Chereads / Life Begin 40th / Chapter 8 - BAB 6

Chapter 8 - BAB 6

How much my salary?

Setelah Long yu tian pergi, Duan yu yao menemui Ibu Han. Di bawah bimbingan Ibu Han dia mulai bekerja. Karena sudah diinstruksikan Long yu Tian, Ibu Han hanya menunjuk kamar tidur utama dan ruang belajar sebagai tanggung jawabnya.

Setelah memberi sedikit arahan, Ibu Han meninggalkan Duan yu yao untuk mulai bekerja. Mula-mula dia membersihkan dan merapikan kamar tidur utama kemudian dilanjutkan ruang belajar.

Setelah itu dia berinisiatif membantu Ibu Han menyiapkan makan siang. Ternyata Long yu tian selalu menyantap makan siang dari rumah, kecuali dia ada pertemuan yang bertepatan dengan jam makan siang.

Selama memasak, mereka berdua mengobrol dengan akrab. Ibu Han banyak memberi informasi apa saja makanan favorit Tuan muda mereka. Itu sangat berguna untuk Duan yu yao.

Ibu Han sangat senang ketika tahu Duan yu yao pandai memasak. Dia tidak perlu khawatir seandainya pensiun nanti, Duan yu yao pasti bisa melayani tuan mudanya dengan baik. Bahkan untuk makan siang ini hampir semuanya Duan yu yao yang memasak.

Sementara itu Duan yu yao mempertimbangkan untuk bertanya soal kontrak kerja, pada Ibu Han. Siapa tahu dia punya masukan dan saran untuknya. Tapi mengingat isi kontrak tersebut Duan yu yao mengurungkannya.

Setelah selesai memasak, Ibu Han pun mengemasnya. Zhang, sopir pribadi Long yu tian akan mengambilnya dan membawanya ke kantor.

Saat Zhang datang, Ibu Han langsung menyerahkan kotak makan siang itu sambil tak lupa mengatakan itu masakan Duan yu yao.

Kemudian Ibu Han mengajaknya makan siang dan beristirahat di ruangan yang memang disediakan untuk para pelayan. Selain mereka berdua ada juga beberapa pelayan lain.

Setelah makan siang, Duan yu yao memiliki waktu luang untuk membaca kontraknya dengan cermat. Point utama yang menjadi perhatian Duan yu yao adalah bahwa ia juga bertanggung jawab atas suasana hati Long yu tian.

Itu membuat kepalanya pening. Dia bukan seorang psikolog. Berapakah gajiku? Keluhnya dalam hati. Ragu-ragu dia mulai mengisi kolom gaji dan kemudian menanda tangani kontrak tersebut.

Sementara itu Long yu tian tengah menghadapi makan siangnya di kantor. Menunya sungguh menggugah selera. Nasi, sup ikan mas, tumis sapo dan jamur, sapi lada hitam serta puding yang tampak lembut.

Puding? Long yu tian mengerutkan keningnya. Ibu Han tidak pernah menyertakan hidangan penutup untuk makan siangnya. Mengabaikan keheranannya, dia pun menyantap makan siangnya. Dalam sekejap semua makanan itu masuk ke perutnya.

Zhang yang melayaninya terheran-heran dengan kerakusan bosnya. Biasanya long yu tian tidak pernah menghabiskan makan siangnya. Dia dikenal rewel dengan makanan. Apa mungkin karena makanan ini dimasak oleh pelayan baru itu jadi berbeda dengan masakan Ibu Han.

"Tuan Muda makanan tadi dimasak oleh pelayan baru itu," Zhang memberitahunya sambil merapikan sisa-sisa makanan.

Long yu tian tertegun sejenak. Duan yu yao bisa memasak dan masakannya lezat. Dia tersenyum dan mulai merencanakan banyak hal untuk wanita mungil itu.

Hari ini berlalu dengan tenang. Karena Long yu tian memiliki janji dengan salah satu kliennya untuk makan malam, dia mengijinkan Duan yu yao pulang tanpa menunggunya.

================================

Long yu tian a bad boy

Beberapa hari kemudian berlalu dengan tenang. Duan yu yao sudah terbiasa dengan ritme kerjanya. Sedangkan Long yu tian sangat sibuk dengan pekerjaannya. Duan yu yao baru menyadari, bahwa bosnya itu seorang pekerja keras dan gila kerja.

Hubungan mereka berdua pun semakin membaik. Duan yu yao selalu tenang meski Long yu tian kerap menimbulkan masalah untuknya.

Di depan Duan yu yao, pria yang lebih muda sepuluh tahun darinya itu kerap bertingkah bak anak di masa pubertas. Sikap tegas dan berwibawanya di kantor langsung menguap begitu saja saat dia kembali ke villa.

Long yu tian sering bertindak gila-gilaan. Seperti tengah mencari perhatian Duan yu yao.

Pernah suatu malam dia pulang dalam keadaan mabuk berat dan membuat kekacauan di jalan raya. Dan berakhir di kantor polisi setempat. Dia bersikeras agar Duan yu yao menjemputnya. Meski saat itu, Qinhu dan Gu nian bersamanya.

Dengan bujukan mereka, dia bersedia kembali ke villa selama Duan yu yao mau merawatnya yang mabuk berat. Dan di tengah malam buta, Qinhu terpaksa meminta Duan yu yao untuk datang dan merawat sang CEO yang tengah mabuk berat.

"Nyonya Duan, saya mohon maaf telah mengganggu istirahat anda. Namun ini situasi darurat. Tuan Long membutuhkan perawatan anda, saya akan segera menjemput anda."

Begitu bunyi pesan dari Qinhu. Beruntung dia belum tertidur lelap. Dan baru saja dia membaca pesan itu, Qinhu telah berdiri di depan apartemennya.

Terpaksa Duan yu yao menyeret tubuhnya yang masih setengah di alam tidur mengikuti Qinhu ke villa. Bahkan Cindy, yang tidak mau tidur sendirian, terpaksa ikut juga.

Jadilah malam itu mereka berdua menginap di villa. Sementara Duan yu yao menyiapkan sup mabuk untuk Long yu tian, Cindy bergelung di sofa ruang tamu, tertidur lelap.

Qinhu dan Gu nian hanya menggelengkan kepala mereka melihat tingkah Tuan muda mereka yang kekanak-kanakan. Ini pertama kalinya Long yu tian kehilangan kendali dan mabuk berat saat harus menjamu rekan bisnisnya.

Dan di pagi harinya, Long yu tian hanya bersikap polos seakan-akan tidak ada yang terjadi. Namun dalam hati, dia sangat gembira karena Duan yu yao telah merawatnya dengan sungguh-sungguh.

Di lain waktu dia meminta Duan yu yao menemaninya shopping. Hampir seharian mereka berbelanja pakaian, sepatu, dan sebagainya. Kakinya terasa pegal, namun Long yu tian menyeretnya untuk shopping mall to mall.

Belum lagi setiap siang dia harus mengikuti Zhang untuk mengantarkan makan siang untuk Long yu tian. Dan dia juga harus menemani dan melayaninya makan siang.

Pada akhirnya Duan yu yao berinisiatif mengantarkan makan siang sendiri tanpa Zhang. Karena kebetulan gedung Minzhu grup satu arah dengan sekolah Cindy.

Dia ingin mengambil kesempatan untuk sekalian mengantarkan makan siang untuk putrinya tersebut.

================================

Chubby chick

Dan tanpa terasa satu bulan telah berlalu. Hari ini harusnya dia menerima gaji pertamanya. Duan yu yao sangat bersemangat, mengingat dia mengisi jumlah yang cukup besar pada kolom gaji di kontrak kerjanya.

Saat makan siang, seperti biasa Duan yu yao menyiapkan hidangan di atas meja yang tersedia di kantor Long yu tian.

Kali ini dia memasakkan sup ayam ginseng, ikan kakap kukus, tumis pakcoy dan tahu siram saus tiram, salad buah dan sebagai penutup dia menyiapkan puding mangga saus peach.

Semua itu makanan favorit Long yu tian. Dia sengaja memasaknya agar Long yu tian segera memberikan gajinya. Mengingat sudah beberapa kali dia menjahili Duan yu yao.

Long yu tian tampak menikmati makan siangnya dengan lahap. Semua hidangan dilahapnya tak bersisa.

"Yaoyao apa kau berniat menggemukkanku seperti babi?" Long yu tian memandang Duan yu yao yang tengah membersihkan sisa makan siangnya.

"Tentu tidak, selain memasakkan semua makanan favoritmu, aku juga sudah menyiapkan jadwal gym untukmu." Duan yu yao tersenyum manis padanya.

"Aiyo Yaoyao, aku tidak gemuk. Lagi pula setiap pagi aku selalu berolahraga bukan?" Long yu tian melotot menatap Duan yu yao yang terlihat serius.

"Siapa bilang kamu tidak gemuk? Lihat saja pipimu terlihat chubby," Duan yu yao hanya berniat menggodanya saja.

Long yu tian tanpa sadar menyentuh pipinya sendiri. Dan menyadari wanita itu hanya menggodanya.

"Yaoyao gajimu akan kupotong," geramnya pada wanita cantik itu.

Namun Duan yu yao hanya tersenyum lagi. Dia mendekati Long yu tian dan duduk di sebelahnya.

"Boleh saja kau potong gajiku, tapi hari ini waktu gajianku, Tuan Long." Duan yu yao mencoba tersenyum semanis mungkin.

"Oh ya? Baiklah, beri aku rekeningmu. Aku akan mentransfernya sekarang." Long yu tian mengeluarkan smartphone-nya, bersiap mentransfer gaji Duan yu yao.

"Aku kirim rekeningku lewat wechat. Tuan Long jangan lupa uang lembur waktu anda mabuk berat," Duan yu yao mengingatkan Long yu tian sambil tersenyum simpul.

Long yu tian hanya meliriknya sementara tangannya sibuk dengan smartphone-nya.

"Sudah aku transfer." Long yu tian tersenyum penuh misteri padanya.

"Gajiku tidak dipotong bukan?" Duan yu yao menggigit bibirnya dengan cemas.

"Dipotong, karena kau berniat menggemukkanku seperti babi, menggoda dan menyiksaku." Long yu tian tersenyum jahil.

"Aku tidak menggemukkanmu, bukankah aku juga mengatur jadwal gym untukmu? Aku juga tidak menggodamu, sungguh pipimu terlihat chubby," Duan yu yao kembali menggodanya.

"Sekali lagi kau bilang chubby, aku akan menciummu," ancam Long yu tian dengan nada bercanda.

"Baiklah, baiklah. Kau tidak chubby, kau tampan. Uang lemburku?" Duan yu yao mengulurkan telapak tangannya di depan Long yu tian.

"Benarkah aku tampan? Aku akan transfer bonus dan uang lemburmu sekarang." Long yu tian mencondongkan kepalanya ke wajah wanita mungil itu. Seakan ingin menciumnya.

"Terima kasih. Aku akan berbelanja. Bye bye chubby." Duan yu yao beranjak dari duduknya, menghindari godaan pria itu.

"Yaoyao ...!" hanya raungan Long yu tian yang terdengar saat Duan yu yao meninggalkan kantor Long yu tian.

================================