Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 43 - Kebohongan Lain Oleh Tito

Chapter 43 - Kebohongan Lain Oleh Tito

Tito yang masih bingung bagaimana mencari alasan untuk tidak pulang kerumah, membuat dirinya semakin merasa gelisah. Tito belum pernah sampai tidak pulang, Tito berpikir bagaimana cara memberi tahu Fildza dengan mendadak bahwa dia tidak bisa pulang malam ini. Tito takut kalau Fildza akan menyusul nya ke kantor. kemudian, Tito mulai beralasan bahwa dia harus keluar kota malam itu juga karena akan bertemu dengan seorang investor.

Tito mencoba untuk menghubungi Fildza. ketika Fildza menjawab panggilan nya, Tito kemudian mengatakan bahwa dia malam ini tidak pulang karena saat ini dia harus pergi ke luar kota. Fildza yang saat itu langsung mempercayai suaminya, mengizinkan nya begitu saja. karena Fildza yakin bahwa Tito tidak akan membohongi nya.

" Maafkan aku ya, karena saat ini tidak ada yang bisa menggantikan ku. " ucap Tito di telepon yang mencoba terlihat nyata di depan Fildza.

" Tidak masalah. lagi pula ada orangtua ku kan di rumah yang akan menemani ku. bukankah kau hanya pergi satu hari? jadi tidak masalah buat ku. tenang saja. " sahut Fildza yang terdengar santai.

" Baiklah. sampaikan salam ku untuk ayah dan ibu ya. " kata Tito lagi.

" Ya, baiklah. hati-hati di jalan ya. " pesan Fildza kepada Tito dan kemudian mengakhiri panggilan nya.

setelah mengakhiri panggilan nya dengan Fildza, Tito tampak lega. dia tidak menyangka bahwa Fildza akan mempercayai nya semudah itu. kemudian dia menghubungi Eri bahwa dia malam ini akan bersama dengan nya. Eri pun terbangun dari kursi nya dan melompat kegirangan.

Eri senang bahwa mereka akan bermalam di apartemen nya. Eri saat ini menyewa sebuah apartemen dan tinggal sendirian. sehingga dia bebas membawa siapa pun ke apartemen nya. ternyata sebelum dia meminta Tito untuk datang ke apartemen nya, Eri sudah menyiapkan segala sesuatu nya yang dia pikir akan membuat Tito terkejut dengan kejutan yang sudah dia siapkan.

Sudah waktunya jam pulang kantor. dimana saat itu Tito menyuruh Eri untuk menunggu nya di seberang jalan di dekat lampu merah yang cukup jauh dari perusahaan nya. Tito melakukan hal tersebut agar orang-orang kantor tidak mengetahui kedekatan mereka berdua.

kemudian Tito keluar kantor lebih dulu sementara Eri keluar setelah Tito keluar agar tidak terlalu kentara. setelah cukup lama akhirnya Tito menjemput Eri yang saat itu berada di tepi jalan dan menjemputnya. mereka berdua pun segera pergi ke apartemen dimana Eri tinggal.

Setelah melalui jalan yang cukup lama, akhirnya mereka sampai juga. ketika Eri mengajak nya masuk, Tito sempat sedikit merasa gugup. sampai akhirnya Eri memberikan botol air minum kepada Tito dan menyuruh Tito meminum nya. setelah meminum air dari Eri, entah mengapa Tito merasakan hal yang waktu itu pernah dia rasakan. dimana saat itu kepala nya tiba-tiba saja berputar.

Lalu, Eri menghampiri Tito dan memegang nya, Eri kemudian bertanya kepada Tito apakah dia baik-baik saja. dan Tito berkata bahwa dia baik-baik saja. ternyata Eri lagi-lagi mencampur sesuatu ke dalam minuman tersebut dimana yang dia campur saat itu adalah obat perangsang. sehingga membuat Tito akan tergila-gila ketika melihat dirinya dalam keadaan minim busana.

Setelah mereka sampai di apartemen Eri. Tito mulai duduk di atas tempat tidur Eri. Eri kemudian meletakkan tas nya di atas meja dan juga melepaskan aksesoris yang dia kenakan saat itu dan meletakkan di meja riasnya.

" Apakah kau mandi terlebih dahulu? " tanya Eri.

" Aku nanti saja. entah mengapa kepala ku seperti berputar-putar. " jawab Tito.

" Benarkah? baiklah kalau begitu aku akan mandi lebih dulu. " sahut Eri lagi dan kemudian pergi ke kamar mandi nya.

Tak lama kemudian, Eri keluar dari dalam kamar mandi nya dan hanya mengenakan handuk yang menutupi dada dan juga bagian kemaluan nya. Tito masih dalam keadaan tiduran di atas tempat tidur Eri.

Eri kemudian memakai gaun malam yang sangat seksi. yang memperlihatkan belahan dada nya dan juga bentuk tubuh nya yang sangat gemulai. kemudian dia menghampiri Tito lalu merebahkan tubuhnya di samping Tito. kemudian Eri mulai sedikit mendesah dan menyentuh tubuh Tito.

Tito yang saat itu sedang memejamkan kedua matanya, tiba-tiba membuka kedua matanya dan melihat ke arah Eri. Tito merasa tidak bisa menahan hawa nafsu nya saat itu. dia mulai menjamahi tubuh Eri yang terlihat sangat seksi. buah dada nya yang begitu besar membuat Tito semakin ingin melumatnya dengan mulutnya.

Eri mulai bergaya dengan seksi. dia mulai melepas tali gaun nya yang saat itu mengikat di tubuh nya. sementara Tito terus menciumi tubuhnya sampai ke buah dada nya. hal itu semakin membuat Eri mendesah cukup keras. Tito kemudian mulai membuka kemeja dan celana nya, dia pun mulai mencumbu Eri dengan perlahan. Eri mulai merasakan kenikmatan yang cukup membuat dirinya mengerang karena nikmat.

Tito mulai melepas satu persatu pakaian yang melekat pada tubuh Eri, dia pun mulai meremas bagian dada Eri yang terlihat sangat besar. Tito mulai menikmati tubuh Eri dan mencumbu nya sepanjang malam. Eri pun begitu sangat menikmati nya. bahkan kali itu Tito lagi-lagi tidak menggunakan pengaman lebih dulu dan langsung mencumbu Eri begitu saja.

Entah mengapa Tito malam itu tampak terlihat berbeda. malam itu, Tito terlihat lebih ganas di banding kan saat bercumbu dengan Fildza. efek yang di timbulkan dari obat yang di berikan oleh Eri kepada Tito, membuat Eri merasa sangat puas bercumbu semalaman dengan Tito. dan membuat Tito juga semakin ketagihan di buat nya.