Malam itu Fildza masih menunggu kabar dari Tito. dia sangat cemas karena Tito belum pulang dari bekerja. Fildza merasa bahwa sepertinya Tito memang tidak ingin bertemu dengan nya. dalam pikiran Fildza di penuhi banyak pikiran saat itu. kemana Tito pergi, dengan siapa Tito pergi, apakah tito benar-benar pergi bersama rekan kerja nya, apakah Tito sedang bersama wanita lain.
Hal buruk terus saja terlintas dalam benak Fildza pada malam itu. karena Tito tidak bisa di hubungi berkali-kali. Fildza mencoba untuk tetap tenang dan menunggu. waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Fildza masih belum mendengar suara Tito melewati kamar nya.
Fildza semakin merasa resah. bahkan Fildza di hantui rasa kekhawatiran yang luar biasa. karena saat itu Fildza bahkan tidak bisa bertanya kepada siapa pun. sementara itu Eri dan Tito tengah bersama dengan rekan kerja di kantor nya di tempat karaoke.
jadi setelah Tito makan malam dengan Eri, teman Tito menyuruh Tito untuk datang menemui teman nya tersebut. dan karena Tito berkata sedang bersama dengan Eri, teman nya Tito menyuruh Tito untuk mengajak Eri juga. akhirnya mereka pergi bersama.
Di tempat karaoke, Tito mulai di buat mabuk oleh teman nya tersebut. namun Eri sama sekali tidak minum saat itu. kemudian Eri mengajak Tito untuk pergi saja karena sudah mulai pagi. Tito awalnya menolak, namun Eri memaksa nya karena dia melihat Tito yang sudah sangat mabuk.
Sebelumnya Eri sudah memanggil supir pengganti untuk Tito, dan supir tersebut sudah tiba di depan tempat karaoke. Eri segera membantu Tito berjalan keluar dari tempat karaoke dan membawa Tito ke mobil nya. Eri saat itu ikut mengantar Tito sampai ke rumah nya. Tito terlihat sudah tidak sadarkan diri.
Eri dengan sengaja ikut ke rumah Tito karena dia ingin membuat Fildza merasa cemburu. Eri ingin menunjukkan kepada Fildza bahwa Tito baru saja bersama dengan nya. setelah sampai di rumah Tito, Eri mulai membangunkan Tito dan menuntun nya berjalan menuju pintu masuk rumah Tito.
Setelah sampai di depan pintu, Eri mulai membunyikan bel rumah. Fildza berpikir sepertinya itu adalah Tito yang baru saja pulang. namun Fildza sedikit aneh dan juga heran mengapa Tito membunyikan bel sedangkan dia mengetahui kode sandi pintu rumah mereka.
Fildza mencoba berbicara lewat interkom rumahnya. " siapa ya? " tanya Fildza lewat interkom nya. " ini aku Eri, aku membawa Tito kembali. dia sangat mabuk. " sahut Eri.
Mendengar suara wanita membuat Fildza sangat terkejut bukan main, Fildza tidak menyangka bahwa Tito datang dengan membawa wanita lain ke rumah nya. Fildza kemudian mencoba untuk membuka pintu rumah nya. dia melihat Tito yang sedang bersandar kepada Eri dan tangan nya merangkul pundak Eri.
Fildza hanya bisa terdiam memandangi nya saja. Fildza sama sekali tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Fildza tidak menyangka bahwa Tito masih berhubungan dengan wanita yang bernama Eri. hati Fildza merasa sangat sakit. ibarat seperti gedung yang tiba-tiba runtuh karena pondasi yang tidak kuat, begitulah kondisi perasaan Fildza saat ini.
Eri kemudian menaruh Tito di sofa yang ada doi ruang tamu. tangan Fildza mulai gemetar, hal yang tidak bisa di tangani oleh Fildza saat ini membuat dirinya seolah-olah tidak berdaya sama sekali. hal yang paling di takut kan Fildza akhirnya terjadi. Fildza merasa hal buruk yang dia pikirkan sebelum nya terjadi begitu saja.
" Aku permisi dulu, suami mu kini sudah kembali ke sisi mu sebaiknya kau jaga dengan baik. " ucap Eri sebelum meninggalkan rumah Fildza dan Tito.
" Apa? apa maksud mu berkata seperti itu? " tanya Fildza yang mulai bingung.
" Jangan salahkan aku jika nanti nya Tito tergila-gila kepada ku. " kata Eri lagi sambil memandang Fildza dan tersenyum licik.
apa yang di katakan oleh Eri membuat Fildza merasa tidak percaya diri ketika dia berhadapan dengan Tito. ketika Fildza melihat Eri dia langsung merasa tidak percaya diri karena dia merasa tersaingi oleh Eri. setelah melihat Eri pergi, Fildza langsung kembali ke kamar nya dan meninggalkan Tito begitu saja di ruang tamu.
Fildza sangat kesal melihat Tito yang baru saja bersenang-senang dengan Eri. Fildza merasa bahwa Tito memang sudah tidak memiliki perasaan kepada dirinya saat ini. Fildza seperti sudah mendapatkan sebuah jawaban tanpa Tito memberitahukan nya terlebih dulu kepada dirinya.
Fildza berpikir seperti nya dia sudah tidak bisa mempertahankan hubungan pernikahan nya saat itu. kepulangan Tito yang di antar oleh Eri sudah menandakan bahwa sepertinya Tito sudah tak ingin lagi melanjutkan hubungan lagi dengan dirinya. Fildza berniat untuk bertemu ibunya dan membicarakan nya dengan ibu nya.
Fildza yakin jika dia membicarakan dengan ibunya secara baik-baik ibunya akan mengerti. Fildza kali ini sudah bertekad bahwa dia akan mengakhiri pernikahan nya. karena Fildza pikir tidak ada guna nya lagi dia melanjutkan pernikahan nya jika di antara dirinya dan Tito sudah tidak lagi saling memiliki perasaan.
sementara itu, Eri terlihat sangat puas dan senang melihat ekspresi Fildza yang tampak terkejut melihat Tito yang di antar pulang oleh dirinya. Eri yakin bahwa Fildza pasti akan mengakhiri hubungan nya dengan Tito sehingga Tito bisa menjadi miliknya seutuhnya.