Setelah pagi menjelang, Tito tampak terlihat masih kesal. dia pun mendiami Fildza dan pergi bekerja begitu saja. bahkan Tito sengaja berangkat pagi sebelum orangtua Fildza bangun. Fildza hanya bisa menghela napasnya. di satu sisi Fildza merasa sangat bersalah, namun di sisi lain dia juga tidak bisa menyalahkan orangtuanya. Fildza hanya bisa menerima keadaan saja tanpa tahu apa yang harus dia lakukan saat itu.
Fildza kemudian pergi ke kantor dengan wajah yang muram. dia merasa tidak berselera pagi itu. bahkan ibunya mulai mencari kemana pagi itu Tito tidak terlihat. Fildza hanya mengatakan bahwa Tito sudah pergi sejak pagi. ibunya pun hanya mengangguk saja namun masih mengatakan hal yang tidak membuat Fildza merasa nyaman.
Pagi itu Fildza sempat sedikit berdebat dengan ibunya karena masalah ketidak beradaan Tito sejak pagi. hal itu membuat Fildza lelah sehingga Fildza memilih untuk segera pergi ke kantor. ayahnya saat itu mencoba untuk menghentikan perdebatan pagi itu namun ibunya selalu saja membuat masalah menjadi semakin panjang. Fildza pun ikut menjadi resah dengan kehadiran orangtuanya.
Setelah Fildza tiba di kantor, raut wajah Fildza terlihat kurang menyenangkan. bahkan Fildza terlihat ketus di kepada siapa saja yang mengganggu nya hari itu. hal itu membuat Kenzo merasa penasaran apa yang terjadi pada Fildza hari itu.
Di saat jam makan siang, Kenzo menghampiri Fildza di ruangan nya. Fildza tampak terlihat sangat ketus dan tidak terlalu menanggapi Kenzo. lalu, Kenzo mulai mengajak Fildza berbicara. Fildza yang pada saat itu sedang bad mood tidak menjawab satu pun pertanyaannya.
" Ada apa dengan mu sebenarnya? " tanya Kenzo.
" Tidak ada apa-apa. " jawab Fildza singkat.
" Apakah kau tidak ingin makan siang? bukan kah kau lapar? " tanya Kenzo lagi.
" Tidak. kau saja duluan. aku tidak sedang berselera. " sahut Fildza.
" Baiklah. " sahut Kenzo dan kemudian pergi keluar dari ruangan Fildza begitu saja.
Fildza kembali melanjutkan pekerjaan nya. dia cukup lega bahwa Kenzo tak mengganggu nya saat itu karena dia merasa tidak nyaman jika nanti nya Kenzo menjadi sasaran kemarahan nya juga. tak lama kemudian Kenzo datang lagi dengan membawa es krim dan juga coklat.
" Ini untuk mu. setidaknya kau tetap harus mendapatkan asupan gula yang cukup agar kau bisa berpikir dengan jernih. " ucap Kenzo sambil memberikan satu cup es krim coklat dan juga satu buah coklat kepada Fildza.
Fildza merasa terharu saat itu karena entah mengapa lagi-lagi Kenzo begitu mengerti dirinya. di saat ini dia memang membutuhkan sesuatu untuk membuat pikiran nya lebih baik dan tidak stres kembali. masalah yang dia hadapi saat ini sangat pelik sehingga membuat dirinya kesulitan untuk membuat keputusan.
Fildza mulai memakan es krim yang di bawakan oleh Kenzo saat itu sementara Kenzo duduk di depan nya dan juga memakan es krim yang sama.
" apakah rasanya lezat? " tanya Kenzo.
" Ya. terimakasih ya. aku rasa kau lagi-lagi membuat ku merasa menjadi lebih baik. " ucap Fildza berterimakasih kepada Kenzo.
" Tidak masalah. selama itu membuat mu lebih baik, aku akan melakukan apapun. ngomong-ngomong ada apa dengan mu apakah ada yang mengganggu pikiran mu lagi? " sahut Kenzo dan kemudian bertanya kembali kepada Fildza.
" Ya ... begitulah. namanya juga sudah menikah, pasti ada saja masalah nya. " terang Fildza.
" Ah, begitu rupanya. jika masalah itu seperti nya aku akan sulit memberikan pendapat. karena aku sendiri belum mengalami nya. " sahut Kenzo sambil tersenyum kepada Fildza.
" Ha ha ha. kau ini ada-ada saja. lagi pula siapa yang ingin meminta pendapat mu. " kata Fildza lagi.
" Tapi aku bisa memberikan salah satu tips untuk menjaga hubungan baik. " tutur Kenzo lagi.
" Apa itu? " tanya Fildza.
" Kau sebaiknya selalu mengikuti apa kata hati mu. " jawab Kenzo.
" Bagaimana jika aku mengikuti kata hati ku namun akan menyakiti perasaan orang lain? misalnya orang terdekat kita. " tanya Fildza lagi.
" Apakah kau hidup selalu memikirkan perasaan orang lain meskipun kau menderita sendiri? apakah hal itu yang menurut mu bagus untuk di lakukan? tidak kan. semua keputusan ada di tangan mu sendiri. hanya kau sendiri yang tahu apa yang terbaik untuk mu dan mana yang tidak baik untuk mu. " jelas Kenzo.