Chereads / Monárch / Chapter 2 - Chapter 2 - Assassin

Chapter 2 - Chapter 2 - Assassin

"Yes."

<[Silence LV 1] acquired. Remaining skill points: 0.>

Vainz menghembuskan nafas untuk yang kesekian kalinya. Jantungnya masih berdetak sangat cepat membuat udara yang keluar dari mulutnya sangat panas.

Fuuhhhhh.….

Dia melihat ke bawahnya.

SHIT!

Goblin dan dengan jumlah sebanyak itu.

Siapapun yang mengatur sistem-dunia ini pasti sudah gila.

Setidaknya sesuatu seperti siput atau semacamnya mungkin akan lebih cocok setelah slime.

Goblin... Ahhh!! Setidaknya aku beruntung tidak kehabisan stamina.

Vainz melihat ke bawah untuk kesekian kalinya, namun tidak ada tanda-tanda goblin. Dia sekarang berada di atas pohon, setelah membuang kain-pakaian miliknya satu-satunya, dia masuk lebih jauh ke dalam hutan. Karena goblin itu pendek, dia tidak yakin kalau mereka akan mencarinya di atas pohon. Dia sangat bersyukur tidak ada satupun semut di pohon yang dia pilih.

"Ini lelucon yang sangaaaaat tiiiiidakkk LUCU!"

Informasi yang masuk ke kepalanya sangat tidak menyenangkan kali ini. [Peserta LV 3]

Benar, skill sialan ini memberinya informasi yang sangat tidak menyenangkan.

*100 lantai. Jika Vainz tidak menyelesaikan semuanya dalam 100 hari, dia akan mati.*

Kurang lebih begitulah inti dari informasi yang masuk ke otaknya.

Vainz sudah mendapat gambaran yang cukup jelas tentang apa yang terjadi. Seseorang atau sesuatu sedang mempermainkan atau mungkin mengetesnya. Dan dia tahu bagaimana cara menyelesaikan tes ini. Seperti informasi itu, menyelesaikan 100 lantai. Saat ini dia berada di lantai 2. Tersisa 99 hari dan 11 jam sebelum hari berganti.

Di tengah-tengah kampung goblin itu ada sebuah pintu yang sama dengan yang dia lewati di ujung gua. Dan dia harus melewatinya untuk pergi ke lantai selanjutnya.

Baiklah…. Tujuanku Hanyalah bertahan hidup. Karena itu informasi ini tidak mengubah apapun kan? … Sekarang …mari berfikir dengan tenang... Seperti air yang mengalir..hrmmm …

Pertanyaan yang paling mendasar.

Bagaimana caraku menghabisi mereka? Karena berdasarkan informasi itu. Vainz harus membunuh seorang penghuni lantai yang membawa kunci pintunya 'Gatekeeper'. Namun, dia tidak tahu penghuni-goblin mana si Gatekeeper itu.

Maka, bunuh saja semuanya. Benar kan?

Vainz mengelus dagunya. Hrmm.. 'pintu' agak terlalu …sebut saja 'Parallel Gate' HM!

25 vs 1 … selain itu Vainz benar-benar telanjang saat ini, tanpa perlindungan apapun.

Hanya berpikir tidak akan menyelesaikan apapun .. aku ingat seseorang pernah mengatakan kalimat itu …siapa?

Vainz menghapus pertanyaan itu dari kepalanya dan mematahkan Beberapa ranting.

Ranting yang baru di patahkan memiliki ujung yang cukup tajam. Vainz membuatnya menjadi senjata sekali pakai. Seharusnya aku tidak membuang kristal itu huh … menyesal pun sia-sia huh..

Selanjutnya dia memetik beberapa daun dan melingkarkan nya di pinggulnya.

Hmm... Aku merasa tidak asing dengan hal ini, .. membunuh dan semacamnya. Aku tidak akan terkejut jika aku ternyata adalah seorang asasin atau semacamnya.

Vainz tertawa kecil dengan pemikirannya sendiri dan bergerak turun dari pohon.

Dia menginjak beberapa ranting dan daun kering, namun terimakasih pada skill [Silence] Vainz tidak membuat bunyi apapun.

Dia menyisir hutan itu beberapa kali. Walaupun siang hari, namun karena daun dari tiap pohon yang lebat keadaannya sangat gelap.

Namun, terimakasih pada skill [Night Vision] nya, Vainz bisa melihat dengan cukup baik.

Setelah berjalan beberapa saat Vainz akhirnya melihat cahaya terik matahari. Mungkin karena keberuntungan, tidak ada satupun goblin yang berada di dalam hutan. 5 goblin berpatroli di dekat hutan, dan 20 berada dalam kampung-mengitari parallel gate.

Vainz Bergerak perlahan, kadang bersembunyi di balik pohon-salah satu goblin memutar kepalanya ke arah lain. Vainz menggenggam dan memasukkan daun yang sudah dia hancurkan ke mulut goblin itu sebelum menusuk dadanya dengan kayu yang dia pegang di tangan yang satunya. Goblin itu terus meronta dan Vainz secara bersamaan terus membenamkan kayu itu di dadanya. Dalam beberapa detik, tubuh goblin itu memucat dan kaku.

Whoaaaa!!!! Uuuuuu!!!

Vainz tidak bisa menahan kegembiraan dalam dirinya.

Hrmm, mungkin benar. Sepertinya aku seorang Assasin.

Baiklah, tersisa 23 goblin.

Dia membuat senyuman kecil sambil bergerak ke arah goblin berikutnya.

___

Vainz duduk di depan parallel gate.

Dia melihat kayu yang berlumuran darah di tangannya. Dia baru saja merenggut 25 kehidupan di tempat itu. 25 nyawa, namun dia tidak merasakan apapun. Baik itu rasa takut maupun rasa bersalah. Dia hanya merasa itu hal yang wajar bagi Vainz untuk menyingkirkan mereka yang berdiri di jalannya.

Vainz membuang kayu di tangannya dengan perasaan yang baik. Sejujurnya dia merasa sangat segar.

Drum durum durummmm!!!

Mari kita cek ….. ini dia!!

"STATUS!"

Name : Vainz Michaelist

Level : 6 HP : 74/104

Race : Elves MP : 70/76

Class : - SP : 84/90

77/90

Resistance : 20

Physical Atk : 36 Physical Def : 38

Magic Atk : 11 Magic Def : 6

Intelligence : 128 Agility : 102

Tittle : Assassin

Skill Point : 20

Active Skills :

• Appraisal LV 2 • Silence LV 3 • Stealth LV 1

Passive Skills :

• Peserta LV 3 • Magic Power Operation LV 5 • Night Vision LV 3 • Precaution LV 2

Magic Skills :

• Healing Magic LV 3 • Shadow Magic LV 1

Huh??

Aku yakin naik 2 level. Namun stat ku tidak terlalu berbeda. Selain itu healing magic belum naik huh.

24 goblin hanya untuk 2 level, .. mungkin semuanya akan lebih Sulit sekarang. Mengesampingkan itu semua, skill [Silence] yang baru beberapa saat lalu kubeli sekarang sudah LV 3.

Ini bagus bukan?

Dan aku juga mendapat tittle.

Assassin, "LEGENDARY ASSASIN VAINZ MICHAELIST" ..hrmm tidak buruk. Mari kita cekk..

Tunggu-tunggu…!! Jadi aku bisa mendapatkan skill dari tittle?! Siapapun yang membuat sistem ini aku ucapkan "WOW!"

[Stealth] , jika aku menggunakannya bersamaan dengan [Silence] bukankah itu akan membuatku benar-benar tidak terlihat?!

Dan [Shadow Magic] kedengarannya keren, mungkin bisa membuatku Bergerak dalam bayangan atau semacamnya.

Hmm, aku akan mencobanya setelah level nya lebih tinggi.

Ini mungkin singkat tapi, selamat tinggal "GREAT MAGIC CASTER VAINZ MICHAELIST" dan selamat datang "LEGENDARY ASSASIN VAINZ MICHAELIST"

Senyum lebar terukir di wajahnya saat dia memikirkan hal itu.

Setelah membaca dengan seksama sisa deskripsi tittle itu, Vainz membeku.

Tidak mempercayai apa yang baru saja dia baca, dia mengulanginya lagi.

Eh.. apa maksudnya?! Aku tidak akan merasakan apapun saat membunuh seseorang?! Bukankah sistem ini merubahku menjadi semacam psikopat-Monster?!

"Urk!"

Untuk beberapa alasan, memikirkan hal itu membuat perutnya sakit.

Baiklah…. Mari lupakan hal ini untuk diri ku di masa depan. Untuk sekarang mari kita lihat, 20 poin...

Setelah beberapa saat menggeser daftar skill di shop, dia berdiri.

Apakah aku bisa menemukan pakaian di kampung ini?

Dia berjalan ke rumah dengan penampilan yang agak berbeda dengan yang lainnya.

Hooh …tidak buruk.

Vainz berputar beberapa kali, membuat jubah coklat di tubuhnya terangkat karena udara.

Setelah beberapa saat berputar-putar dalam kampung itu. Akhirnya dia siap.

Dia kembali ke gua di belakangnya untuk mengambil kristal sebelumnya, dan membawa beberapa batu tajam-pisau dapur yang bisa dia temukan.

"Apapun itu! Aku siap!!"

Vainz menyentuh pintu di depannya.