Fildza merasa bahwa angan-angan dia memiliki malam panas bersama Tito telah buyar seketika karena kedatangan kedua orangtuanya. Fildza pikir dia pasti akan beradu pendapat lagi dengan orangtua nya karena hal sepele lagi. Fildza kemudian menyapa kedua orangtua nya.
" Bu, mengapa kau tidak memberitahu ku lebih dulu sebelum datang? bagaimana jika Tito merasa tidak nyaman? " ucap Fildza yang baru saja tiba di rumahnya.
" Ibu kan bukan orang lain Za, mengapa harus tidak nyaman. apakah kau sudah makan malam? ibu sudah membuatkan makan malam untuk kalian berdua. " sahut Ibunya.
" Hai ayah. " sapa Fildza kepada ayahnya yang sedang menonton televisi.
" Kemana Tito? apakah dia tidak bersama dengan mu? " tanya ayahnya.
" Tidak. kami membawa kendaraan masing-masing. " sahut Hany yang menjawab pertanyaan ibunya. " sudah bu. aku sudah makan. " teriak Hany menjawab pertanyaan ibunya.
Tak lama kemudian Tito datang. Tito melihat bahwa sudah ada orangtua Hany di rumah nya. Tito mulai merasa tidak nyaman namun dia berusaha untuk tidak menunjukkan nya di depan kedua orangtuanya Fildza. Tito kemudian mulai menyapa nya sambil tersenyum. kemudian Fildza mendapati bahwa Tito tidak nyaman. ibunya Fildza kemudian bertanya kepada Tito apakah dia sudah makan atau belum, Tito pun menjawab bahwa dia sudah makan lalu pergi ke kamar.
Fildza hanya bisa melihat nya saja. Fildza berpikir bahwa Tito sepertinya tidak suka sama sekali dengan kedatangan kedua orangtuanya. lalu, Fildza kemudian berkata kepada ibunya bahwa dia akan kembali ke kamarnya. ibunya terlihat sedikit kecewa karena baik anaknya maupun menantunya tidak ada yang memakan masakannya.
Fildza kemudian mencoba mengajak Tito berbicara yang saat itu tengah memainkan ponselnya.
" Tito, apakah kau tidak merasa nyaman dengan kedatangan orangtua ku? " tanya Fildza.
" Tidak. aku hanya merasa lelah saja jadi tidak bisa menemani mereka mengobrol. " jawab Tito.
" Ah, begitu rupanya. " sahut Fildza lagi.
Fildza kemudian segera membersihkan diri nya dengan pergi mandi. Fildza kemudian tetap pada rencana awalnya bahwa dia akan mencoba tampil seksi di depan suaminya. Fildza keluar dari ruangan ganti pakaian nya dengan lingerie yang super seksi sehingga tubuh Fildza saat itu tampak sangat seksi.
Fildza mulai bergaya menggoda di depan suaminya, Tito yang sedang duduk bersandar di tempat tidur sambil memainkan ponselnya, mulai merespon dengan baik, dia mulai menaruh ponsel nya di atas meja yang ada di samping tempat tidur mereka dan menyuruh Fildza mendekat kepada nya. Fildza pun bergegas menghampiri nya.
" Apakah ini Lingerie baru? sepertinya aku baru melihat nya. " kata Tito sambil berbisik.
" Ya, tentu saja. apakah kau menyukai nya? " tanya Fildza.
" Aku sangat menyukai nya. kau tampak sangat berbeda. " sahut Tito.
Ketika Tito mulai membelai Fildza dan ingin mencium nya, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar mereka sehingga membuat mereka terkejut dan menghentikan apa yang saat itu mereka sedang lakukan.
" Za? Fildza? " panggil ibunya sambil mengetuk pintu kamar Fildza.
" Sebentar ya, aku akan melihat nya. " ucap Fildza yang menyuruh Tito menunggu nya.
" Ya, baiklah. " jawab Tito yang merasa kecewa.
Fildza bergegas memakai piyama nya untuk menutupi lingerie yang sedang dia pakai lalu segera menemui ibunya. ketika Fildza membuka pintu, dia bertanya apa yang membuat ibunya datang ke kamarnya.
" Ada apa bu? " tanya Fildza kepada ibunya.
" Mengapa ibu sulit mengganti saluran televisi dengan remot ini? " tanya ibunya sambil menyodorkan sebuah remot dvd kkepada Fildza.
" Bukan ini Bu remot nya. " sahut Fildza sambil beranjak ke ruang televisi dan memberikan remot televisi sesungguhnya kepada ibunya.
" Oh yang ini rupanya. Baiklah. " sahut ibunya lagi.
" Sudah ya bu jangan mengganggu ku lagi aku ingin beristirahat. " tutur Fildza kepada ibunya.
" Ya, tidurlah. " kata ibunya lagi.
setelah membantu ibunya, Fildza kembali ke kamar menemui Tito yang sudah menunggu nya sedari tadi. Fildza datang sambil meminta maaf kepada Tito karena malam nya terganggu karena kedua orangtuanya. Tito kemudian mulai menarik tangan Fildza sehingga Fildza terjatuh ke dalam pelukan nya.
Tito mulai membuka piyama yang sedang di kenakan oleh Fildza saat itu dan kemudian mulai membelai tubuh Fildza kembali. Tito kemudian mulai mencium bibir Fildza sehingga membangkitkan gairah nya saat itu. dan Tito mulai bertukar posisi dengan Fildza dimana saat itu dia yang berada di atas tubuh Fildza.
Tito mulai melepas satu persatu pakaian yang melekat pada tubuh Fildza sehingga membuat Fildza mulai mendesah. Tito kemudian mulai melakukan pemanasan sebelum melakukan hubungan intim dengan Fildza.
Dan ketika Fildza dan Tito sama-sama mulai bergairah, pintu kamar mereka kembali di ketuk oleh ibunya Fildza.
" Oh sial! kali ini apa lagi. " ucap Tito tiba-tiba yang merasa kesal.
Mendengar hal itu membuat Fildza terkejut. dia tidak menyangka bahwa Tito bisa berkata seperti itu. Fildza hanya bisa meminta maaf kepada Tito. dan kemudian mulai memakai kembali piyama nya dan melihat apa yang di butuhkan ibunya lagi saat ini. wajah Tito tampak kesal ketika Fildza mulai meninggalkan kamar lagi.
Saat itu ibunya mengatakan kepada Fildza bahwa dia tidak tahu cara mengatur suhu ac yang ada di kamar tamu yang orangtua nya pakai saat itu. Fildza pun dengan wajah yang sedikit muram mulai membantu ibunya. Fildza merasa bahwa Tito sepertinya marah kepadanya. ibunya merasa bahwa saat itu sepertinya terjadi sesuatu kepada Fildza.
" Za, apakah terjadi sesuatu di antara kalian? " tanya ibunya.
" Ha? tidak bu, tidak ada apa-apa. " jawab Fildza.
Ibunya merasa cemas melihat Fildza yang sepertinya sedang mendapat masalah. setelah membantu ibunya, Fildza segera kembali ke kamar nya. dia melihat Tito yang sudah tertidur di atas tempat tidur. Fildza pun tidak bisa berbuat apa-apa. dia merasa bahwa kehadiran orangtua nya sangat mengganggu Tito dan membuat Tito menjadi kesal.