Plakkk !
Satu tamparan keras mendarat dipipi Jino, lelaki itu langsung terdiam ketika Marlyna menatapnya dengan sangat tajam bagai elang.
"Apa yang kau katakan, mengancamku? Jino dengar kita sudah sepakat untuk merahasiakan kejadian malam itu." ucap Marlyna lirih.
Lelaki tampan itu tersenyum kecil. "Kau percaya dengan ucapanku? Marlyna itu hanya sebuah candaan. Tentu saja kejadian yang sangat menggairahkan itu akan selalu menjadi rahasia kecil kita." bisik Jino dengan deep voice yang menggoda.
"Bagus, sekarang tanda tangani dokumen ini. Bu Mina yang memintaku untuk memberikannya padamu!" ucap Marlyna sembari memberikan beberapa dokumen penting.
"Baiklah cantik, oh ngomong-ngomong sebaiknya kau hubungi kakakmu. Semalam dia terus mengamuk dan merusak barang-barang dirumah, sifatnya itu memang sangat buruk!" ucap Jino dengan wajah kesalnya.
"Menghubunginya? aku malas sekali. Biarkan saja lelaki kasar itu memikirkan semua tindakannya semalam, aku pergi Jino!"