Interview at night
Sekembalinya dari cafe, Qinhu langsung menemui Long yu tian di ruangannya. Dia harus melaporkan hasil pertemuannya dengan Duan yu yao.
"Bro sepertinya dia tertarik dengan pekerjaan yang kutawarkan, tapi dia ingin bertemu dulu denganmu sebelum mulai bekerja," Qinhu berbicara dengan hati-hati.
"En .... Buatkan janji untuknya malam ini." Long yu tian masih acuh seperti biasanya.
"Malam? Adakah interview di malam hari bro? Yang benar saja?" Qinhu agak frustasi dengan jawaban Long yu tian. Apa wanita itu mau menemuinya?
"Aku tidak bilang akan menginterview dia." Dengan santai Long yu tian berdiri menuju jendela kantornya yang menghadap jalanan kota.
"Aku akan memastikan Dia menerima pekerjaan ini Qinhu, aku tidak akan melepaskannya lagi," suara Long yu tian terdengar dingin meski ada sedikit senyum di bibirnya.
Lagi? Bukankah mereka baru bertemu sekali hari itu?
Qinhu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia tahu betul temperamen Long yu tian. Mereka bersama sejak remaja, apa yang diinginkannya pasti akan menjadi miliknya.
"Oke kalau begitu aku akan meneleponnya sekarang." Qinhu pun mulai sibuk menghubungi kontak Duan yu yao. Sekian detik kemudian dia pun berbicara dengan wanita tersebut dan mendapat kepastian dia akan tepat waktu nanti malam untuk bertemu dengan Long yu tian.
"Bro dimana dia harus menemuimu?" Tiba -tiba dia ingat Long yu tian belum menentukan lokasi pertemuan mereka.
Long yu tian yang sedang menatap jalanan di bawah kantornya menjawab dengan spontan, "Villaku. Jam delapan malam. Sms atau wechat alamat lengkapnya."
Qinhu mengangguk dan meneruskannya pada Duan yu yao.
Sementara itu Duan yu yao agak bimbang setelah menerima telepon Qinhu. Interview di malam hari untuk pekerjaan sebagai asisten pribadi?
Terdengar seperti pekerjaan yang berbahaya, tapi pada akhirnya dia menyingkirkan pikiran negatifnya. Dia butuh pekerjaan, dan dia sadar kesulitannya untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat.
Sore harinya Duan yu yao bersiap untuk interview. Kali ini dia didandani Cindy Luo. Putrinya itu sibuk memilihkan pakaian.
"Mom pakai saja gaun yang ini, cantik lho?" Cindy menunjukkan gaun hijau lumut selutut tanpa lengan. Duan yu yao mengangguk setuju. Dia tahu putrinya memiliki selera berpakaian yang mirip dengannya.
"Pasangkan dengan cardigan rajut senada ini, pasti cantik. Tidak terlalu mencolok." Cindy meraih sebuah kardigan rajut berwarna putih tulang dengan sentuhan hijau lumut di ujung lengan kerahnya.
"Oke. Mom akan pakai itu. Sekarang biarkan mom mandi dan bersiap-siap."
Duan yu yao meminta putrinya untuk membiarkannya bersiap-siap sendiri.
"Oke. Cindy tunggu di bawah ya." Gadis remaja itu pun meninggalkan mom-nya.
Satu jam kemudian Duan yu yao pun turun ke bawah. Dia sudah siap untuk pergi. Seperti biasa, dia selalu terlihat segar dan alami.
"Cin mom kok deg-degan ya. Apa mom batalkan saja?" Duan yu yao ragu sejenak.
"Jangan, kesempatan tidak datang dua kali lho. Lagipula CEO Minzhu tidak mungkin menipu kan? Cindy dengar dia orang yang selalu menjaga reputasinya."
"Oke, oke .... Mom akan berangkat sekarang. Tolong panggilkan taksi!"
Akhirnya Duan yu yao pun meluncur ke lokasi interview.
Sebenarnya kediaman Long yu tian tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya. Hanya saja jarak dari gerbang komplek villa sampai ke villa milik Long yu tian cukup jauh jadi dia memutuskan untuk naik taksi.
Sementara itu Long yu tian juga bersiap-siap untuk bertemu Duan yu yao, dia sengaja pulang lebih awal. Dia juga meminta Ibu Han, pengurus rumah tangganya untuk pulang terlebih dahulu.
================================
We meet again
Dua puluh menit kemudian, Duan yu yao pun tiba di alamat villa yang diberikan oleh Qinhu. Villa itu berada di kawasan termewah di Moon city.
Itu tidak mengherankan, Minzhu grup merupakan salah satu corporation yang paling kuat, bukan hanya di Moon city namun juga di negeri ini. Wajar saja bila CEO grup itu tinggal di tempat super mewah dan mahal.
Villa itu terkesan sepi namun lampu-lampunya menyala dengan terang. Setelah membayar taksinya, Duan yu yao pun menekan tombol bel pintu di dekat pintu gerbang besi yang kokoh.
Seorang petugas keamanan membukakan pintu gerbang dan menanyakan apa tujuannya. Setelah Duan yu yao menjelaskan bahwa dia mempunyai janji dengan Long yu tian, petugas keamanan tersebut meminta rekannya untuk mengantarkan Duan yu yao bertemu Long yu tian.
Duan yu yao lega karena pada awalnya dia khawatir akan dipersulit oleh petugas keamanan. Rupanya Long yu tian sudah memerintahkan petugas keamanan villanya untuk segera menerima Duan yu yao jika dia tiba di villa.
Pria yang mengantarkannya tidak memakai seragam petugas keamanan, dia mengenakan setelan kasual. Duan yu yao menebak dia haruslah orang kepercayaan CEO.
"Silakan Nyonya Duan, Tuan Long menunggu di dalam villa." Pria itu dengan sopan mengantar Duan yu yao sampai di ruang utama villa tersebut.
Sepanjang perjalanan menuju ruang utama, Duan yu yao memperhatikan keadaan sekitar. Meski hanya disinari cahaya temaram lampu, namun dia bisa melihat kemegahan villa tersebut.
Dia juga sibuk menebak-tebak seperti apakah CEO Minzhu grup saat ini ? Apakah masih berhubungan kekerabatan dengan CEO terdahulu? Tenggelam dengan dalam pikirannya, membuatnya tidak menyadari mereka telah tiba di ruang utama villa tersebut.
"Nyonya Duan, silakan masuk." Pria tersebut mempersilakan Duan yu yao masuk ke dalam ruang tamu yang mewah dan besar.
Pria itu mengetuk pintu ruangan di samping kiri ruang tamu, "Tuan muda Long, Nyonya Duan di sini." Dan sesosok pria keluar dari ruangan tersebut.
"Tinggalkan kami." Long yu tian memberi isyarat pria itu untuk pergi. Pria itu pun meninggalkan ruangan itu tanpa suara.
Duan yu yao tertegun sejenak menatap pria tersebut. Bukankah pria itu yang hampir menabraknya di area parkir Minzhu grup dan juga pria yang bertemu dengannya bersama Tuan Huo di Lavender cafe?
"Kita bertemu lagi, Nyonya Duan. Silakan duduk," suara pria itu menghentikan keterkejutannya. Dia pun kembali tenang.
"Terima kasih Tuan ...." Dia ragu sejenak saat harus memanggil pria tersebut.
"Long yu tian, Nyonya Duan. Anda bisa memanggil saya dengan itu."
Long yu tian pun duduk di sofa paling ujung. Duan yu yao berinsiatif untuk duduk di ujung satunya.
Duan yu yao mencoba untuk menutupi perasaannya yang tiba-tiba tidak keruan. Nama keluarga pria di depannya ini Long, itu berarti ada hubungan kekerabatan dengan Long yu shi, CEO Minzhu grup terdahulu.
Itu membuatnya gelisah. Haruskah dia bekerja pada pria yang kemungkinan besar berkaitan dengan orang dari masa lakunya?
"Nyonya Duan, saya rasa akan sulit bagi kita berbincang-bincang jika jarak kita terlalu jauh." Suara berat pria itu membuyarkan lamunan Duan yu yao.
Sontak dia menatap Long yu tian dengan mata sebening kolam gioknya. Dan begitu pun dengan Long yu tian yang menatapnya penuh perhatian. Duan yu yao segera mengalihkan pandangannya dengan gugup dan berpindah tempat duduk tak jauh dari tempat Long yu tian duduk.
Long yu tian tersenyum simpul melihat kegugupan wanita itu.
Duan yu yao masih seperti yang diingatnya. Dia masih mungil dan langsing. Rambutnya masih panjang melewati pinggang rampingnya, dan wajah mungilnya terlihat lebih mempesona dengan aura kedewasaannya.
Yah dia tahu Duan yu yao lebih tua 10 tahun darinya. Meski begitu dia tidak terlihat seperti berumur 37 tahun, dia terlihat lebih muda. Sejenak Long yu tian merasa linglung. Namun dia segera menguasai kontrol dirinya.
"Nyonya Duan, mungkin anda sudah tahu pekerjaan ini dari Tuan Huo. Saya rasa tidak perlu menjelaskannya lagi. Saya hanya ingin mengatakan bahwa anda bertanggung jawab atas semua kebutuhan pribadi saya seperti makanan, pakaian dan ruangan pribadi saya," Long yu tian, berbicara dengan nada serius dan tegas.
"Saya mengerti Tuan Long. Hanya saja untuk saat ini saya tidak bisa tinggal di dalam. Apakah anda tidak keberatan?" Duan yu yao berbicara dengan hati-hati.
"Sebenarnya saya ingin anda tinggal di sini. Bolehkah saya tahu kenapa anda tidak bisa tinggal di dalam?" Sepertinya Long yu tian bertanya dengan acuh tak acuh.
"Saya tinggal berdua dengan putri saya, dia baru berusia 14 tahun. Saya tidak bisa meninggalkannya sendirian." Duan yu yao menghela napas pelan, dia khawatir pria itu keberatan dengan kondisinya.
"Maaf, suami anda ...?" Long yu tian ragu sejenak.
"Suami saya meninggal dunia dua tahun lalu," Duan yu yao berbicara dengan nada datar. Tapi Long yu tian menangkap sedikit kesedihan dalam suara wanita itu.
"Maaf Nyonya Duan, saya turut berduka cita," ada nada menyesal di suaranya. Namun jika Duan yu yao memperhatikannya, ada sorot bahagia di mata pria tampan itu.
Bagus, dia sekarang sendiri dan tidak terikat siapa pun, bisiknya dalam hati. Long yu tian merasa ribuan kupu-kupu terbang di hatinya.
"Baiklah Nyonya Duan, besok anda bisa mulai bekerja, datanglah pukul tujuh pagi." Long yu tian tersenyum ramah padanya.
"Terima kasih Tuan Long." Duan yu yao tersenyum lega saat melihat Long yu tian tidak keberatan meski dia tidak bisa tinggal di villa. Dan sepertinya pria itu juga tidak mengenalinya. Setidaknya dia merasa aman untuk bekerja di villa ini.
"Untuk hal-hal lainnya kita bicarakan besok pagi. Saya rasa ini sudah malam Nyonya Duan. Sampai jumpa besok pagi," Long yu tian mengakhiri percakapan mereka.
Walau pun sebenarnya dia ingin berbincang-bincang lebih lama dengan Dua yu yao. Namun dia khawatir wanita itu akan mencurigainya.
"Baiklah Tuan Long, selamat malam, selamat beristirahat dan sampai jumpa besok pagi." Duan yu yao berpamitan dan meninggalkan ruangan itu.
Kemudian dengan ditemani pria yang tadi mengantarnya, Duan yu yao meninggalkan villa itu.
Beruntung pada saat akan memanggil taksi online, ada sebuah taksi yang melewati villa tersebut. Dia tidak perlu menunggu lama untuk kembali ke rumahnya.
Sementara itu, dari jendela ruang belajarnya yang menghadap ke jalan di depan villa, Long yu tian mengawasi kepergian Duan yu yao sampai taksi yang ditumpanginya hilang di tikungan jalan.
================================