Lt.5
Harusnya aku tahu.…
Kenapa?! Kenapa setiap aku mengatakan sesuatu, aku akan menerima kebalikannya?!
Dia menghela nafas panjang dan melihat makhluk hijau raksasa di depannya.
Berbeda dengan goblin dan hobgoblin, makhluk itu memiliki perut yang lebih besar dan wajah yang lebih jelek.
Dengan tubuh setinggi 220cm dan pentungan kayu raksasa di tangannya.
Stealt-... Tidak. Kali ini aku benar-benar kesal. Aku ingin bertarung dengan yang satu ini. Aku ingin menghajarnya.
Dia mengangkat pedangnya dan berlari ke arah monster di depannya.
Sebagai responnya goblin king bangkit dan berlari ke arahnya.
Jarak mereka semakin dekat.
Goblin king mengayunkan tongkatnya.
Vainz menunduk dan menghindarinya dengan mudah.
Vainz dengan seluruh kekuatannya menebas tangan goblin king.
Walaupun begitu, luka yang dia hasilkan tidak terlalu berat.
Dia menarik pedangnya dan menusuk perut goblin king.
Goblin king meraung kesakitan dan mengayunkan tongkatnya dari arah yang berbeda.
Vainz menarik pedangnya dan melompat mundur-namun perkiraannya salah.
Tongkat goblin king mengenai bahunya dan membuat Vainz terlempar beberapa meter.
"ARGHHH!!! STEALTH!! SILENCE!!!!!!"
Dia bangkit dan berlari ke arah bebatuan.
Ahh.. ini menyakitkan.
Tubuh lemah ini merasakan sakit asli untuk yang pertama kalinya.
Vainz melihat bahunya yang berbentuk aneh.
Tidak perlu dijelaskan, sendinya bergeser..
Dia menghapus air mata di pipinya dan dengan perlahan menggunakan heal.
Di sisi lain, goblin king kembali ke tempatnya semula.
Dia duduk di depan parallel gate seolah tidak ada apapun yang terjadi.
Baiklah.. kita gunakan saja taktik yang sama seperti sebelumnya. Setelah kupikir-pikir .. Assasin memang yang terbaik.
Hahaha.…
Dia tertawa lirih sambil terus menyembuhkan bahunya.
20 menit kemudian.
Vainz berjalan dengan sangat hati-hati ke arah goblin king.
Bahunya sudah pulih-begitu juga luka pada goblin king-yang dia tidak yakin bagaimana goblin itu menyembuhkan dirinya.
Dia melewati pedang yang dia gunakan untuk menyerangnya beberapa menit lalu dan mengarah ke belakang goblin king.
Karena dia tidak membawa apapun selain pedang itu, yang bisa dia gunakan saat ini adalah tubuhnya sendiri.
Dia melompat dan mencekik goblin king.
Goblin itu bangkit dan meronta. Di sisi lain Vainz terus menambah tenaga pada lengannya.
Goblin itu menggunakan tongkatnya dan memukul Vainz yang sudah menonaktifkan Stealth nya.
AYO! MATI! MATI! MATI! JANGAN MELAWAN!!!
Vainz terus berteriak dalam hatinya sambil menerima pukulan demi pukulan di punggungnya.
Perlahan tapi pasti, goblin itu mulai kehilangan tenaganya.
Namun, saat Vainz berpikir semuanya akan selesai..
Goblin itu membuang tongkatnya dan justru menarik kaki Vainz.
"Arghh!!!"
AKU AKAN MATI! AKU AKAN MATI!!!
kalimat itu terus terlintas di benaknya bersamaan dengan rasa sakit yang datang dari punggung dan kakinya.
HP : 14/108
SP : 34/92
0/92
SHIT!!
Vainz membuka rahangnya lebar-lebar dan mengigil leher hijau di depannya.
Gigit.
JANGAN RASAKAN-TELAN!
Gigit.
JANGAN RASAKAN-TELAN!!
Gigit!!!
Darah mengucur ke wajahnya namun Vainz tidak repot membersihkannya.
Apa yang perlu dia lakukan hanya terus mengigit.
Dan telan.
Raungan Goblin king perlahan menghilang bersamaan dengan rasa sakit di kakinya yang juga berkurang.
"YEAHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!"
Vainz berdiri dengan satu kaki di atas mayat goblin king.
Aduh-duh-duh-duh.….
Dia menjatuhkan tubuhnya di atas mayat tebal di bawahnya.
[Healing Magic LV 4]
"[Greater Heal]!"
Rasa sakit di sekujur tubuhnya perlahan menghilang. Bahkan bentuk kakinya yang semula aneh karena di tarik goblin king secara perlahan kembali normal.
Ini buruk….
Ini sangat buruk….
Makhluk ini adalah lawan yang sebenarnya…
Goblin dan slime sebelumnya hanyalah mainan..
Ini buruk.…
Selain itu hanya 1-level? Setelah membunuh makhluk seperti ini?! Serius?!
Ini buruk…
Dia duduk dan menghapus darah di wajahnya.
"Hashhhhhhh.…."
Aku menjadi sangat pesimis sekarang ….
Apa yang ada di balik parallel gate itu...
Ini...-STOP!
"TETAP BERPIKIRAN LURUS... CALM. DOWN."
Untuk sekarang..
Skill Points : 40
Skill yang bagus dan murah. Hrmmm...
Yup. Tidak ada. Benar-benar tidak ada.
Hashhh.… Bagaimana… tunggu level up?…
Yup. Tunggu level up itu lebih baik.
"Hhhh.…"
Vainz berbaring dan merenggangkan badannya.