Lian seketika mengerjapkan kedua matanya. Ia tak habis pikir, mengapa Alka bisa-bisanya mengatakan hal itu.
"Buat gue? Kenapa? Emangnya lo mau mati cepet ya? Atau jangan-jangan, lo ada penyakit parah kah?" tanya Lian dengan ekspresi khawatirnya.
"Idih, amit-amit. Sembarangan kalau ngomong!" semprot Alka.
"Gue bakal kasih berlian itu ke elo, ketika suatu saat, gue bakal nikah sama cewek lain. Cewek yang bukan elo," timpal Alka dengan wajah tanpa dosanya. Detik itu juga, Lian langsung memutar bola matanya.
"Emangnya lo ada rencana nikah sama siapa sih? Keknya antusias banget, pengen beli berlian kuning gue!" keluh Lian. Diam-diam, Lian menghela napasnya, sedikit merasa kecewa dengan jawaban Alka tadi.
"Ya, bisa aja kan, gue nikah sama Sabel atau Alya gitu," ujar Alka sembari menaik-turunkan kedua alisnya.
"Cih, emangnya mereka mau nikah sama lo?" cibir Lian. Mendengar hal itu, Alka langsung mengangguk mantap.