Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 34 - Tidak Menemukan Jalan Keluar

Chapter 34 - Tidak Menemukan Jalan Keluar

Fildza saat ini tengah berjalan-jalan sendiri sembari menjernihkan pikiran nya. entah mengapa Fildza merasa seperti kehilangan arah dan tujuan. dia selalu memikirkan kesalahan yang telah dia perbuat kepada Tito. dari awal mereka berteman kemudian berhubungan sebagai sepasang kekasih dan akhirnya menikah. menghasilkan banyak kenangan dan ingatan yang begitu membekas dalam pikiran nya.

Fildza tidak menyangka hubungan pernikahan nya tidak berjalan dengan mulus. Fildza merasa harus melewati bebatuan yang curam dan juga terjal dalam menjalani bahtera rumahtangga nya saat ini. kehadiran orang ketiga membuat Fildza berpikir apakah mungkin dia memang layak untuk bersanding dengan Tito.

Fildza jadi teringat akan hari valentine nya yang selama ini dia jalani bersama dengan Tito. banyak kenangan yang Tito buat di saat hari valentine. dimana Tito tidak pernah absen untuk memberikan hadiah kepada Fildza. dan Tito juga selalu memberikan kenangan tersendiri kepada Fildza. Fildza mulai memikirkan bahwa sebentar lagi akan tiba hari valentine. Fildza bahkan tidak banyak berharap lagi.

Hubungan nya saja dengan Tito belum bisa di perbaiki. apa yang bisa dia harapkan lagi dengan Tito. bahkan Fildza sempat berpikir bahwa hari valentine yang romantis tidak akan terjadi kali ini kepada nya. karena dia tahu hubungan nya dengan Tito saat ini sedang di ambang kehancuran.

Fildza saat itu berjalan-jalan ke sebuah mal besar, dia hanya sekedar berjalan-jalan dan melihat sekeliling nya. entah kebetulan atau takdir, Fildza berpapasan dengan Kenzo. padahal mereka sama sekali tidak membuat janji untuk bertemu. Fildza cukup terkejut saat itu melihat Kenzo yang tiba-tiba saja berada di hadapan nya.

Mereka berdua akhirnya saling bertegur sapa. Kenzo mulai bertanya kepada Fildza apa yang sedang dia lakukan sendirian di dalam mal tersebut. Fildza menjawab dengan tersenyum yang dipaksakan bahwa dia saat ini hanya sedang berjalan-jalan saja. Fildza mencoba untuk menutupi kekalutan nya saat itu. dia tidak ingin membuat Kenzo mencampuri urusan pribadi nya.

Kemudian Kenzo mengajak Fildza untuk minum kopi bersama nya, karena Fildza saat itu sedang senggang dan dia pikir sangat aneh jika dia berkeliaran sendirian akhirnya dia menerima ajakan dari Kenzo. Fildza dan Kenzo akhirnya pergi ke salah satu kedai kopi terkenal yang ada di dalam mal tersebut. mereka mulai minum kopi bersama sambil berbincang-bincang

Fildza mulai nyaman berbincang dengan Kenzo. dimana saat itu Fildza merasa bisa sedikit menghilangkan beban berat yang saat ini tengah dia tanggung. Fildza merasa mendapatkan penghiburan dari Kenzo. Kenzo juga banyak menceritakan lelucon kepada Fildza hingga membuat Fildza tertawa lepas.

Kenzo sebenarnya sudah tahu lebih awal bahwa sepertinya Fildza memang tengah memikirkan sesuatu sehingga membuat dirinya terlihat muram. namun wajah Fildza yang saat itu terlihat sedang berpura-pura membuat Kenzo akhirnya ingin sekali menghibur Fildza. Kenzo merasa sangat simpati kepada Fildza, namun rasa simpati Kenzo kepada Fildza bukan hanya sebatas rekan kerja atau kenalan saja, melainkan rasa simpati yang membuat dirinya semakin menyayangi Fildza.

Kenzo tahu bahwa perasaan nya memang salah dari awal. namun Kenzo semakin jatuh cinta kepada Fildza semenjak mereka menghabiskan satu malam bersama di Tiongkok pada saat itu. padahal sudah jelas dia tahu bahwa Fildza sudah memiliki seorang suami. Kenzo yakin sepertinya pernikahan Fildza tengah bermasalah ketika dia bertemu Fildza pertama kali di Tiongkok.

Apa yang di lakukan oleh Kenzo benar-benar tulus kepada Fildza. dia yakin bahwa apa yang dia lakukan akan berdampak baik bagi Fildza. meskipun Fildza tidak menanggapi nya, tapi dia yakin bahwa apa yang dia lakukan dengan sepenuh hati akan kembali lagi kepada dirinya.

Setelah panjang lebar berbincang dengan Kenzo, Fildza pamit pergi lebih dulu. Fildza berkata kepada Kenzo bahwa dia akan langsung pulang saat itu. Kenzo kemudian menawarkan diri untuk mengantar Fildza, namun Fildza menolak nya dan bersikeras untuk naik taksi saja. Fildza saat itu tidak ingin pulang pada saat itu sampai dia akhirnya bisa mendapatkan sebuah keputusan.

" Tidak masalah, aku antar saja ya. " ucap Kenzo yang sedikit memaksa.

" Tidak Ken, tidak masalah. aku akan pergi sendiri saja. " kata Fildza menolak.

" Jangan seperti itu. ini sudah malam tidak baik jika kau pulang sendirian. " terang Kenzo.

Fildza saat itu merasa sedikit ragu. akhirnya dia kemudian berkata kepada Kenzo bahwa dia akan menemui seseorang lebih dulu di hotel. Kenzo menjawab bahwa dia akan mengantar kemana pun Fildza akan pergi saat itu. Fildza akhirnya pergi ke sebuah hotel dengan di antar oleh Kenzo.

Meskipun Kenzo sangat penasaran saat itu, Kenzo tidak berpikir untuk bertanya kepada Fildza mengapa Fildza datang ke hotel malam-malam dan siapa yang akan dia temui. Kenzo hanya mengantar nya dengan tenang tanpa banyak bertanya. Fildza pun tidak mencoba menjelaskan kepada Kenzo tujuan dia datang ke hotel malam itu. sehingga menimbulkan banyak pertanyaan untuk Kenzo.

Fildza sangat beruntung karena Kenzo telah menghiburnya dan juga mengantar nya. Fildza awalnya sempat berpikir bahwa Kenzo akan banyak bertanya kepada nya karena seorang wanita sudah menikah pergi ke hotel malam-malam pasti akan menimbulkan pro dan kontra yang nantinya timbul dalam masyarakat. ternyata Kenzo berpikir terbuka sehingga Fildza tidak perlu memberikan penjelasan kepada Kenzo saat itu.

Semakin Fildza memperhatikan Kenzo, Fildza semakin menemukan sifat-sifat baru yang luar biasa memukau dari Kenzo. dan membuat Fildza sedikit penasaran dengan sifat Kenzo yang sebenarnya.