Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 36 - Seseorang yang Lain

Chapter 36 - Seseorang yang Lain

Fildza memilih menginap di hotel untuk menghindari bertemu Tito untuk sementara waktu. Fildza berpikir dia tidak mungkin menginap di rumah ibunya, karena dia tidak bisa memberi tahu lebih jelas masalah yang saat ini sedang dia hadapi dengan Tito. Fildza tidak ingin membuat ibunya khawatir memikirkan dirinya. menurut Fildza yang terbaik dia menginap saja untuk beberapa hari di hotel.

Fildza membeli beberapa baju waktu dia pergi ke mal semalam untuk pakaian ganti nya sementara selama dia menginap di hotel. bagi Fildza tidak terlalu masalah, asal kan dia masih membawa laptop, ponsel dan dompet nya. selama itu ada Fildza tidak khawatir jika dia menginap di tempat lain selain rumahnya bersama dengan Tito.

Fildza pergi ke kantor nya dari hotel. hotel tempat dia menginap kebetulan tidak jauh jaraknya dari kantor nya sehingga Fildza tidak perlu pergi terburu-buru. Fildza termasuk seseorang yang tidak mudah bergaul. karena dia tidak bisa berbasa-basi dengan orang. sehingga Fildza tidak memiliki teman yang benar-benar dekat dengan nya.

selama ini Fildza hanya berpikir bahwa apapun yang dia lakukan itu bergantung pada dirinya sendiri bukan orang lain. jadi Fildza tidak ingin terlalu terikat dengan seorang teman yang belum tentu bisa menerima dia apa adanya. sehingga Fildza memang terkenal ketus ketika berada di kantor. namun, meskipun Fildza bisa di bilang wanita karir dia juga pandai melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, bersih-bersih bahkan menggosok pakaian.

Karena Fildza cukup mandiri di didik oleh ibu nya. namun setelah dia menjadi wanita karir, dia lebih mengutamakan pekerjaan nya sebagai pekerja kantoran. karena bagi Fildza jika dia tidak bisa melakukan pekerjaan rumah, dia bisa menyewa seseorang untuk mengerjakan nya. secara kedudukan Fildza di kantor bisa di bilang cukup tinggi. sehingga uang yang dia miliki cukup banyak.

Selama ini Fildza memang menghasilkan banyak uang, namun tidak berarti dia harus bersifat boros. bagi Fildza investasi sangat penting untuk masa depan nya sehingga penghasilan Fildza sebagian dia gunakan untuk investasi jangka panjang. seperti membeli saham dan juga deposito.

Selama dia hidup bersama dengan Tito, Fildza sama sekali tidak meminta kepada Tito, karena dia pikir dia memiliki uang sendiri untuk dia gunakan untuk keperluan nya sehari-hari. selebihnya Tito yang suka memberikan uangnya sendiri kepada Fildza tanpa Fildza minta.

Kemudian ketika Fildza baru selesai rapat, bagian resepsionis menghubungi ruangan nya dan berkata bahwa ada seseorang yang datang dan ingin bertemu dengan nya. karena agenda Fildza cukup padat hari itu, Fildza berkata bahwa dia saat ini tidak bisa di temui dan menyuruh orang itu untuk tidak menunggu nya.

Saat itu yang datang adalah Tito, setelah bagian resepsionis menyampaikan kepada Tito apa yang di katakan oleh Fildza, Tito merasa tenang bahwa dia akhirnya mengetahui bahwa Fildza sedang berada di kantor. Tito kemudian berkata kepada bagian resepsionis untuk menyampaikan kepada Fildza bahwa suaminya datang dan ingin dia menemui nya. resepsionis itu pun hanya mengangguk saja.

Fildza sudah mengira bahwa saat itu yang mencari nya pasti Tito. karena dia tidak memiliki janji untuk bertemu dengan siapa pun. sehingga dia berkata seperti itu kepada bagian resepsionis untuk menyampaikan nya kepada Tito agar dia tidak perlu bertemu dengan Tito.

Fildza pun kembali bekerja di ruangan nya. kemudian tiba-tiba saja Kenzo memanggil Fildza ke ruangan nya. Fildza saat itu bertanya-tanya mengapa Kenzo memanggil nya. Fildza pikir dia membuat kesalahan saat itu sehingga dia tak berhenti memikirkan nya.

Tok Tok ... suara pintu di ketuk oleh Fildza."

" Silakan Masuk. " teriak Kenzo dari dalam ruangan nya.

Fildza pun kemudian masuk tanpa ragu. dia kemudian bertanya kepada Kenzo ada apa dia memanggil nya ke ruangan nya.

" Ada apa Pak Kenzo memanggil ku? " tanya Fildza.

" Tidak ada apa-apa. aku hanya ingin mengajak mu makan siang bersama. apakah kau sudah memikirkan mau makan siang dimana? " jawab Kenzo dan bertanya kembali kepada Fildza.

" Apa? makan bersama? tidak pak terimakasih. " jawab Fildza menolak ajakan Kenzo.

" Mengapa? apakah ada masalah? anggap saja aku rekan kerja mu dan mengajak mu makan bersama. bukankah itu hal yang wajar? " tutur Kenzo.

" Ya wajar. akan tetapi aku tidak ingin menjadi bahan pembicaraan pak. " jelas Fildza.

" Sudahlah jangan kau hiraukan yang seperti itu. " kata Kenzo lagi.

Tanpa banyak berbicara lagi, Kenzo langsung mengajak Fildza pergi untuk makan siang bersama dengan nya. Fildza pun mau tidak mau menerima tawaran dari Kenzo. siang itu Fildza makan siang bersama dengan Kenzo, karena Fildza sudah menyalakan kembali ponsel nya, ketika dia sedang makan ponsel nya berbunyi dan saat itu Tito lah yang menghubungi nya.

Kenzo sempat melihat bahwa Tito menghubungi Fildza saat itu karena Fildza meletakkan ponsel nya di atas meja dan di samping nya. Fildza tidak menjawab nya sama sekali dan hanya mematikan nya. Kenzo mengambil kesimpulan bahwa sepertinya masalah rumahtangga Fildza semakin rumit.

Kemudian Kenzo mencoba bertanya kepada Fildza mengapa dia tidak menjawab panggilan teleponnya Fildza hanya menjawab bahwa dia akan menjawab nya nanti karena saat ini dia sedang makan. padahal itu hanya alasan Fildza saja. Fildza sebenarnya memang tidak ingin menjawab panggilan dari Tito karena saat ini da masih memikirkan apa yang harus dia lakukan dengan hubungan nya dengan Tito selanjutnya.