Usai mengunjungi balong, Ganjar langsung melangkah menuju saung untuk menemui pamannya yang sedang berbincang dengan Haji Toha. Setibanya di saung Ganjar langsung duduk di samping Haji Syarif.
"Kamu kenapa, Jar?" tanya Haji Syarif menatap wajah sang keponakannya.
"Aku teringat Rara, Paman." Ganjar tertunduk dengan berlinang air mata.
Haji Syarif dan Haji Toha sangat memahami apa yang dialami Ganjar merupakan hal yang teramat menyedihkan. Mengingat akan kematian Rara yang berjuang keras untuk menyelamatkan buah hatinya.
"Istrimu sudah tenang di alam sana, kamu harus ikhlas dan tawakal!" ujar Haji Syarif memberikan nasihat agar keponakanya itu tidak terus-menerus larut dalam perasaan duka.
"Iya, Paman. Terima kasih," kata Ganjar lirih.
Usai berbincang dengan Ganjar dan Haji Toha, Haji Syarif langsung pamit kepada Ganjar dan juga Haji Toha untuk segera pulang ke rumah.
"Kamu yang tegar yah. Paman pulang dulu!" kata Haji Syarif mengelus lembut pundak keponakannya itu.