Baron tidak dapat menyentuh tubuh Neyan seperti ia menginginkan Victoria. Hati Baron menolak dan tidak ingin melanjutkan apa pun malam ini.
Akhirnya, Neyan menyadari sikap Baron yang bergeming. Ia membuka matanya dan menatap Baron yang tengah menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi.
"Baron … kamu …."
"Maafkan aku, Putri Neyan. Aku tidak bisa melakukannya," ucap Baron jujur.
Ia tahu, setelah ini, Neyan pasti akan membencinya seumur hidupnya. Malam ini adalah malam pengantin, tapi Baron merusaknya dengan sikapnya yang tak sanggup membalas cinta Neyan.
Salah. Semua ini adalah sebuah kesalahan. Sejak awal, Baron memang sudah menolak pernikahan ini. Namun, demi kelangsungan hidupnya, ia harus menjalani semua ini dengan terpaksa.
Kini, Neyan pun mulai merasakan penderitaan saat Baron menolaknya untuk bercinta.
Akhirnya, Neyan mengentikan perbuatannya dan turun dari atas tubuh Baron dengan wajah yang murung. Baron bisa melihat ada setetes air mata mengalir di pipi Neyan.