Chereads / My Crazy Boss ! / Chapter 13 - Lepas kontrol

Chapter 13 - Lepas kontrol

Andra masih terus menahan tubuh Marlyna yang terus berontak, sesekali dia membungkam mulut gadis itu dengan kasar sampai membuatnya menangis. Dia menciumi lehernya tanpa henti dan meninggalkan beberapa bekas merah disana, Andra tidak puas dia melepaskan bra yang menempel ditubuh Marlyna kemudian menggunakannya sebagai tali untuk mengikat gadis ini.

Tangan kekar itu mulai menjamah gundukan besar yang ada dihadapannya, tersenyum puas seperti singa yang berhasil mendapatkan kijang buruannya. Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi Andra kecuali melihat wanita merintih kesakitan dihadapannya. Lelaki ini benar-benar kejam! sangat kejam.

"Andra tolong jangan lakukan itu aku mohon," ucap Marlyna dengan mata yang berkaca-kaca.

Lelaki itu tersenyum kecil sembari terus meremas kencang gundukan besar dihadapannya, tidak mendengarkan rintihan bahkan penolakan dari Marlyna.

"Kau harus melayaniku malam ini Marlyna, tidak ada penolakan lagi karena aku benci hal seperti itu, jadi diam atau kau ingin aku menyakitimu lebih dari ini !" ancam Andra dengan tatapan iblisnya.

"Andra jangan..." ucap Marlyna pelan.

"Diam!" bentak Andra sembari menyingkapkan rok mini yang menutupi paha mulus Marlyna.

Marlyna hanya bisa menangis karena tidak bisa berbuat apa-apa, tubuhnya sudah tertindih sempurna oleh lelaki yang kehilangan kontrol karena dipenuhi nafsu. Tidak biasanya juga Andra memaksa seorang wanita untuk melayaninya sampai seperti ini, dia hanya tidak suka karena Jino sudah mencicipi leher Marlyna sebelum dirinya. Hal seperti itu sangat mencoreng harga dirinya sebagai seorang Andra syaputra.

"Aaaaa! Andra jangan!"

Bibir lelaki itu mulai menggerayami tubuh Marlyna dengan penuh nafsu, menjilatinya secara perlahan dari atas sampai turun ke bawah sana. Suara rintihan bercampur desahan terus keluar dari bibir gadis ini, dia tidak bisa mengekspresikan situasi yang sedang dirasakan nya saat ini. Takut, jantung berdebar, malu, nikmat, semua bercampur menjadi satu.

"Mmmh...."

Suara hembusan nafas Andra yang memburu, terdengar sangat jelas karena tempat yang sunyi sepi ini. Sebagai gadis normal, dia juga tidak bisa menahan lebih lama permainan lidah yang nikmat itu lebih lama lagi. Dengan perasaan malu dia menggigit bibirnya sendiri, menahan desahan yang mencoba terus keluar dari mulut mungilnya.

Bodoh! apa yang kau pikirkan Marlyna?! lelaki brengsek ini mencoba merenggut harga dirimu! tapi kau malah menikmatinya dengan suka rela? dasar lemah iman! batin gadis itu resah.

"Ahh Andra aku tidak tahan! hentikanlah permainan itu!" teriak Marlyna kesal.

Bugh !

Gadis ini menendang lelaki yang ada dihadapannya dengan sekuat tenaga tepat di benda kesayangan Andra yang sudah menegang. Dia reflek berteriak keras dan melepaskan dekapannya dari Marlyna.

"Heh kau ingin membunuh benda kesayangan ku?!" omel lelaki itu marah.

Plakk plakk plakk !

Tiga tamparan keras mendarat dipipi lelaki itu, tak puas Marlyna memukulnya berkali-kali sampai Andra mengatakan maaf. Kemudian merogoh sobekan kemeja yang lelaki itu lempar untuk menutupi bagian tubuhnya yang terekspos.

"Dasar brengsek! kenapa kau begitu kasar! sudah aku katakan, aku ini bukanlah wanita murah!" bentak Marlyna kesal.

Andra berdecik kesal. "Bukan wanita murahan katamu? lalu ciuman dileher oleh Jino apa? dasar munafik!" ucap lelaki itu dengan mata yang melotot tajam.

"Aku kehilangan kesadaran! siapa juga yang ingin dicium Jino? tidak ada!" bentak Marlyna.

Perasaan marah memenuhi hati gadis cantik ini, jika berani mungkin sudah dia gorok leher lelaki yang sudah menyentuhnya itu tanpa ijin! hanya saja Marlyna takut jika nanti Andra yang akan menggoroknya duluan.

"Aish sayang sekali, padahal sedikit lagi aku bisa mencicipi tubuh indahmu itu Marlyna," gumam Andra kesal.

"Sedikit lagi pantatmu! kau ini benar-benar gila, Boss gila! sekarang bagaimana caranya aku pulang dengan pakaian robek begini? argh ini semua gara-gara kau! cepat tanggung jawab!" bentak Marlyna kesal sembari mencubit dada lelaki dihadapannya.

Andra tidak menjawab pertanyaan gadis itu, dia langsung menyalakan mesin mobilnya kemudian pergi dari tempat gelap yang sudah membuatnya kehilangan akal.

"Heh kemana kau akan membawaku!?" tanya Marlyna waspada.

"Diam dan duduk manis saja, kau ini cerewet sekali !"

"Cih, biarkan saja! aku cerewet tapi kau juga menyukaiku!"

Andra memasang ekspresi malu dan fokus saja pada jalan yang akan dia tempuh.

Sekitar 30 menit diperjalanan, Andra menghentikan mobilnya didepan rumah yang begitu mewah dan megah. Dia membuka pintu mobilnya sementara Marlyna masih terdiam dengan kemeja robek yang dia pegang erat.

"Heh kau tidak ingin masuk? cepatlah turun!" ucap Andra dengan wajah kecutnya.

"Kau lupa? bagaimana aku kekuar dengan tubuh seperti ini? dasar bodoh!" bentak gadis itu kesal.

Andra membuka jas yang dikenakannya kemudian melempar benda itu ke arah Marlyna. "Cepat masuk!"

"Jangan melihat! pergi saja duluan!" bentak Marlyna.

"Aish gadis ini benar-benar,"

Andra tidak menghiraukan Marlyna, dia berjalan terlebih dahulu ke dalam. Sesekali lelaki ini melirik ke arah belakang, memastikan jika gadis itu mengikutinya.

***

Marlyna pov

Oh my God !

Ini rumah atau istana? besar sekali. Lihatlah perabotan mewah itu, lelaki ini benar-benar kaya rupanya. Kapan aku bisa bernasib seperti dia? ah rasanya mustahil. Kecuali aku menikah dengan laki-laki tua kaya raya, kemudian aku racun dia ketika malam pertama. Dengan begitu semua harta miliknya akan menjadi milikku.

Tapi tunggu! kenapa orang gila ini mengajakku kerumahnya? jangan-jangan dia ingin melanjutkan kejadian panas tadi? oh my aku harus lebih berhati-hati sekarang. Walau pun itu menyenangkan tapi aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu sebelum menikah. Ini benar-benar gila!

Marlyna pov end

"Heh apa yang kau lihat? cepat kemari masuk!" ucap Andra sembari melambaikan tangannya.

Marlyna menatap tajam. "Kau tidak akan macam-macam lagi padaku,kan?!" tanya gadis itu khawatir.

"Tidak! aku hanya bermain-main sedikit tadi. Jadi cepat masuk! aku akan mengambilkan pakaian ganti untukmu," ucap Andra sembari pergi ke sebuah kamar meninggalkan Marlyna disana.

Gadis itu masih sibuk melihat suasana rumah mewah ini, kemudian duduk disebuah sofa yang ada dihadapannya. Mengusap lalu mengendusnya seperti seekor kucing yang penasaran dengan benda baru. Benar-benar sangat lucu.

Wushhh !

Sebuah benda melayang ke arah gadis ini, dan itu rupanya adalah pakaian dari Andra.

"Pakai saja baju itu, aku berikan gratis untukmu!" ucap Andra.

"Milik siapa ini?" tanya Marlyna sembari mengendusnya.

"Kau ini seperti kucing liar, itu milik ibuku. Tapi karena dia tidak ada disini pakai saja!" ucap Andra.

"Okay, dimana aku harus mengganti pakaianku? dimana kamarandinya?!" tanya Marlyna.

Andra tersenyum kecil sembari berjalan mendekat ke arah gadis dihadapannya. "Kenapa butuh kamar ganti? kau bisa menggantinya dihadapanku sekarang. Karena untuk apa bersembunyi? aku sudah melihat semua tubuh indahmu itu," bisik Andra ditelinga Marlyna.