Andra sontak merentangkan kedua tangannya. Ia tersenyum lebar ke arah Lian. Wajahnya pun terlihat berseri-seri.
"Hahaha, selamat datang di istana gue, Berlian Anastasia!" seru Andra.
"Kok lo ada di sini? Feli mana? Lo bawa Feli juga kah di sini?" tanya Lian sembari mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Feli. Namun, ia tak kunjung menemukannya.
"Feli kan manusia, mana bisa dia datang ke tempat ini," sahut Andra.
"Jadi, dugaan gue selama ini bener kan? Lo ternyata bukan manusia biasa!" pekik Lian.
"Sekarang, lo jawab pertanyaan gue dengan jujur. Lo sosok bayangan hitam yang sering mengikuti gue kan? Elo juga kan, yang menyihir wajah Alka menjadi terlihat seperti wajah Alva di mata gue? Itu semua, ulah lo kan?!" tuduh Lian dengan emosi yang bergejolak. Andra pun sontak menyeringai pelan.
"Sebentar," ujar Andra sembari mengedipkan sebelah matanya.