Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 42 - Tetap Percaya

Chapter 42 - Tetap Percaya

Selama ini kebohongan Tito kepada Fildza tampak berjalan sangat mulus dan tertutupi dengan sangat baik. Tito yang sangat pandai menyembunyikan keburukan nya di depan Fildza membuat dirinya masih terlihat baik di mata Fildza. Fildza merasa bahwa Tito tampak seperti Tito yang dulu. dimana Tito sangat perhatian kepada nya bahkan memperlakukan dirinya sangat lembut. sehingga Fildza sama sekali tidak pernah mencurigai Tito sedikit pun.

Fildza selalu berpikir bahwa Tito selalu jujur kepadanya dan tidak lagi berbohong kepada nya. hal itu terlihat dari bagaimana sikap Tito kepada nya. hal itu cukup membuktikan bahwa Tito telah berlaku jujur kepadanya. selama ini bahkan tak ada terlihat tanda-tanda yang mencurigakan dari Tito.

Selama di kantor, Eri dan Tito tidak menunjukkan kedekatan mereka. mereka bahkan melakukan peran mereka dengan sangat baik. Eri terkadang memang suka menggoda Tito pada saat di kantor. namun Tito selalu mengingatkan kepada Eri untuk selalu berhati-hati jika mereka berada di tempat umum.

Tito memang sudah terlanjur terjebak ke dalam permainan Eri. dimana saat ini Tito tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti apa yang di inginkan oleh Eri. hal itu memang membuat Tito semakin lelah. namun demi menjaga rahasianya Tito rela melakukannya.

Saat ini hubungan Tito dan Fildza berjalan cukup baik. Fildza yang selalu sibuk dengan pekerjaan nya tidak membuat hubungan nya dengan Tito menjadi tidak nyaman. bahkan Fildza saat ini mempekerjakan seorang pelayan di rumah nya untuk membantu membersihkan rumahnya dan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah yang mungkin terlewatkan oleh Fildza.

Kini tugas yang ada di rumah seperti memasak, membersihkan rumah dan mencuci sudah menjadi tugas pelayan itu. dimana pelayan itu akan tinggal bersama dengan Fildza dan Tito. dan belakangan ini orangtua Fildza kerap kali datang untuk mengunjungi Fildza. Fildza sangat senang. bahkan Fildza menyuruh orangtua nya untuk menginap di rumah nya.

Tito juga terlihat menyukai kedatangan orangtua Fildza. dia tidak keberatan sama sekali dengan kedatangan mertua nya itu. bahkan Tito yang selalu menyuruh mereka untuk menginap. Tito pikir dengan begitu akan membuat Fildza merasa senang. sampai akhirnya orangtua Fildza tahu bahwa Tito sering lembur dan pulang malam.

Hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan dari orangtua Fildza. Fildza selalu menjelaskan kepada orangtua nya bahwa Tito memang sering lembur karena pekerjaan nya yang cukup padat. Fildza juga kerap kali seperti itu, sehingga dia tidak lagi melihat nya aneh.

Fildza berusaha untuk membuat orangtua nya mengerti bahwa mereka berdua mempunyai kegiatan yang memang harus di lakukan. awalnya orangtua nya sedikit mencurigai Tito karena mereka lihat terlalu sering Tito pulang terlambat. orangtua Fildza tidak hanya menginap satu atau dua hari saja. terkadang mereka akan menginap sampai seminggu di rumah Fildza.

padahal saat itu firasat orangtua Fildza benar ada nya. namun Fildza selalu saja menampiknya. Fildza tidak pernah memikirkan hal buruk lagi tentang Tito semenjak hubungan nya dengan Tito mulai membaik. Fildza memang sempat memikirkan perkataan orangtua nya, namun dia kembali berpikir bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. apa yang di pikirkan orangtua Fildza saat itu tidak lah benar menurut Fildza.

Suatu hari, Fildza mulai bertanya kepada Tito apakah mungkin selama ini Tito tidak benar-benar lembur bekerja. Fildza memang berat untuk menanyakan nya saat itu namun tetap dia lakukan agar dia bisa menyampaikan kembali kepada orangtua nya bahwa dugaan mereka kepada Tito tidak lah benar.

" Tito, apakah kau benar-benar lembur belakangan ini? " tanya Fildza tiba-tiba.

" Apakah kau saat ini tidak mempercayai ku? " jawab Tito yang bertanya kembali kepada Fildza.

" Bukan seperti itu, hanya saja ibu dan ayah ku merasa aneh melihat kau akhir-akhir ini yang sering pulang larut malam. " terang Fildza.

" Ah, begitu rupanya. apakah kau ingin ikut aku lembur bekerja agar kau bisa mengetahui apakah aku benar-benar lembur atau tidak? " ucap Tito lagi yang mencoba memancing Fildza dengan perkataannya.

" Tidak mungkin dan tidak perlu. baiklah, aku mempercayai mu. " sahut Fildza sambil tersenyum.

Di dalam hati Tito dia mulai sedikit panik karena sepertinya Fildza mulai curiga. dan orangtua Fildza pun mulai mencurigainya. Tito merasa bahwa dia harus lebih hati-hati sekarang karena orangtua Fildza sering datang mengunjungi rumahnya. karena sudah larut, mereka berdua pun akhirnya beristirahat.

keesokan harinya, saat Tito berada di kantor, Eri datang menghampiri ruangan Tito dengan alasan dia akan meminta tanda tangan persetujuan dokumen. kemudian setelah di ruangan Tito, Eri kemudian mulai menghampiri Tito dan duduk di pangkuan nya.

" Sayang, bagaimana kalau malam ini kau ke rumah ku dan menginap? aku sangat ingin bermalam bersama mu. " ucap Eri dengan sangat menggoda.

" Tidak bisa Eri. sepertinya Fildza mulai curiga kepada ku. jadi aku harus lebih berhati-hati untuk saat ini. " terang Tito menolaknya.

" Ah, begitu rupanya. apakah tidak bisa satu hari ini saja? ya ya ya. " pinta Eri yang mulai memohon kepada Tito.

" Hmm ... biar ku pikirkan nanti ya. " sahut Tito sambil memegang pundak Eri dan mengangkat Eri dari pangkuan nya.

" Baiklah, kalau begitu aku kembali ke meja kerja ku dulu. sampai jumpa. " kata Eri lagi dengan sikap genit nya.

Tito kini mulai pusing sendiri memikirkan nya. dia juga bingung dalam situasi yang seperti ini. entah mengapa dia mulai merasa tertekan. apa yang harus dia jelaskan pada saat itu kepada Fildza jika dia hendak menginap di tempat Eri. hal itu menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak Tito.