Tito semakin menjadi tak terkendali. dimana saat itu dia mulai memegang wajah Eri tanpa sadar dan mencium nya tiba-tiba. Tito semakin merasa nafsu ketika dia melihat Eri yang pada saat itu berada di hadapan nya. Eri berpura-pura bersikap malu di depan Tito. dia ingin membuat Tito seolah-olah lebih nafsu kepada nya sehingga dia memiliki alasan ketika Tito mulai sadar nanti.
Eri dengan sengaja memasang sebuah kamera kecil saat dia baru saja masuk ke dalam mobil Tito untuk membuktikan bahwa Tito lah yang mencumbu dirinya lebih dulu. kali ini Eri akan membuat nya sempurna. karena dia tidak ingin gagal lagi untuk kesekian kalinya.
Tito mulai membelai tubuh Eri, kemudian Eri berkata kepada Tito bahwa mereka saat itu berada di mobil dan orang-orang akan melihat mereka. kemudian Tito melihat ke luar dan dia melihat papan nama hotel yang menyala cukup terang. Tito kemudian menyuruh Eri memakai blus nya dan keluar dari dalam mobil nya.
Eri pun hanya mengikuti apa yang di katakan Tito sambil tersenyum penuh kelicikan. Tito membawa Eri ke hotel yang ada di samping restoran yang baru saja di kunjungi oleh Eri. lalu, dia langsung memesan kamar. Eri kemudian kembali bertanya dan meyakinkan Tito apakah tidak akan masalah jika mereka melakukan hal ini.
Tito dengan tegas menyuruh Eri diam dan mengikuti saja apa yang dia katakan. pandangan Tito saat itu cukup serius. bisa terlihat jelas dari raut wajah Tito bahwa dia terlihat sangat menginginkan dirinya. Eri pun kemudian mengikuti apa yang di inginkan oleh Tito saat itu. dalam hati Eri berkata bahwa dia kali ini pasti akan berhasil.
Lalu, setelah di kamar, Tito mulai memeluk dan mencium Eri dengan sangat bergairah. Eri pun mulai menunjukkan sikap agresif nya kepada Tito. mereka pun saling merasakan gairah yang luar biasa. dan akhirnya mereka mulai bercumbu kembali.
Saat itu Tito sama sekali tidak memikirkan Fildza. Tito antara sadar atau tidak. yang pasti saat itu Tito merasakan nafsu yang cukup besar kepada Eri, terlebih dia melihat Eri berpakaian sangat seksi sehingga membuat dirinya tidak bisa menahan nya lagi.
Saat itu Tito sama sekali tidak menggunakan pengaman ketika dia berhubungan intim dengan Eri. Tito terlihat sangat liar begitu pula dengan Eri. mereka sama sekali tidak memikirkan keselamatan mereka masih-masing. Tito membiarkan nya mengalir begitu saja. berbagai macam gerakan dia lakukan dengan Eri. Tito benar-benar melampiaskan semua hasrat nya pada Eri malam itu. malam itu menjadi malam yang tidak akan pernah di lupakan oleh Eri.
Sementara itu, Fildza yang masih merasa gundah memikirkan hubungan nya dengan Tito masih belum menemukan jawaban. namun dia pikir dirinya tidak bisa seperti itu selama nya. kemudian Fildza akhirnya mencoba untuk menghubungi Tito lebih dulu. Fildza ingin mencoba berbicara lebih dulu kepada Tito.
Setelah Fildza mencoba menghubungi Tito, tidak ada jawaban sama sekali dari Tito. Fildza kemudian melihat jam di ponsel nya. ternyata saat itu jam telah menunjukkan pukul sebelas malam. Fildza pikir Tito mungkin sudah tertidur. Fildza akhirnya menyudahi menghubungi Tito dan segera pergi tidur.
Saat itu ternyata Kenzo berada di restoran yang sama yang di datangi oleh Eri, dan di saat Kenzo sedang merokok dan mencoba menghilangkan rasa mabuk nya, dia melihat suami Fildza masuk ke dalam sebuah hotel dengan seorang wanita. Kenzo sudah mengetahui Tito seperti apa rupa nya. karena Fildza pernah menunjukkan foto nya kepada dirinya.
Kenzo pikir mungkin saat itu dia salah melihat. namun setelah memastikan nya, ternyata dia benar-benar melihat Tito bersama dengan seorang wanita masuk ke sebuah hotel. Kenzo saat itu bimbang apakah dia harus memberitahu Fildza atau tidak. karena Kenzo berpikir bahwa jika dia memberitahu nya maka Fildza pasti akan sedih bahkan malu di hadapan nya.
Kenzo merasa bimbang sambil menatap layar ponsel nya yang sedang menunjukkan nomor ponsel Fildza. Kenzo terus saja bergumam apakah dia akan menghubungi Fildza atau tidak malam itu. Kenzo akhirnya memutuskan untuk memberitahu Fildza. dia pun malam itu juga menghubungi Fildza untuk memberitahu apa yang dia lihat baru saja.
ketika dia mencoba untuk menghubungi Fildza ternyata Fildza tidak menjawabnya. Kenzo berpikir bahwa Fildza mungkin sudah tertidur. lalu Kenzo berpikir bahwa dia akan memberitahu Fildza saat esok hari di kantor. Kenzo sama sekali tidak menyangka bahwa masalah yang di hadapi Fildza saat itu sungguh berat. pantas saja akhir-akhir ini Kenzo selalu melihat Fildza yang tampak murung dan juga tidak terlalu bersemangat.
keesokan pagi nya, Tito terbangun dari tidurnya. ketika Tito mulai membuka kedua matanya, Tito terkejut melihat dirinya yang saat itu tengah meletakkan kedua tangan nya di dada Eri. kedua matanya terbelalak seperti hendak keluar ketika dia melihat Eri yang tanpa busana serta kedua tangan nya yang memegang dada Eri.
" Apa yang ku lakukan? mengapa aku tidur bersama dengan Eri? apakah aku mabuk? padahal semalam aku tidak minum minuman beralkohol sama sekali. ada apa ini sebenarnya? " ucap Tito dalam hatinya bertanya-tanya.
Eri kemudian membuka kedua matanya. Tito langsung menarik kedua tangan nya yang saat itu menyentuh dada Eri. Eri kemudian menarik tangan Tito kembali dan menaruh di dada nya sambil tersenyum kepada Tito.
" Tidak apa kau menyentuh nya. aku sangat senang. sentuhan mu semalam sangat lembut sehingga membuat ku semakin bergairah kepada mu. " ucap Eri sambil sedikit mendesah di depan Tito.
Wajah Tito seketika memerah. ternyata saat itu tangan Eri mulai menyentuh daerah intim milik Tito. seketika Tito terkejut dan memandang Eri.
" A-apa y-yang k-kau lakukan? " ucap Tito terbata-bata dengan wajah nya yang merah.
" Wah, ternyata masih tegang. apakah kau mau melakukan satu ronde lagi pagi ini dengan ku? " ucap Eri sambil mendesah.
" A-apa? " teriak Tito dengan terkejut.