Tito cukup merasa terkejut ketika Fildza berkata bahwa dia ingin tidur bersama nya. Tito berpikir apakah mungkin Fildza sedang mencoba memperbaiki hubungan mereka berdua. entah mengapa Tito justru merasa sedikit aneh jika Fildza seperti itu. Tito berpikir bahwa dia mulai merasa terbiasa dengan keadaan yang seperti saat ini.
" Apakah tidak terlalu mendadak? apakah nanti nya kau bisa menyesuaikan? " tanya Tito yang mencoba meyakinkan Fildza kembali.
" Tentu saja aku yakin. apakah kau tidak menginginkan nya? " tanya Hany balik.
" Tidak. bukan seperti itu. hanya saja ini terdengar sangat tiba-tiba sehingga membuat ku sedikit terkejut. " jawab Tito.
Fildza kemudian terdiam sambil menatap Tito. Fildza berpikir bahwa Tito sepertinya tidak menyetujui permintaan nya saat itu. Fildza merasa bahwa sepertinya masih ada yang di sembunyikan oleh Tito kepada nya. meskipun dia juga menyembunyikan sesuatu dari Tito.
" Aku akan pergi bekerja dulu. pikirkan lah lagi baik-baik apa yang ku katakan barusan. ku harap kau bisa berpikir dengan jernih. " ucap Fildza dan kemudian pergi begitu saja.
Tito merasa bahwa dia sudah nyaman seperti ini, Tito pun mulai nyaman berteman dengan Eri. entah mengapa Eri tampak tidak terlihat binal lagi di depan nya meskipun Eri masih berpakaian cukup seksi. Tito berpikir bahwa pikiran nya saat ini mulai terbagi-bagi. Tito merasa tidak merasakan hal seperti dulu kepada Fildza.
Tito terlalu takut untuk mengakhiri hubungan nya dengan Fildza karena dia memikirkan orangtua Fildza yang telah menitipkan Fildza kepada dirinya. ketika Tito tiba di kantor, dia berpapasan dengan Eri di lift. Eri tampak tersenyum manis di depan Tito. Tito pun membalas senyuman nya.
Eri merasa bahwa sepertinya Tito sudah mulai tertarik kepada nya. Eri tidak mau menyia-nyiakan kesempatan nya untuk bisa mendapatkan Tito. setelah pulang bekerja, Eri mengajak Tito untuk makan malam bersama dengan nya. Tito awalnya menolak karena dia sudah berjanji kepada Fildza akan pulang tepat waktu.
Kemudian Eri memaksa dengan berkata jika Tito menerima nya makan dia akan melupakan kesalahan Tito yang memanggil nya seperti wanita murahan. Tito kembali berpikir dan akhirnya tidak bisa menolak permintaan Eri saat itu. setelah jam pulang kantor Eri dan Tito pergi bersama ke sebuah restoran.
Fildza yang saat itu sudah berada di rumah, melihat bahwa Tito belum pulang, Fildza kemudian mencoba memasak makan malam untuk nya dan juga Tito. Fildza takut bahwa Tito sedang lembur dan belum sempat makan malam.
Setelah Fildza selesai masak makan malam, dia melihat ponsel nya untuk mengecek apakah dia mendapatkan pesan dari Tito atau tidak. rupanya Tito sudah mengirim pesan kepada nya sekitar tiga puluh menit yang lalu.
" Maaf aku pulang larut malam ini, karena ada makan malam dengan rekan-rekan ku. tidak usah menunggu ku dan tidur saja lebih dulu. " tulis Tito dalam pesan nya.
Fildza hanya menghela napas dengan panjang. ternyata orang yang dia khawatirkan sudah makan dengan baik bahkan terlambat memberitahu nya. padahal saat itu Fildza sudah memasak makanan walaupun dia sangat lelah sepulang bekerja.
Fildza akhirnya memakan masakan nya sendiri malam itu. setelah itu dia kembali ke kamar nya sendiri dan tidak pergi ke kamar Tito. Fildza merasa bahwa saat itu Tito tidak ingin tidur satu kamar dengan nya. ketika Fildza hendak tertidur, ponsel nya berdering. dia mendapatkan panggilan dari Kenzo.
" Ada apa dia menghubungi ku selarut ini? " ucap Fildza berbicara dengan dirinya sendiri.
Fildza kemudian segera menjawab panggilan tersebut. ternyata saat itu Kenzo menghubungi nya hanya sekedar ingin mengobrol dengan Fildza, Fildza yang saat itu sedang menghindari Kenzo mencoba untuk menutup telepon nya. kemudian Kenzo menahan nya. Kenzo mencoba untuk tetap berbicara dengan Fildza. Fildza pun akhirnya tidak jadi menutup telepon nya.
Tito yang saat itu sedang bersama dengan Eri terlihat sedang menikmati makan malam nya. Tito sendiri terkadang bingung dengan perasaan nya sendiri. Tito merasa bahwa saat ini dia lega karena Eri tidak lagi marah kepada nya. di sisi lain dia merasa aneh ketika melihat Fildza yang kembali baik kepada nya.
Tito mulai tersihir dengan Eri. bahkan Tito memilih pulang terlambat ketimbang dia menjaga perasaan Fildza yang saat ini tengah menunggu nya di rumah. Tito terlihat sangat buruk akan tetapi Fildza sendiri merasa bahwa dia saat itu tidak berhak untuk melarang nya karena mereka mempunyai privasi masing-masing.
Fildza mula merasa nyaman ketika dia berbicara dengan Kenzo. padahal saat itu obrolan mereka tidak jauh tentang pekerjaan. namun Fildza merasa bahwa dia sangat nyambung berbicara dengan Kenzo. setelah Fildza selesai berbicara dengan Kenzo di telepon, Fildza melihat bahwa Tito belum juga pulang. dan saat itu hampir tengah malam.
Fildza merasa khawatir dan mencoba untuk menghubungi Tito. setelah Fildza mencoba nya, ternyata ponsel Tito tidak aktif. Fildza pun bertanya-tanya kemana Tito sebenarnya saat itu. tak ada rekan Tito yang Fildza tahu sehingga dia tidak bisa mencari keberadaan Tito.