Chereads / THE WORLD OF 12 ELEMENTS / Chapter 2 - Chapter 1 Recruitment (After 500 Years)

Chapter 2 - Chapter 1 Recruitment (After 500 Years)

500 tahun berlalu semenjak Oradion membawa kemerdekaan di dunia ini, dunia baru lahir. Batas-batas negera yang dihapuskan membentuk 3 perserikatan negara besar yaitu Pemerintahan, Kerajaan dan Persekutuan. Masing-masing perserikatan menaungi beberapa negara, tujuan perserikatan adalah memajukan dan melindungi negara-negara yang berada dibawah naungan mereka namun tidak boleh membuat hubungan dengan negara di luar perserikatannya dengan kata lain perserikatan yang mengatur hubungan antar negara dalam satu teritori wilayah.

Perserikatan menjamin negara-negara dalam naungannya berkembang baik secara ekonomi, pembangunan dan juga sumber daya manusianya lalu juga pertahanannya, dalam hal ini militer atau pasukan tempur. Sistem tatanan dunia yang berupa perserikatan terbentuk salah satu dasarnya karena Dunia mengalami percampuran suku dan ras, lalu juga gelombang kedua penjajahan ras Vraux. Vraux kembali setelah ratusan tahun menghilang. Ras mereka yang sudah dianggap punah kini muncul kembali dengan kemampuan yang mirip manusia yaitu akal.

Ras Vraux yang dulu hanya dianggap seperti hewan buas berinsting yang memburu manusia kini memiliki akal untuk membentuk komunitas dan cara bertarung seperti manusia. Dengan keunikan mereka saja sudah cukup merepotkan ditambah kemampuan berpikir, jelas ini menjadi ancaman untuk dunia baru. Setiap perserikatan membentuk pasukan pengaman negaranya masing-masing. Pemerintahan dengan tentara pemerintahannya, Kerajaan dengan prajurit kerajaannya dan Persekutuan dengan agen persekutuannya. ketiga lembaga tersebut adalah pertahanan terdepan masing-masing perserikatan dalam melindungi negara-negaranya.

*****

Tahun ini perekrutan tentara pemerintahan di buka kembali untuk menjaring pengguna elemen berbakat, baik untuk bertarung, ilmu pengetahuan ataupun pembangunan negera. Setiap tahun anak-anak yang lolos seleksi akan dibawa ke Akademi pemerintah untuk dilatih dan diberikan pembelajaran tentang kehidupan, setelah lulus mereka akan memutuskan dimana tempat mereka berada. Mereka bisa menjadi guru, pengusaha, ahli medis, tentara bahkan politikus. Oleh sebab itu perekrutan harus dilakukan secara ketat untuk menemukan anak-anak bertalenta dari seluruh pelosok negeri. Bakat elemen mereka akan membawa mereka membuka pintu ke dunia yang lebih baik.

Di pinggiran hutan yang jauh dari perkotaan, tim Akashi bergerak mencari seorang anak yang katanya merupakan pengguna elemen cahaya. Akashi dan timnya adalah divisi ekspedisi dalam kepanitaan perekrutan tentara pemerintah tahun ini. Lokasi mereka berada adalah di hutan pedalaman gunung Xliber.

"Apa benar di tempat seperti ini ada perkampungan atau desa tempat manusia tinggal?" Tanya Ikki.

Ikki adalah salah satu anggota tim Akashi, seorang pengguna elemen angin tingkat 4

"Berdasarkan informasi seharusnya ada, sebuah desa kecil bekas pengungsi bencana Gunung Xliber 7 tahun yang lalu," jelas Akashi.

Akashi kapten dalam tim 17 kepanitian perekrutan tentara pemerintahan, seorang pengguna elemen api tingkat 5.

"Bencana gunung Xliber, yang benar saja kapten! Bukannya warga setempat harusnya sudah dipindahkan karena gunung itu lenyap."

"Iya tepat sekali, tetapi masih ada sebagian warga yang membangun kembali pemukimannya tidak jauh dari bekas kaki gunung Xliber."

"Mereka pasti orang-orang yang mempertahankan adat, sungguh merepotkan!" Guman Ikki.

Sambil menghela nafas, Ikki menggoyang-goyangkan kerah bajunya yang sudah nampak basah oleh keringatnya. Sudah hampir seharian mereka berjalan namun belum menemukan tanda-tanda perkampungan yang mereka cari. Hari itu waktu cepat sekali berlalu, belum lama mereka memasuki hutan di pagi hari, kini matahari sudah mulai menurun di ujung langit. Keputusan meninggalkan kendaraan mereka di kota sebelumnya merupakan hal yang salah. Senja sudah tiba dan mereka masih berada di dalam hutan.

"Aku sudah lelah kapten, apa kita tidak bisa beristirahat dulu." tutur Syd.

Syd salah satu anggota tim Akashi dan satu-satunya perempuan di tim Akashi, seorang pengguna elemen pasir tingkat 4.

"Jangan mengeluh Syd, kapten tidak akan berhenti sebelum benar-benar gelap." Balas Matoi.

Matoi salah satu anggota tim Akashi, seorang pengguna elemen tanah.

"Jangan sampai gelap kapten, disini tidak ada penginapan. Kita harus mempersiapkan kemah kalo mau di luar."

Akashi menghentikan langkah sejenak, dirinya mendengar desiran suara ombak tidak jauh dari tempat mereka sekarang berada. Ikki yang seorang pengguna elemen angin pun merasakan hembusan angin laut yang membawa aroma asin, tanpa menunggu perintah Akashi, Ikki langsung bergerak.

"Aroma ini, biar aku cek kapten!" Teriak Ikki yang segera menaiki pohon di sampingnya.

Ikki melompat di ranting-ranting pohon satu persatu, hingga akhirnya mencapai puncak pohon tersebut. Tiba di atas pohon Ikki lalu melihat ke sebelah kanannya, tepat saja ada pantai tidak jauh dari tempat mereka. pantai yang cukup luas dengan hamparan pasir melimpah.

Ikki segera turun dan melapor kepada Akashi dan teman-temannya.

"Kapten ada pantai di arah timur kita kurang lebih 2 Km," jelas Ikki kepada Akashi.

"Baik semua kita akan menuju pantai dan mendirikan kemah disana!" Perintah Akashi, "Kalo kalian masih memiliki stamina yang cukup silahkan gunakan kemampuan elemen untuk menuju ke pantai, yang terakhir wajib menyalakan api malam ini."

Akashi melambaikan tangannya dan melesat di antara pepohonan. Akashi menjadi bersemangat, dia menyuruh seluruh anggota timnya bergerak menuju pantai tersebut. Dengan menggunakan kemampuan elemen mereka masing-masing, semuanya saling berlomba untuk sampai duluan di pantai.

Sementara itu di dalam hutan dekat pinggiran pantai ada seorang pemuda berusia tanggung memakai kemeja putih dengan sebuah kalung bermata kristal prisma yang terikat pada rantai besar mengitari lehernya sedang mengambil kayu bakar sendirian. Pemuda itu dikejutkan oleh aksi balap-balapan Akashi dan juga timnya.

Akashi dan timnya tanpa sadar melewati pemuda tersebut. Akashi yang meluncur seperti roket dengan kemampuan Fire launch dan juga Ikki yang terbang dengan kemampuan Wind blanket membuat pemuda itu terpana, terlalu terpananya sampai pemuda itu menjatuhkan kayu bakar yang berada digenggamannya.

*Fire lauch kemampuan untuk memfokuskan daya ledak api pada kedua telapak kaki membuat dorongan untuk meluncur dan terbang di udara.

*Wind blanket kemampuan mengendalikan angin di sekeliling tubuh untuk membantu melayang di udara. Kemampuan ini lebih efektif ketika memakai pakaian khusus yang dapat membuat sayap dibawah ketiak.

"Keren! Mereka terbang di langit, pengguna elemen tingkat tinggi. Aku juga ingin seperti mereka," Guman pemuda itu merasa kagum pada Akashi dan timnya.

*****

"Kau yang terakhir Syd jadi tugasmu adalah menyiapkan api untuk kemah kita beserta makanannya,"ucap Ikki.

Ikki berhasil sampai kedua setelah Akashi, disusul oleh Matoi pada urutan ketiga. Meraka yang terbang sungguh sangat unggul dalam pertandingan tadi, sayang bagi Syd dan Matoi yang tidak memiliki jurus atau teknik untuk terbang.

Pria-pria ini berhasil meninggalkan Syd sendirian di belakang.

"Awas yaa kalian,"Gerutu Syd marah.

Syd tidak dapat mengejar karena kemampuan elemen pasir yang dikuasainya lebih condong untuk meningkatkan pertahanan daripada kecepatan atau daya serang. Syd sekarang hanya bisa pasrah menerima tugas-tugasnya. Akashi, Ikki dan Matoi membangun kemah sementara Syd menyiapkan makan dan juga api untuk bermalam. Matahari perlahan mulai hilang dari pandangan berubah menjadi bintang-bintang kecil yang menghiasi langit malam yang gelap gulita.

"Makanan siap!" Teriak Syd memanggil teman-temannya,

"Wah bau sup nya enak!" Ucap Matoi.

Sedari tadi Matoi sudah mencium aroma masakan buatan Syd, dirinya sudah lapar karena banyak menggunakan staminanya untuk mengejar Akashi dan juga Ikki yang melesat di udara.

"Jangan dulu kapten belum datang," Syd menegur Matoi yang ingin menyendok sup duluan.

"Aduh kemana sie kapten?" Tanya Ikki

Ikki yang baru datang setelah mandi di pantai membalut lehernya dengan handuk.

"Bukannya dia mandi bersama mu" jawab Matoi.

"Ihhh enak saja, masa kami mandi bareng! Aku masih suka payud,,,"

Bletaaaakkkk....

Syd meninju wajah Ikki, "Bisa engga sie jangan ngomong yang aneh-aneh!"

"Kenapa dia ma...raahhh?" Ucap Ikki kaku sambil memegang wajahnya yang memerah.

"Kalo mau ngomong tuh lihat-lihat, yang kayak gitu cewek denger yaa ngamuklah!" Jelas Matoi sambil menyeruput segelas kopinya yang sudah dingin.

Syd terlihat marah karena Ikki tidak dapat menjaga ucapannya, sebagai wanita dalam timnya wajar saja dirinya risih mendengar becandaan nakal para pria. lagi pula ini tempat asing bisa bahaya jika tidak menjaga perkataan dan perilaku. Tak lama kemudian Akashi muncul dari gelapnya malam sambil membawa 6 tusuk ikan bakar di punggungnya. Akashi terlambat karena dirinya memancing saat mandi.

"Wah ikan, Kapten tadi mancing?" tanya Matoi.

Matoi membantu Akashi membawakan ikan bakarnya, diletakannya ikan-ikan tersebut di perapian agar kembali hangat.

"Yaps, sekalian mandi aku memancing tadi!"

"Hore hari ini ada daging buat tambahan."

"Hey Matoi daging itu bukan tambahan, justru ini makanan pokoknya. Ayo segera kita makan."

"Siap kapten," jawab Matoi dan Ikki.

Mereka lalu memulai santap malamnya. Ikan yang bawa Akashi sungguhlah enak, ikan laut memang yang terbaik baik dari ukuran ataupun rasa tidak ada yang bisa menandingi ikan segar yang langsung dimasak. Akashi melihat Syd termenung memegangi sup nya, sambil menyodorkan ikan bakar hasil tangkapannya Akashi berkata. "Makan ini, bagus buat badan mu. Kau juga harus bertambah kuat agar bisa memanipulasi dan menciptakan penggunaan elemen yang lebih tinggi tingkatan levelnya."

Syd tersenyum lebar mendengar perkataan Akashi, meski masalahnya bukan itu tapi Akashi berhasil mengembalikan semangat Syd.

*****

Malam makin larut, Akashi dan timnya bergantian menjaga perkemahan yang mereka buat. giliran pertama Akashi lalu dilanjutkan oleh Ikki.

Syd yang merasa tidak enak memasang earphone pada telinganya. Syd berusaha menghibur dirinya dengan lagu dari alat pemutar musik yang dibawanya. Walaupun sebagai tentara pemerintah melakukan misi di luar itu biasa namun Syd merasa ada yang ganjil dengan pantai ini. Entah mengapa pasir-pasir pantai seperti berusaha memberitahu Syd akan sesuatu yang tinggal di pantai.

Malam terasa hening, hanya suara angin dan deburan ombak yang menghantam karang yang terdengar. Berapa kali Akashi menguap menahan rasa ngantuknya, aneh baru kali ini Akashi merasa ingin sekali tidur di tengah penjagaannya padahal biasanya matanya cukup segar untuk melek selama berhari-hari.

Tiba giliran Ikki berjaga, Akashi masuk tenda gantian istirahatnya dengan Ikki. Ikki dalam keadaan masih mengantuk memegangi senternya karena tidak mampu membuat api seperti Akashi, malam begitu gelap membuat pandangan sangat terbatas, suasana yang tenang pun mendorongnya untuk kembali merebakan badannya.

Sinar rembulan yang tak nampak juga membuat makin sulitnya melihat, Ikki merasakan matanya ingin terpenjam, tubuh Ikki pun rasanya berbeda malam ini. Ikki sangat ingin sekali merebakan badannya di pasir yang terlihat empuk. Aneh Ikki juga merasakan ngantuk yang amat besar dalam dirinya yang tadi sudah tidur lebih dahulu.

"Mengapa aku mengantuk," guman Ikki sambil mengarah cahaya senter kewajahnya agar tidak mengantuk.

Tiba-tiba terdengar suara aluanan alat musik tiup bergema di sekeliling telinga Ikki. Ikki yang merasa mengantuk menutup matanya lalu membaringkan badannya di atas pasir begitu saja. Setelah membaringan badannya di pasir, tubuh Ikki mulai bergerak sendiri. Dirinya bangun layaknya sedang tidur berjalan. Dalam keadaan mata tertutup Ikki berjalan sempoyongan menuju tenda Syd. Ikki masuk lalu menjatuhkan badannya ke badan Syd.

"AAAAAAWWWWWWHH." Teriak Syd terkejut merasakan sesuatu ditubuhnya.

Syd tersadar melihat badannya sedang dipeluk erat oleh Ikki.

"Apa kau lakukan Ikki, sudah gila kau!"

Ikki memegangi erat tubuh Syd, menekan-nekan badannya dengan badan Syd. Syd berusaha menggerakkan badannya agar terbebas dari cengkraman Ikki namun dirinya kalah tenaga. Ikki bertindak liar tidak terkendali, dirinya berusaha menggigit leher Syd layaknya zombie. Namun bukannya tergigit tapi malahan merusak earphone yang menempel di sekitar leher Syd.

Merasa terdesak Syd akhirnya menggunakan penggunaan elemennya.

"Sand clone." ucap Syd.

*Sand clone kemampuan membuat tiruan tubuh dari pasir.

Tubuh Syd yang dipeluk oleh Ikki berubah menjadi gumpalan pasir yang seketika hancur karena kuatnya tenaga Ikki. Ikki yang sadar Syd hilang mengamuk di dalam tenda membuat tenda hancur berantakan. Di luar Syd berhasil kabur, dirinya muncul dari dalam pasir lalu berlari menuju tenda Akashi dan Matoi.

"Kapten bangun..." Teriak Syd dari luar tenda.

"Kapten, Matoi ayo bangun! Ikki jadi aneh, kapten bangun."

Tidak ada jawaban dari Akashi atau Matoi membuat Syd panik. Ikki melompat keluar dari tenda mengeluarkan kemampuannya untuk menyerang Syd yang berada di samping tenda Akashi. Ikki melemparkan wind slash pada Syd.

*Wind slash kemampuan menciptakan serangan tebasan angin dengan mengayunkan tangan di udara.

Bruaaaakkk....

Syd menghindar, Serangan Ikki mengenai tepat ke tenda Akashi. Syd pun terguling di pasir, Ikki lanjut melemparkan serangan keduanya. Syd segera bangun, dirinya lalu membuat pelindung dengan penepuk pasir dikakinya, Syd menciptakan Wall sand untuk menahan serangan dari Ikki.

*wall sand kemampuan membuat tembok pelindung dari pasir. pada level tinggi kemampuan ini dapat membuat benteng besar yang disebut Wall sand castle.

Dagh... Dagh.... Dagh...

Wind slash Ikki menghantam Wall sand Syd berkali-kali. Syd terpojok, Akashi dan Matoi tidak juga bangun. Kekhawatiran muncul saat Syd melihat Akashi terlempar dari dalam tenda dan tergeletak di atas pasar. Tubuh Akashi yang tidak bergerak membuat Syd cemas. Apa yang sebenarnya terjadi pada timnya di pantai yang terasa tenang ini. Apa mungkin Akashi dan Matoi sudah lebih dulu dilumpuhkan.

Di tengah kebingungan tiba-tiba ada sosok datang dari balik bayangan hutan, seorang pemuda mendekati mereka, pemuda itu langsung menendang Ikki.

Brraaaakkk...

Ikki terpental dengan sekali tendang oleh pemuda tersebut. Sungguh tendangan yang sangat kuat sehingga orang dewasa seperti Ikki dapat terpental.

Di tengah keadaan yang genting datang pemuda menyelamatkan Syd yang sudah terpojok, lalu bagaimana dengan Ikki yang terus berusaha menyerang teman-temannya. Apa sebenarnya yang terjadi di pantai yang penuh misteri tersebut.

Bersambung.