Setelah Fildza sepakat akan ikut bersama dengan Kenzo, dia tidak lagi terlalu risau memikirkan masalah yang dia hadapi saat ini. Fildza tahu bahwa Kenzo pasti akan membawa nya ke tempat yang sangat menghibur dirinya. Fildza dan Kenzo akan segera pergi menuju ke tempat yang akan di tunjukkan Kenzo saat itu. dimana Kenzo yakin bisa membuat Fildza merasa terhibur.
Sepanjang perjalanan Fildza selalu saja bertanya kepada Kenzo kemana dia akan membawa dirinya, namun Kenzo masih saja bungkam dan hanya berkata bahwa Fildza cukup menunggu saja. Kenzo saat itu ingin membawa Fildza ke tempat dimana banyak sekali permainan yang menyenangkan.
Fildza bisa melepas stres nya di tempat itu. Kenzo tahu bahwa masalah nya Fildza saat ini sangat berat sehingga dia mencoba untuk menghibur nya. Fildza berpikir bahwa Kenzo sangatlah baik terhadapnya. Fildza merasa bahwa wanita yang bersama dengan Kenzo pasti akan sangat beruntung mendapatkan nya.
Setelah tiba, Fildza merasa terpukau dengan pemandangan yang cukup luar biasa. dimana dia merasa seperti kembali ke masa saat dia masih sekolah. Kenzo membawa nya ke sebuah tempat dimana terdapat begitu banyak macam permainan lama sehingga membangkitkan nostalgia bagi Fildza.
Fildza tidak menyangka bahwa Kenzo bisa menunjukkan tempat sebagus itu. tempat yang belum pernah di kunjungi oleh Fildza sebelumnya. Fildza langsung berkeliling di tempat tersebut. dia melihat berbagai macam permainan lama yang tersebar di setiap sudut ruangan tersebut. wajah Fildza kembali ceria.
Kenzo tidak menyangka bahwa Fildza akan sesenang itu. Kenzo pikir Fildza akan merasa bosan namun ternyata tidak sama sekali. hal itu membuat Kenzo ikut merasa bahagia bersama dengan Fildza. Fildza mulai mencoba satu persatu permainan tersebut tanpa henti, Kenzo hanya bisa menemani nya dan memperhatikan nya saja.
Dua jam berlalu tanpa terasa. dimana Fildza akhirnya sudah puas memainkan hampir semua permainan yang ada. kemudian Kenzo menghampiri Fildza dengan membawa segelas minuman untuk Fildza.
" Ini, minum dulu. apakah kau sangat menyukai permainan nya? " tanya Kenzo.
" Ya, sangat suka. " sahut Fildza sambil tersenyum lebar di depan Kenzo.
" apa kau masih mau melanjutkan permainan nya? " tanya Kenzo lagi.
" Sepertinya tidak. sudah cukup. aku sangat lelah sekarang. " jawab Fildza menolaknya. " oh iya, bagaimana kau bisa menemukan tempat seperti ini? " tanya Fildza penasaran.
" Ah, itu ... ng ... rahasia. " sahut Kenzo yang mulai bergurau.
" Aish ... dasar kau ini. baiklah, setidaknya kau menunjukkan ku tempat yang cukup menghibur dan bisa melepaskan sejenak pikiran yang membebani ku. terimakasih ya Kenzo. " ucap Fildza yang kembali berterimakasih kepada Kenzo.
" Tidak masalah. next time, jika kau merasa butuh melepaskan penat mu jangan sungkan untuk menghubungi ku. mengerti? " kata Kenzo lagi.
" Ya, baiklah. " sahut Fildza sambil tersenyum.
Malam semakin larut, Fildza kemudian mengajak Kenzo untuk pulang. karena mereka membawa mobil masing-masing, jadi mereka tidak perlu saling mengantar.
" Baiklah, sebaiknya kita pulang. besok aku harus kembali ke kantor pagi-pagi sekali karena ada rapat penting. sekali lagi terimakasih banyak ya Ken. " terang Fildza kepada Kenzo yang ingin mengakhiri hari ini.
" Tidak masalah. apakah kau bisa menyetir sendiri? " sahut Kenzo mempertanyakan.
" Tentu saja bisa. baiklah kita berpisah di sini ya. sampai jumpa. hati-hati berkendara ya. " pesan Fildza kepada Kenzo sambil berjalan ke arah mobil nya yang di parkir sedikit jauh dari mobil Kenzo.
" Ya, kau juga ya. hati-hati di jalan. " teriak Kenzo sambil melambaikan tangan nya kepada Fildza.
Sepanjang jalan, Fildza tidak henti-henti nya tersenyum. Fildza tidak menduga sama sekali bahwa Kenzo akan mengajak nya ke tempat seperti itu. benar-benar di luar dugaan Fildza. entah mengapa dia sedikit tertarik pada Kenzo. ketika Fildza mulai memikirkan hal seperti itu, lagi-lagi terlintas dalam benak nya soal Tito. Fildza mencoba menyadarkan dirinya bahwa dia tidak boleh seperti itu karena sudah memiliki Tito di sampingnya.
" Ada apa kau Fildza? apakah kau sudah gila? mengapa aku tiba-tiba seperti ini? apakah aku sudah kelewat batas? " ungkap Fildza dalam hatinya.
Setelah Fildza sampai di rumah nya, ternyata mobil Tito belum ada di garasi rumahnya, dan itu artinya Tito belum juga pulang. ketika Fildza mulai memasuki kediaman nya, terlihat sangat sunyi senyap. bahkan tidak terdengar sama sekali pelayan nya sedang membersihkan kediaman nya.
" Kemana semua orang pergi? mengapa sangat sepi? apakah ayah dan ibu sudah pulang ya? " ucap Fildza sambil menyusuri kediaman nya. " bi! bibi? " teriak Fildza memanggil pelayan nya. namun pelayannya sama sekali tidak menjawab nya. " apakah dia sedang keluar ya? " kata Fildza lagi yang berbicara dengan dirinya sendiri.
Karena tidak menemukan nya, Fildza akhirnya kembali ke kamarnya. Fildza segera membersihkan dirinya dan bersiap untuk tidur. setelah Fildza selesai membersihkan dirinya, Fildza kembali terpikirkan Tito. Fildza sedikit khawatir melihat Tito yang belum juga kembali. Fildza segera mengambil ponsel nya lalu mencoba menghubungi suaminya. akan tetapi ponsel suaminya ternyata tidak aktif.
" Kemana Tito sebenarnya ya? apakah dia lupa mengisi daya ponsel nya? mengapa dia tidak bisa di hubungi? " ucap Fildza dengan khawatir.