Singkat cerita, sembilan bulan sudah berlalu. Usia kandungan Rara pun sudah berada di bulan jelang lahirnya buah hati pertama dari pernikahannya dengan Ganjar. Berbagai kebutuhan pun sudah dipersiapkan dengan matang. Ganjar sudah mengurangi aktivitas di ladang, ia lebih memilih berada di rumah mengantisipasi datangnya hari kelahiran yang menurut hasil pemeriksaan tidak lama lagi istri keduanya itu akan segera melahirkan.
"Teteh harap kamu jangan banyak beraktivitas, diam saja karena sebentar lagi bayimu akan segera lahir!" kata Aisyah penuh perhatian.
"Iya, Teh." Rara tersenyum dalam benaknya ia merasa beruntung mempunyai madu seperti Aisyah yang punya perhatian lebih terhadapnya.
Aisyah sangat baik dan bersikap penuh kasih sayang terhadap Rara, "Nanti kalau anakku lahir yang harus memberikan nama itu Teteh ya!" pinta Rara memandang wajah Aisyah.
"Insya Allah, Teteh sudah siapkan nama yang bagus untuk anakmu," jawab Aisyah.