Lt.3
"Goblin lagi?"
Pemandangan yang dia lihat setelah melewati Parallel Gate adalah gubuk-gubuk kecil yang hampir sama dengan sebelumnya.
Vainz mendengus dan mengaktifkan dua skill nya.
Setelah memastikan dirinya sempurna tidak terlihat, Vainz berjalan dengan santai ke arah kerumunan goblin.
Ada sekitar 30 Goblin di tempat itu. Mereka berkerumun mengitari mayat semacam-serigala.
Vainz mengabaikan hal itu dan menusuk kepala seekor goblin dengan pisau dapur. Pisau itu lepas dari efek Stealth nya dan memperlihatkan wujudnya.
Vainz memutuskan untuk Bergerak mundur. Meninggalkan goblin-goblin yang panik di depannya.
Stealth ini cukup bagus, tapi menggunakan dua skill yang memakan MP secara bersamaan itu sangat menyebalkan.
Vainz bersembunyi di antara semak-semak dan menonaktifkan Stealth.
Dari equipment dan penampilannya.. kelihatannya mereka bukan hanya goblin.
Ha... Sudah kuduga.
Sekarang …mereka bersiaga. Tanpa MP skill Stealth tidak akan berguna, selain itu melawan mereka secara langsung sama saja bunuh diri.
Maksudku, ini Warriors dan magician. Siapa yang tahu apa yang bisa mereka lakukan.
Selain itu kenapa regenerasi MP lama sekali?!
Vainz terus menunggu di dalam semak. Mengawasi goblin di depannya yang panik.
Dia mengaktifkan Stealth dan silence sebelum Bergerak dengan hati-hati.
Stab. Stab. Stab.
Tiga pisau dapur hilang dari kantongnya dan 3 goblin kehilangan nyawa mereka secara bersamaan.
Vainz bersembunyi di atas gubuk.
Ayolah!!!!!
Kenapa skill ini sangat boros MP?
MP : 22/76
Dia mengerutu dalam hatinya sambil terus mengawasi 30 goblin yang tersisa. Karena panik, para goblin magician menembakkan puluhan bola api kecil ke segala arah.
Vainz menghela nafas lega.
Untunglah aku pindah ke tempat ini.
Dia menatap semak yang terbakar.
Beberapa menit kemudian.
Stab. Stab. Stab. Stab. Stab. Stab.
Dia membunuh para goblin magician.
Dia mengecek MP nya sembari berjalan ke belakang gubuk.
Ini akan memakan waktu yang lama.
Dan aku tidak punya waktu selama itu.
Dengan pemikiran itu, dia menonaktifkan [Stealth] dan berjalan ke arah kerumunan goblin dengan sebuah pisau dapur di tangannya.
.
.
.
____
Satu-satunya masalah saat bertarung dengan goblin secara langsung adalah tinggi badan mereka. Vainz tidak mempunyai meteran atau semacamnya, namun dia cukup yakin bahwa dia ada di angka 160cm. Karena itu, melawan makhluk-makhluk kerdil yang lincah itu-menyebalkan.
Sangat menyebalkan. Berapa kalipun aku menendangnya, mereka pasti akan bangkit dan menyerang kakiku.
Selain itu. Apa-apaan?! Aku membunuh 30 goblin dengan susah payah tapi tidak naik level!
Dia mendengus dan mengalihkan pandangannya ke luar. Mulai Gelap. Mungkin sekitar jam 5? Atau 6?
Diluar gubuk itu hari mulai gelap, mungkin karena efek [Night Vision] yang setengah matang, Vainz jadi kesusahan menentukan apakah saat itu malam ataupun petang.
Ini hari pertama. 99 hari tersisa, 97 lantai tersisa. Untuk kali ini aku tidak akan mengatakan semuanya mudah. Mengingat setiap kali aku menggunakan ungkapan itu, semuanya berubah menjadi sulit.
Setelah memastikan lukanya benar-benar sembuh, dia bangkit dan meregangkan tubuhnya.
Apakah ada sesuatu yang bisa dimakan disini? Karena aku benar-benar tidak ingin menyentuh mayat kerdil itu. Selain itu dia juga tidak ingin memasuki hutan di tengah malam.
Vainz mengeledah tiap-tiap gubuk. Terimakasih pada skill [Night Vision], semuanya menjadi lebih mudah.
Ini …semacam pisang?
Vainz menemukan buah-semacam pisang-panjang berwarna biru.
Hmmm, sepertinya buah ini aman mengingat para goblin itu juga mengonsumsinya …
Dia mengalihkan tatapannya ke arah Parallel Gate.
Berjalan di waktu malam itu berbahaya, lagipula aku juga butuh istirahat. Untuk sekarang mari berharap benda ini tidak beracun.
Dia menghabiskan 3 buah di tangannya.
Berikutnya Vainz tidur di dalam gubuk yang sudah dia rubah sedikit di bagian luarnya.
___
Day.2
Matahari perlahan bergerak naik dari bagian timur.
Setelah menelan dua buah itu Vainz melanjutkan push-up nya.
Dia bangkit dan melepaskan seluruh kain yang sudah menemaninya sejak kemarin dan meraih kulit dengan bulu yang tebal di sampingnya.
43 kali push up dan tanganku tidak bisa berhenti bergetar. Maksudku apakah stat hanya berlaku untuk serangan?!
Seingatku.. 200 kali. Ya! Diriku yang asli bisa melakukan push up 200 kali. Tapi apa-apaan dengan tubuh ini.… Adakah skill untuk mengembangkan otot?
Vainz dengan cekatan melingkarkan kulit ke pinggulnya.
Walaupun aku akan sempurna menghilang dari pandangan siapapun dengan [Stealth] …tetap saja. ini memalukan.
Setelah merasa semuanya siap, dia berjalan melewati beberapa mayat yang dikerumuni lalat ke arah Parallel Gate. Berbeda dari sebelumnya, dia hanya membawa 2 pedang milik goblin warrior.
Dia mengaktifkan [Stealth] dan menyentuh pintu di depannya.
____
Lt.4
Apa yang dia lihat untuk pertama kalinya adalah sebuah arena.
Ada 2 makhluk hijau-namun berbeda dengan goblin, mereka lebih tinggi-hobogoblin yang berdiri di depan Parallel Gate.
Mereka menatap ke arahnya dengan pedang yang menancap di tanah.
Eh? .. mereka bisa melihatku?! Stealth ku aktif kan? Aku yakin dengan hal itu. Lalu.. tatapan mereka..
Vainz berjalan ke samping. Namun tatapan mereka tidak mengikutinya. Berarti mereka tidak bisa melihatku huh. Dia mendekati mereka bertiga.
Ahh.. pakaian yang bagus.
Satu tebasan.
Dia memotong 2 kepala hobgoblin itu dalam sekejap mata.
Wow, apakah aku selalu sekuat ini?… Atau karena pedang ini?
Adakah sesuatu selain goblin?
Vainz mengambil sebuah pedang di bawahnya. Berikutnya dia mengganti pakaiannya dengan baju yang tidak terlalu banyak darah.
Kumohon… sesuatu selain goblin! Makhluk-makhluk ini tidak memberiku cukup exp Untuk naik level!!
Dia menyentuh pintu di depannya.