I allways remember you for 15 years
Semenjak pertemuannya dengan Duan yu yao di cafe Lavender, Long yu tian semakin gelisah. Meski terkamuflase dengan sikap dingin dan angkuhnya, tetap saja itu berpengaruh buruk pada orang-orang di sekitarnya. Para bawahannya yang paling menderita. Bos mereka jadi semakin semena-mena.
Long yu tian membuat mereka bekerja lebih keras, juga memajukan semua deadline. Alhasil suasana di kantor menjadi tegang. Tidak ada satu pun karyawan yang berani melakukan kesalahan.
Apalagi Qinhu belum bisa mendapatkan informasi yang akurat mengenai Duan yu yao. Hanya selembar resume yang ada padanya yang bisa ia berikan pada Long yu tian. Namun Long yu tian bersikeras agar dia mencari info yang lebih detail apapun caranya.
Setelah membaca dengan cermat resume itu, Long yu tian yakin bahwa wanita inilah yang selalu dia pikirkan. Meski ada beberapa hal yang sepertinya tidak sesuai dengan ingatannya mengenai wanita ini.
Duan yu yao memang wanita yang selalu mengisi tempat khusus di hatinya. Dia juga rahasia kecilnya yang tak pernah diketahui siapa pun.
Long yu tian pertama kali bertemu Duan yu yao lima belas tahun lalu di pesta ulang tahun kakaknya. Waktu itu dia baru berumur 12 tahun dan Duan yu yao seusia dengan pacar kakaknya, sekitar 22 tahun.
Duan yu yao menghadiri pesta itu atas undangan Tang zhi fan, pacar kakaknya. Namun sepengetahuannya Long yu shi, kakaknya, dan Duan yu yao tidak terlalu dekat.
Sebagai bocah berumur 12 tahun sebenarnya Long yu tian tidak terlalu memahami apa yang terjadi malam itu. Yang dia tahu dia terpesona dengan temperamen, perilaku dan pembawaan Duan yu yao yang tenang saat mendapatkan masalah yang hampir menghancurkan reputasi dan hidupnya.
Malam itu Duan yu yao hampir terjebak dalam perangkap yang disiapkan saudari tiri dan sahabat karibnya sendiri. Long yu tian tidak terlalu tahu detailnya.
Dalam posisi yang tidak mendukungnya, Duan yu yao mampu membalikkan keadaan. Dia mengatasi saudari tirinya, mantan tunangannya dan sahabat karib yang mengkhianatinya.
Waktu itu Duan yu yao terlihat tenang dan tanpa emosi. Di depan orang-orang yang mengharapkan kehancurannya dia tidak banyak bicara omong kosong.
"Aku Lin yu yao bukanlah orang yang rumit. Aku tidak perlu berpura-pura atau bertindak bak teratai putih. Aku juga tidak perduli dengan reputasi, hidupku adalah milikku sendiri, tak seorang pun aku ijinkan untuk menghancurkan hidupku, mimpiku dan masa depanku. Apa pun yang akan kau lakukan itu bukan urusanku!"
Setelah itu pun dia pergi meninggalkan pesta. Saat itulah Long yu tian bertabrakan dengannya.
"Jiejie apa kau baik-baik saja?" Long yu tian mencemaskannya.
Namun Duan yu yao tersenyum hangat dan menepuk kepalanya dengan sayang, "Bocah nakal bau, aku baik-baik saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku."
"Apa kau marah pada kakakku? Maafkan dia jiejie." Long yu tian meraih tangan Duan yu yao dan menggenggamnya erat-erat.
"Kakakmu? Kau adik Long yu shi? Untuk apa aku marah padanya, kakakmu hanya dimanfaatkan pacar dan teman-temannya yang bodoh." Duan yu yao tertawa dan berjongkok di depannya.
"Apakah jiejie akan membalas perbuatan mereka? Kalau mau aku akan membantu jiejie." Long yu tian menatap wajah cantiknya dengan polos.
"Tidak, dendam itu tidak baik untukku. Menyimpan dendam akan lebih menghancurkanku. Biarkan saja semua berjalan apa adanya. Oke bocah bau, jiejie harus pergi. Bye bye." Duan yu yao menepuk-nepuk tangannya yang menggengam erat tangan mereka.
"Bye bye jiejie cantik, tunggu aku dewasa dan aku akan menghancurkan mereka yang telah menyakitimu!" Long yu tian dengan enggan melepaskan tangan Duan yu yao.
"Oke cepatlah tumbuh bocah bau." Duan yu yao mengusap pipi chubby-nya dengan lembut. Tiba-tiba Long yu tian memberanikan diri untuk memeluk dan mencium pipinya. Setelah itu dia lari meninggalkan Duan yu yao yang tercengang dengan tindakannya.
Long yu tian merasa bodoh dengan tindakan impulsif nya. Duan yu yao lebih tua 10 tahun darinya. Tapi di mata Long yu tian dia adalah wanita tercantik yang pernah dilihatnya. Bahkan setelah lima belas tahun berlalu dia tak pernah melupakan pertemuan pertama mereka. Dia selalu mengingat dan merindukan Duan yu yao.
Long yu tian tak pernah melupakan ciuman pertamanya dengan wanita itu, meski itu hanya mencium pipi saja. Harum dan lembutnya kulit Duan yu yao selalu membayanginya.
Namun setelah malam itu dia hanya sekali bertemu Duan yu yao lagi. Itu di cafe Lavender, sayangnya dia hanya bisa melihat dari kejauhan tanpa bisa menyapa dan menyentuhnya.
Setelah itu Long yu tian tidak pernah melihatnya lagi. Bahkan pada saat pemakaman Long yu shi pun, Duan yu yao tidak datang.
Dia seperti hilang begitu saja. Begitu juga keluarganya yang pindah entah kemana. Selama lima belas tahun ini dia berusaha mencari tahu keberadaannya. Dan tiba-tiba saja dia muncul di hadapannya lagi. Sayangnya dia sama sekali tidak mengenali Long yu tian.
===============================
I need a job
Duan yu yao mengabaikan pertemuannya dengan Long yu tian. Dia bahkan sama sekali tidak mengingatnya. Dia memusatkan perhatiannya untuk mencari pekerjaan.
Dia membutuhkan pekerjaan secepatnya. Beberapa hari ini dia mencoba melamar ke beberapa tempat namun tidak berhasil. Duan yu yao merasa sedikit pesimis. Meski begitu dia masih berusaha terus tanpa putus asa.
Dan hari ini, tiba-tiba dia mendapat pesan wechat dari Tuan Huo. Pria itu menawarkan pekerjaan untuknya, dan jika berminat dia bisa menghubungi secepatnya. Sayang, Tuan Huo tidak menjelaskan dengan detail pekerjaan tersebut.
Namun dia tetap menerima tawaran Tuan Huo dan membuat janji untuk bertemu dengannya di Lavender cafe. Mereka sepakat bertemu saat jam makan siang.
Untuk pertemuan ini Duan yu yao tidak berdandan secara khusus. Toh ini bukan pertemuan formal. Jadi Duan yu yao hanya mengenakan gaun v neck tanpa lengan dilengkapi cardigan rajut berlengan pendek.
Kali ini warna biru muda dan hitam menjadi pilihannya. Untuk melengkapi penampilannya dia mengenakan tas selempang mungil dan flat shoes yang nyaman.
Seulas tipis make up bernuansa natural melengkapi penampilannya. Dia terlihat segar dan alami. Juga terlihat lebih muda dari usia sebenarnya.
Lima belas menit sebelum waktu pertemuan, Duan yu yao sudah duduk manis di sudut cafe Lavender. Sedari muda Duan yu yao terbiasa untuk tepat waktu. Dia lebih suka menunggu daripada terlambat.
Tak lama setelah dia memesan kopi, Qinhu pun tiba di cafe dan langsung menuju tempat di mana Duan yu yao menunggunya.
"Maaf membuat anda menunggu lama Nyonya Duan," Qinhu menyapanya dengan nada meminta maaf atas keterlambatannya.
"Saya baru tiba juga Tuan Huo, silakan duduk." Tersenyum manis, Duan yu yao mempersilakan Qinhu untuk duduk.
"Nyonya Duan, pekerjaan yang saya tawarkan bukan merupakan bagian Minzhu grup, tapi tetap berhubungan. Mungkin anda tertarik untuk mencobanya," Qinhu langsung berbicara pada point penting pertemuan mereka.
"Terima kasih Tuan Huo atas kesempatan yang anda tawarkan. Bisakah saya tahu detail pekerjaannya?" Duan yu yao berbicara dengan serius dan tegas namun tenang.
"Tentu saja Nyonya. CEO Minzhu grup membutuhkan asisten pribadi di kediamannya. Asisten yang lama sudah cukup tua dan dia membutuhkan rekan yang cakap." Qinhu berusaha bersikap tenang di depan wanita itu.
Dalam hati dia merutuki Long yu tian. Dia harus berbohong pada wanita itu untuk melaksanakan perintah CEO-nya yang menurutnya kurang masuk akal.
"Asisten pribadi?" Duan yu yao terdengar ragu menimbang tawaran tersebut.
"Benar Nyonya, tapi anda tidak perlu khawatir, gajinya cukup bagus. Bahkan di atas upah minimum rata-rata. Pekerjaannya pun tidak berlebihan."
Qinhu buru-buru menjelaskan saat melihat keraguan Duan yu yao. Jujur saja dia tidak mengerti mengapa Long yu tian menginginkan wanita ini menjadi asisten pribadinya. Dia toh tidak kekurangan pelayan di villanya.
"Saya mengerti Tuan Huo, tapi saya tidak bisa tinggal di dalam. Saya tidak bisa meninggalkan putri saya sendirian." Duan yu yao tersenyum meski sepertinya masih ada sedikit keraguan di hatinya.
"Tidak masalah Nyonya, kapan anda bisa mulai bekerja?" Qinhu lega melihat Duan yu yao sepertinya menerima tawarannya.
"Secepat itu? Tidakkah saya harus bertemu CEO anda terlebih dahulu?" Duan yu yao agak terkejut dengan ketergesa-gesaan Qinhu.
Qinhu agak malu mendengar perkataan Duan yu yao. Dia memang ceroboh karena Long yu tian menekankan padanya, apa pun caranya dia harus mempekerjakan wanita itu sebagai asisten pribadi. Ini membuat Qinhu agak gugup.
"Tentu Nyonya, saya akan buatkan janji bertemu dengan CEO sehingga kalian bisa lebih leluasa membicarakan kesepakatan kerjanya." Qinhu tersenyum canggung.
"Oke Tuan Huo, silakan hubungi saya jika CEO anda siap bertemu dengan saya." Duan yu yao tersenyum manis untuk mencairkan suasana canggung tadi.
"Oke Nyonya Duan, itu saja. Saya harus kembali bekerja." Qinhu bersiap-siap untuk pergi.
"Tuan Huo bagaimana dengan makan siang bersama. Saya rasa ini masih jam istirahat," Duan yu yao berkata dengan tulus.
"Maaf Nyonya, mungkin lain waktu," Qinhu menolak tawaran itu dengan sopan. Dia kembali merutuk dalam hati. Tentu dia tidak berani menerima tawaran itu. Long yu tian bisa membunuhnya kalau dia tahu.
"Oke, jika anda bersikeras. Lain waktu saya pasti akan mentraktir anda." Duan yu yao pun tidak memaksa.
"Terima kasih Nyonya, sampai jumpa nanti." Qinhu pun meninggalkan Duan yu yao.
Duan yu yao menghela napas, bahkan Tuan Huo tidak sempat menikmati kopinya. Sambil menyeruput kopinya, Duan yu yao memikirkan tawaran pekerjaan itu. Sepertinya cukup menarik, apa lagi gaji yang ditawarkan cukup besar.
I need a job. Apa pun itu tidak masalah selama bisa menambah pundi-pundi uangnya. Hanya itu yang ada di pikirannya. Jadi dia memutuskan menerima tawaran tersebut.
================================