Baron menghentikan ciumannya dengan Neyan dan mengangkat tangannya dari area sensitifnya yang basah dan hangat. Baron sungguh malu pada apa yang telah ia lakukan dengan Neyan.
Untuk itu, ia bergegas mengenakan pakaiannya. Hal itu membuat Neyan terkejut. Wajahnya terperangah seolah tak percaya karena Baron menghentikan semua ini tepat ketika wanita itu sedang tenggelam dalam gelombang gairah.
"Baron, apa yang kamu lakukan?" tanya Neyan dengan suara yang bergetar.
"Maafkan aku, Neyan. Aku tidak bisa melakukannya denganmu. A-apa yang aku lakukan tadi … tolong maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk melakukannya. Semua ini salahku. Maafkan aku."
"Tidak, Baron! Aku mohon!" seru Neyan keras. "Jangan hentikan semua ini begitu saja. Aku baru saja merasakan kenikmatan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Apa kamu tega mencampakkanku seperti tadi malam?"
"Tidak, Neyan. Aku tidak bermaksud untuk mencampakkanmu," ucap Baron dengan berat hati.