summoner dan summons akan bertarung bersama, dan mereka bisa melakukan apapun.
Namun, Vainz tidak mempercayai hal itu.
Ada perbedaan besar antara novel yang menggunakan sistem game dan game itu sendiri.
Di dalam game RPG ataupun MMORPG, kelas Necromancer akan membuat summoner Sangatlah lemah, hingga selalu bergantung pada summons mereka.
Karena itulah, jika Vainz memilih class necromancer, itu sama saja membuang title Assassin yang sudah dia peroleh, dan bersembunyi di balik makhluk yang akan dia Summons.
"Tapi.… Ini dunia fantasi kan?"
Benar.
Ini dunia fantasi, ada kemungkinan besar jika dia memilih class necromancer dia tetap bisa bertarung sebagai Assasin.
Jika itu terjadi, maka kecepatannya menyelesaikan tower ini juga akan meningkat.
Menaikkan status survival nya.
Aku bertaruh padamu [Create Undead Magic LV 10]!
"Eh?"
Bersamaan dengan teriakan kecil yang Vainz buat, pemandangan di sekitarnya mulai berubah.
Kejadian itu seperti saat Vainz berkedip, sangat cepat fan saat dia membuka matanya dia tidak berada di ruangan itu lagi.
Dia tidak berada di tempat yang sangat berbeda dari sebelumnya, langitnya gelap, tanah di bawah kakinya hitam dan tidak ada satupun pohon atau mahkluk hidup.
Vainz tidak yakin tempat apa itu, namun yang pasti tempat itu sangatlah luas.
Vainz memutar kepalanya beberapa kali sampai sudut matanya menangkap sesuatu.
Ada 30 skeleton dengan pedang di tangan mereka yang mengelilingi sosok berjubah hitam.
Jadi itu lich.. ini tidak akan mudah.
Vainz mengaktifkan 3 skill nya dan berjalan mendekati mereka.
Dengan SP ku yang hanya tersisa 42, aku tidak akan bisa bertarung melawan mereka semua.
Vainz menyelinap dengan hati-hati di antara para skeleton.
Ini akan mud-
-Shit!
Dua pedang di arahkan padanya.
Vainz menunduk dan melompat ke belakang.
Ini tidak akan mudah!
Para skeleton berlari ke arahnya, merasa hanya akan membuang-buang MP, dia menonaktifkan 3 skill nya.
Vainz mengepalkan tangannya dan meninju kepala skeleton di depannya-huh?
Kepala skeleton itu hancur dan tubuhnya jatuh ketanah.
….aku tahu bahwa undead skeleton lemah pada serangan benda tumpul, tapi bukankah ini terlalu lemah?
Sensasi dingin merayap di punggungnya.
Apakah aku memilih kelas yang salah?
Jika makhluk yang akan ku summon nanti selemah ini, bukankah itu sia-sia?
Pedang lainnya di arahkan ke kepalanya.
Vainz menghindar dan memukul balik skeleton itu.
Dia merebut pedang dari skeleton yang terjatuh dan menebas beberapa skeleton sekaligus.
Bukankah aku sudah menghajar yang satu ini?
Dia melihat skeleton dengan kepala yang separuh hancur.
Mereka pulih?
Vainz terus menghindari serangan yang diarahkan padanya sambil mengamati tulang-tulang di bawahnya.
Dan benar saja, skeleton itu pulih.
Itu seperti… tulang yang hancur beregenerasi dan bangkit.
Seperti yang diharapkan dari Undead!
Vainz melompat dan menghancurkan beberapa skeleton sekaligus.
Hoohhhh!
Ini level up pertamaku!
Vainz menyeringai saat melihat tulang yang hancur di depannya.
Semakin hancur tubuh mereka, maka pemulihan nya juga akan semakin lambat.
Hm?
Sudut matanya menangkap lich sedang melakukan sesuatu.
25 skeleton berjubah muncul di depan lich.
Mereka mengangkat tangan mereka tepat ke arah Vainz.
Ini buruk..
Kalimat itu terlintas di benaknya saat Vainz melihat api kecil yang terus membesar di tangan skeleton berjubah.
Api di tangan mereka terus membesar sampai akhirnya melesat ke arah Vainz.
Dia berlari menjauh secepat mungkin sambil mengaktifkan Stealth.
Shit!
Dia ingin terus menghindar namun SP nya sangat terbatas saat ini.
Ini menyebalkan!
Vainz menggunakan water magic untuk membasahi tubuhnya.
Berikutnya dia berlari tepat ke arah lich.
Beberapa fireball mengenainya namun Vainz tidak berhenti, jika dia bisa menghindar maka dia akan melakukannya, jika tidak dia hanya akan menerima serangan itu.
Vainz menggunakan fire Arrow dan menembakkan nya ke arah Lich.
Namun panah itu dihentikan oleh sebuah perisai hitam.
Skeleton dengan pedang dan perisai yang memakai Armor berkarat muncul dan melindungi lich.
Vainz berhenti dan menelan ludah.
Ini buruk.
Tepat saat dua kata itu terlihat di benaknya, rasa sakit tiba-tiba menyebar dari punggungnya.
Vainz berbalik dan menebas skeleton yang baru saja memulihkan dirinya.
29 skeleton yang sudah pulih sekarang berlari dari belakang Vainz, di sisi lain 20 skeleton dengan armor Bergerak di depannya.
Selain itu 25 skeleton berjubah yang terus menerus menembakkan fireball.
"SIALAN!"
Vainz berlari ke arah 29 skeleton.
Seperti sebelumnya, itu adalah pertarungan yang mudah.
Namun Vainz tidak bisa tersenyum.
Karena sekarang dia harus menghadapi 20 skeleton ber armor.
Tebasan Vainz di tahan oleh perisai hitam dan skeleton itu menebas dada Vainz.
Ugh!
Beberapa skeleton kehilangan kepalanya, namun Vainz tidak membiarkan mereka memulihkan diri.
Dia terus menyerang 20 skeleton di depannya.
Target satu-satunya Vainz hanyalah leher dan kaki tulang yang tidak terlindungi.
Saat dia berpikir semuanya mungkin akan lebih mudah, Vainz melihat skeleton yang berbeda dari skeleton berjubah sebelumnya sedang mengarahkan tangannya ke arah Vainz.
Itu fireball.
Namun lebih besar, jauh lebih besar.
Nghh!!
Ini sia-sia!
Vainz melirik puluhan skeleton di sekitarnya yang perlahan mulai lulih.
SP ku akan habis bahkan sebelum aku bisa menyentuh lich itu.
Terus BERGERAK!
Vainz berlari untuk kedua kalinya ke arah lich.
Para skeleton berjubah sebelumnya maju dan menghadangnya.
Vainz menebas mereka semua dalam satu kali gerakan tangan.
… Kurasa itu wajar, mereka magician kan?
Puluhan fireball raksasa meluncur ke arahnya.
Tidak ingin menghindar, Vainz merapal water Magic LV 2.
"Water splash!"
Bola air di telapak tangannya melesat dan ke arah fire ball raksasa.
Seperti yang diduga, bola air itu tidak cukup kuat, sejujurnya itu terlihat sangat sia-sia.
Namun tujuan Vainz bukan menghentikan fireball yang ditujukan padanya.
Saat dua elemen itu bertabrakan, yang tercipta adalah kabut.
Vainz menggunakan Stealth dan membuang pedang di tangannya.
Berikutnya dia berlari secepat mungkin menembus kabut dan menebas 15 skeleton berjubah yang tadi menyerangnya dengan tombak api.
Namun-
Dimana mahkluk itu?!
Di tempat itu hanya ada 15 skeleton berjubah.
Dia tidak bisa menemukan si lich.
Vainz memaksimalkan pengelihatannya dan menyisir sekelilingnya.
Dan dia melihatnya.
Lich itu berada cukup jauh, Vainz bertanya-tanya bagaimana lich itu bisa bergerak secepat itu.
Namun rasa penasarannya menghilang saat dia melihat apa yang dilakukan oleh lich itu.
Sebuah tengkorak dengan helmet bertanduk warna hitam perlahan muncul dari lingkaran magic di depan lich.
Death knight!!?
FUCK!
Jangan bercanda!
Aku tidak mungkin bisa mengalahkan undead seperti itu dengan 7SP!
Vainz berlari dengan seluruh tenaganya, memaksa tubuhnya untuk bergerak secepat mungkin.
Aku akan mati saat makhluk itu benar-benar keluar dari lingkaran magic.
Aku akan mati!
Bagus!
Vainz mengaktifkan Dash dan berlari sambil mengayunkan Tombak api di tangannya seperti orang gila.
Setelah beberapa saat jarak mereka akhirnya tertutup.
Vainz menusuk Undead yang hanya terlihat bahu dan kepalanya itu dengan burn lance-
-Berikutnya dia menggunakan mantra yang sama dan menusuk kepala lich itu.
Akhirnya selesai…. Kuharap ini sepadan.
Saat suara itu masih berdengung di telinganya, lingkungan di sekitarnya perlahan mulai berubah.
Dalam beberapa detik, Vainz sudah kembali ke ruangan sebelumnya.
Aku lapar…
SP : 3
Urk!
Vainz meraih belati di bawahnya dan berjalan ke arah pintu.
Dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuka pintu di depannya.
Tujuannya adalah ruang sebelumnya, tempat dimana dia menemukan beberapa mayat monster dan pakaian.
Setelah memasukkan Cukup makanan ke dalam mulutnya, Vainz berjalan ke luar gua untuk memastikan apakah ada musuh dan juga memastikan waktu.
Gelap.
Kurasa ini masih malam.
Vainz masuk ke ruang senjata dan bersiap untuk menggunakan skill yang baru dia dapatkan.
Baiklah… ini dia!
"[Summons Skeletal Warrior]!"
Dia lingkaran magic berukuran sedang muncul di depan kaki Vainz.
Simbol-simbol di lingkaran biru pucat itu terus berputar dan berganti-ganti.
Setelah beberapa saat sebuah tangan tulang muncul dari lingkaran itu.
"Ohhh!"
Tangan itu mendorong ke bawah dan sosok sepenuhnya dari makhluk yang bisa dia panggil akhirnya muncul.
Dua humanoid skeletal dengan pedang berkarat di tangan mereka sekarang berdiri dengan diam di depannya.
Ini mirip seperti Skeleton tadi kan?
"Bagus! Untuk sekarang ayo kita cek kemampuan kalian, apakah sama seperti mereka?"
Vainz mengayunkan belati di tangannya-belati itu jatuh.
"-Huh?"