Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 44 - Perubahan Sikap

Chapter 44 - Perubahan Sikap

Setelah menghabiskan malam yang menggairahkan, Tito terbangun dalam keadaan Eri yang tengah memeluk nya. saat itu mereka berdua dalam keadaan tanpa busana satu pun dan hanya memakai selimut saja. Eri tersadar bahwa saat itu Tito seperti sudah bangun. kemudian dia mulai meraba bagian paha Tito sehingga membuat Tito kembali berhasrat kepada nya.

" Hei, ayolah ini sudah pagi. aku harus pergi. " terang Tito yang saat itu berusaha menyingkirkan tangan Eri yang pada saat itu menyentuh bagian paha nya.

Eri kemudian masuk ke dalam selimut dan mulai merancap bagian kemaluan Tito sehingga Tito kembali terangsang pagi itu. mereka pun kembali melakukan nya pagi itu sehingga membuat Tito yang tadi nya hendak pulang tidak jadi pulang. Tito merasa terpuaskan pagi itu oleh Eri. bahkan setelah dia melakukan nya bersama dengan Eri dia merasakan hal yang berbeda ketika dia melakukan nya dengan Fildza.

Entah mengapa pagi itu Tito secara sadar melakukan nya dengan Eri dan merasakan perbedaan nya ketika dia melakukan nya dengan Fildza. entah karena Eri yang sangat agresif sehingga membuat Tito merasa tertantang atau masih dalam efek samping obat yang malam itu di berikan oleh Eri.

Eri ingin membuat Tito tidak lagi memandang Fildza dan memiliki Tito seutuhnya makanya dia membuat Tito seperti saat ini. Eri merasa bahwa dia hanya tinggal beberapa langkah lagi untuk membuat Tito berada di dalam genggaman nya. setelah Tito berada di dalam genggaman nya dia yakin Fildza bukan lah lagi saingan nya.

dua hari berlalu semenjak kepergian Tito. saat Fildza sedang sarapan pagi dengan orangtua nya, lagi-lagi orangtua Fildza mulai membahas tentang Tito. padahal sebelum nya Fildza sudah menjelaskan kepada orangtua nya bahwa Tito sedang bekerja dan mengharuskan nya pergi ke luar kota sehingga malam itu Tito tidak pulang. akan tetapi orangtua Fildza mulai mempermasalahkan nya karena saat itu sudah hari kedua Tito tidak pulang sedangkan Tito sebelum nya mengatakan hanya butuh waktu satu malam saja.

Fildza saat itu tidak terlalu menggubris orangtua nya. dia tetap yakin bahwa Tito memang sedang pergi bekerja sampai saat ini. karena Tito bilang sendiri kepada nya bahkan Tito juga melakukan panggilan telepon dengan Fildza pada saat malam hari. itulah yang membuat Fildza yakin bahwa Tito sedang bekerja.

Padahal saat itu Tito berada di apartemen Eri dua hari berturut-turut. Eri merengek kepada Tito dan tidak mengizinkan Tito untuk kembali. Tito pun tidak bisa menolak nya karena Eri yang terus mendesak nya. sepertinya Tito sudah mulai ketagihan dengan tubuh Eri sehingga Tito menurut saja apa yang di katakan oleh Eri.

Fildza masih berusaha untuk meyakinkan orangtuanya bahwa Tito tidak akan pernah selingkuh. karena dia tahu dimana Tito berada dan apa yang sedang dia lakukan. Tito sama sekali tidak mengatakan hal-hal yang mencurigakan pada saat itu yang membuat Fildza merasa curiga.

Akan tetapi, namanya juga orangtua. mereka akan selalu merasa khawatir ketika sesuatu tengah menimpa anaknya. kemudian Tito menghubungi Hany dan bertanya apakah orangtua nya masih berada di rumah atau tidak. Fildza mengatakan bahwa ayah ibunya baru saja kembali pulang. Tito hanya sekedar mengatakan itu saja dan dia juga berkata bahwa malam ini dia akan pulang.

waktu beralu terasa sangat cepat hingga akhirnya Tito harus berpisah dengan Eri. Eri yang saat itu masih saja tampak murung berusaha di bujuk terus oleh Tito. Tito benar-benar saat itu harus berpisah dengan Eri meskipun Eri tampak tidak senang dengan hal itu. Tito mencoba untuk memberikan pengertian kepada Eri bahwa dia harus pulang agar tidak di curigai oleh istrinya.

" Ayo lah Eri, berhenti cemberut seperti itu. lagi pula aku sudah menghabiskan banyak waktu dengan mu. " terang Tito yang mulai membujuk Eri.

" Baiklah baiklah. " sahut Eri yang akhirnya mengalah.

" Sampai jumpa lusa di kantor ya. " ucap Tito kepada Eri dan kemudian memeluk Eri.

Tito kemudian pergi dari rumah Eri dan hendak menuju ke rumah nya. sementara itu Fildza sedang menyiapkan makan malam dengan di bantu pelayan nya untuk Tito karena dia takut suaminya belum sempat makan malam. setelah Fildza menyiapkan makanan, Fildza menunggu Tito pulang sambil menonton televisi di ruang keluarga.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil datang. ternyata Tito baru saja tiba. Fildza bergegas keluar untuk menyambut kepulangan suaminya. ketika dia melihat Tito datang, Fildza langsung memeluknya dengan erat. Fildza begitu sangat merindukan Tito. Tito pun membalas pelukan nya.

" Aku sangat merindukan mu. " ucap Fildza sambil memeluk Tito.

" Aku pun juga sangat merindukan mu. " balas Tito.

" Apakah kau sudah makan malam? aku sudah membuatkan mu makan malam. " tanya Fildza.

" Ah, sayang sekali. sebenarnya aku sudah makan malam tadi sebelum pulang. rekan kerja ku mengajak ku untuk mampir ke sebuah restoran di tempat peristirahatan. " terang Tito.

" Ah, begitu rupanya. baiklah, tidak masalah aku akan menyuruh Bibi untuk menyimpan nya. " sahut Fildza.

Fildza kemudian membawa jas dan juga tas kerja Tito dan berjalan beriringan bersama Tito menuju kamar mereka. Tito kemudian segara pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sementara Fildza menyiapkan pakaian Tito dan meletakkan nya di atas tempat tidur.

Setelah selesai mandi, Tito kemudian segera berpakaian. kemudian Fildza memberikan sinyal untuk bercinta malam ini dengan Tito, namun Tito seperti menolak nya saat itu.

" Apakah kau tidak ingin bercinta dengan ku? " tanya Fildza yang merasa di tolak oleh Tito.

" Maaf kan aku ya, aku sangat lelah hari ini. bagaimana kalau besok saja dan sekarang kita beristirahat saja? " jawab Tito tanpa menatap Fildza dan kemudian membaringkan dirinya di atas tempat tidur dan memejamkan kedua matanya.

Untuk kali ini Fildza merasa ada yang aneh pada Tito. tidak biasanya Tito menolak nya. karena mereka sudah hampir tiga minggu tidak berhubungan intim.