Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 45 - Fildza Yang Mulai Curiga

Chapter 45 - Fildza Yang Mulai Curiga

Fildza merasa tersinggung karena Tito menolak nya pada saat dia ingin melakukan hubungan intim dengan suami nya tersebut. padahal saat malam itu, Fildza tampak berpenampilan cukup seksi bahkan sudah mencoba terlihat menggoda di depan Tito. namun malam itu Tito menolak nya begitu saja dengan alasan dia sangat lelah. Fildza cukup mengerti bahwa mungkin Tito lelah, namun setidak nya seharusnya Tito bisa mengerti juga kebutuhan Fildza.

Pagi hari nya, Tito yang tengah sarapan dengan Fildza nampak tidak peka dengan keadaan Fildza pada saat itu. Tito merasa bahwa tidak ada yang aneh dari Fildza sehingga dia terlihat biasa saja. Fildza saat itu berharap di manja oleh Tito, namun sepertinya Tito tidak peka sehingga membuat Fildza semakin kesal.

kemudian tidak biasanya pagi itu Fildza membawa kendaraan nya sendiri, namun Tito tidak mengatakan apa pun dan hanya menuruti kemauan Fildza saja tanpa bertanya apa-apa. Fildza cukup merasa aneh dengan sikap suami nya itu. pagi itu Fildza berangkat dengan suasana hati yang tidak menyenangkan.

Seperti biasanya Kenzo selalu tampak memperhatikan Fildza. saat itu Kenzo melihat Fildza dalam suasana hati yang buruk. Kenzo kemudian mulai menghampiri Fildza dan menyapa Fildza pagi itu.

" Hai Za? " sapa Kenzo.

" Oh, hai Ken. " jawab Fildza

" Ada apa dengan mu? sepertinya kau sedang dalam suasana hati yang tidak baik. " tebak Kenzo.

" Bagaimana kau bisa tahu? bahkan kau yang bukan suami ku saja bisa peka apa yang terjadi pada ku. hmh .. " ucap Fildza yang memelas.

" Setiap orang kan berbeda Za, jangan kau sama kan semuanya. " terang Kenzo. " baiklah, kali ini apa yang mengganggu mu? " tanya Kenzo.

" Hany saja aku merasa sepertinya Tito mulai cuek kepada ku. " ungkap Fildza.

" Oh ya? mungkin kah kau membuat kesalahan? " tanya Kenzo lagi.

" Tidak mungkin. aku selalu berperilaku baik di depan nya bahkan aku selalu menuruti perkataan nya. apakah mungkin kini aku sudah tidak menarik lagi ya? bagaimana menurut mu dari sudut pandang laki-laki? " tanya Fildza yang meminta pendapat Fildza.

Wajah Kenzo seketika mulai merona. Fildza tidak tahu sama sekali bahwa dia bertanya kepada orang yang salah. Fildza kemudian mendapati Kenzo yang tersipu malu sehingga akhirnya mulai mengganti topik pembicaraan mereka berdua.

" Sudahlah, lupakan saja. sepertinya aku bertanya dengan orang yang salah. " ucap Fildza lagi.

Fildza kemudian bergegas meninggalkan Kenzo dan kembali ke ruang kerja nya. sementara Kenzo masih tampak tersipu malu karena pertanyaan yang dilayangkan oleh Fildza baru saja. Kenzo kemudian mulai bergumam memuji Fildza. Kenzo memuji betapa cantik nya wajah Fildza dan betapa menggoda nya lekuk tubuh Fildza tanpa Fildza sadari, dirinya begitu sempurna di mata Kenzo.

Kenzo justru merasa heran mengapa suami Fildza tidak tertarik pada Fildza lagi. Kenzo menduga sepertinya Tito memang sudah tergoda dengan wanita yang dia ajak ke hotel waktu itu. Kenzo kemudian meminta seseorang untuk membuntuti kemana Tito pergi.

Kenzo sangat ingin membantu Fildza karena Fildza sepertinya sangat mencintai suami nya saat ini. Kenzo pun segera kembali ke ruangan nya untuk menghubungi seseorang yang akan dia suruh untuk membuntuti Tito. sementara itu Fildza sedang memikirkan suami nya yang tampak mengacuhkan dirinya.

" Apakah mungkin Tito sudah terpikat dengan wanita lain? tidak mungkin. sadarlah Fildza! jangan berpikiran yang buruk jika kau tidak ingin itu terjadi. " gerutu Fildza di dalam ruangan nya sendiri.

Kemudian seseorang mengetuk pintu ruangan Fildza, dan ternyata salah satu pegawai nya, dia membawa sebuah kotak yang berisi kue keju dan memberikan nya kepada Fildza. Fildza merasa heran mengapa pegawai nya memberikan kue tersebut kepadanya sedangkan dia tidak memesan nya sama sekali.

Pegawai nya berkata bahwa kue itu di belikan oleh pak Kenzo untuk nya. Fildza pun tersenyum dan kemudian berkata kepada pegawainya untuk menyampaikan ucapan terimakasih nya kepada Kenzo.

Fildza mulai membuka kotak tersebut dan ternyata itu adalah kue keju dengan toping strawberry di atas nya. Fildza langsung tersenyum dengan lebar. dia juga memuji Kenzo betapa Kenzo sangat paham apa yang saat itu sedang dia butuhkan. Fildza mulai memakan kue tersebut dengan lahap.

Tak lama kemudian Kenzo datang dengan membawa dua gelas es kopi yang salah satu nya akan dia berikan kepada Fildza.

" Kau? kali ini apa yang kau bawa? " tanya Fildza sambil tertawa kepada Kenzo.

" Mau es kopi? " kata Kenzo sambil mengangkat dua gelas kopi yang ada di tangan nya.

" masuk lah. " sahut Fildza yang menyuruh Kenzo untuk masuk ke ruangan nya.

Kenzo bergegas menghampiri Fildza yang barus saja menghabiskan kue yang dia berikan sebelum nya. lalu dia kemudian memberikan salah satu es kopi nya kepada Fildza.

" Ini untuk mu. " kata Kenzo sambil memberikan es kopi kepada Fildza.

" Terimakasih ya. " jawab Fildza.

" Wah ternyata kau sangat menyukai kue nya. tahu begitu aku akan membelikan mu satu loyang penuh. " kata Kenzo lagi yang mulai bergurau.

" Ha ha ha. boleh juga. " sahut Fildza sambil tertawa. " kau tahu saja apa yang ku butuhkan saat ini. terimakasih ya kau telah membantu ku melewati masa krisis ku saat ini. " ucap Fildza lagi.

" Masa krisis? apakah kau sedang berperang? kau ini ada- ada saja. " jawab Kenzo bergurau.

Fildza dan Kenzo kemudian mengobrol sebentar sebelum mereka berdua melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing. Fildza saat itu berpikir bahwa dengan dia berbincang dengan Kenzo membuat dirinya sedikit melupakan kekesalan nya yang telah di sebabkan oleh Tito.

Fildza akhirnya berpikir bahwa dia sebaiknya mencoba lebih bersabar lagi agar hubungan nya dengan Tito tidak hancur kembali seperti dulu. setelah jam pulang kantor tiba, Fildza berpikir untuk langsung pulang dan menemui Tito karena akhir-akhir ini mereka jarang menghabiskan waktu bersama semenjak Tito pergi dinas ke luar kota tempo hari.

Saat Fildza hendak pulang, dia berpapasan dengan Kenzo. Kenzo bertanya kemana Fildza akan pergi dengan sangat terburu-buru seperti itu. Fildza kemudian menjelaskan kepada Kenzo bahwa dia akan segera pulang menemui suaminya sebelum jalanan sangat macet. Kenzo mempersilakan Fildza pergi sambil berpesan kepada Fildza untuk selalu berhati-hati saat berkendara. Fildza pun hanya mengangguk sambil tersenyum lalu meninggalkan Kenzo.

Beruntung nya saat itu jalanan tidak terlalu padat karena belum jam keluar kantor secara merata. Fildza sampai cukup tepat waktu dan dia juga melihat tidak ada mobil Tito. itu tandanya Tito belum pulang. Fildza berniat untuk menyiapkan makan malam spesial untuk suaminya. Fildza berharap malam ini dia akan melakukan malam terpanas dengan Tito, bahkan Fildza berniat akan menggunakan baju tidur paling seksi malam ini.

Dan ketika Fildza mulai membuka pintu rumah nya, Fildza melihat bahwa sudah ada orangtua nya di rumah. Fildza tampak tertegun saat itu. mengapa di saat seperti ini orangtua nya datang.

" Oh tidak, sepertinya apa yang ku bayangkan tidak akan terjadi malam ini. " keluh Fildza dalam hatinya.