Fildza mulai merasa terganggu dengan kehadiran Kenzo kembali. dimana kehadiran Kenzo membangkitkan ingatan masa lalu nya. dimana dia pernah bersama dengan Kenzo pada saat dia berada di Tiongkok waktu itu. tadi nya Fildza berharap bahwa dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan Kenzo dan menganggap hubungan nya dengan Kenzo hanya sebatas hubungan cinta satu malam saja.
Namun dengan kembali nya Kenzo membuat hati Fildza kembali berdebar. Fildza merasa bahwa mungkin saja dia akan digoyahkan oleh Kenzo nantinya. namun Fildza mengantisipasi nya dengan cara tidak sering menemui Kenzo. Fildza memfokuskan pikiran nya ketika dia sedang berada di tempat kerja.
sementara Kenzo terkadang merasa tidak tahan untuk selalu bertemu dengan Fildza. Kenzo sangat tahu keadaan Fildza saat ini. dimana Fildza telah memiliki seorang suami yaitu Tito. namun Kenzo sudah terlanjur menyukai Fildza sehingga dia tidak bisa memalingkan sedikit pun pandangan nya dari Fildza.
Kenzo selalu saja mengambil kesempatan untuk bertemu dengan Fildza, entah meminta tolong atau pun menyuruh nya melakukan sesuatu untuk nya. Fildza pun mulai menyadari bahwa Kenzo saat ini selalu berupaya untuk mendekati nya. sampai suatu ketika Fildza kembali menemui Bu Siska dan kembali mengeluh.
" Sore Bu. " ucap Fildza menyapa Bu Siska di ruangan nya.
" Pagi. ada apa Za? tumben sekali kau ke kantor ku. kali ini apa lagi yang kau keluh kan? " tanya Bu Siska.
" Bu Siska, bisa kah kau mengganti ku untuk memberi panduan kepada direksi kita yang baru? " ucap Fildza.
" Kali ini ada apa lagi? apakah dia mengganggu mu? " tanya Bu Siska lagi
" Tidak, bukan seperti itu. hanya saja ... " sahut Fildza yang tiba-tiba tertahan karena dia tidak bisa menjelaskan alasan sebenarnya kepada Bu Siska.
" Lalu apa? sudahlah, itu kan hanya sebentar saja. bertahan lah. " kata Bu Siska yang memberikan pengertian kepada Fildza.
Fildza kembali ke ruangan nya dengan muram. kemudian telepon kantor nya berdering kembali. Fildza mulai menghela napas nya kembali. dia yakin pasti yang menghubungi nya saat ini adalah Kenzo. Fildza berpikir untuk tidak menjawab nya karena dia merasa hari itu sudah sangat sering bertemu dengan Kenzo.
Sementara itu, Tito tampak semakin dekat dengan Eri. Tito merasa semakin tertarik dengan Eri. apa yang dia lakukan saat itu selalu saja memikirkan Eri. Tito mulai merasa ada yang aneh dalam dirinya. entah mengapa dia merasa terpikat dengan Eri tanpa dia sadari.
Eri saat itu masih terlihat marah kepada nya. Tito mencoba untuk berbuat baik kepada Eri namun tidak di depan rekan kerja nya yang lain. Eri pun mengetahui bahwa Tito berhasil masuk kedalam perangkap yang dia buat. Eri merasa saat ini belum saat nya dia melunak kepada Tito. karena dia yakin jika dia bertahan sedikit lagi, Tito akan jatuh ke pelukan nya dan meninggalkan istri nya.
Tito memang seperti merasa bersalah kepada Eri, namun tanpa dia sadari sebenar nya dia mulai terpikat dengan Eri secara tidak langsung. dengan dia mengirimkan bunga saja sudah pertanda bahwa dia mulai tertarik kepada Eri. Tito memang tampak terlihat bodoh di depan Eri.
Tito seharusnya memikirkan bagaimana cara dia mempertahankan hubungan rumah tangganya dengan Fildza, namun kali ini pikiran nya teralihkan karena Eri. Tito mulai dibutakan karena Eri. karena selama ini dia tidak bisa mengutamakan kepentingan nya yang paling utama yaitu berbaikan dengan Fildza.
Hubungan rumahtangga Fildza dan Tito sepertinya sudah di ambang perpisahan. namun baik dari Fildza atau pun Tito, masih belum bisa memutuskan nya sampai saat ini harus bertahan atau melanjutkan nya saja meskipun suasana nya tampak berbeda. Fildza yang pada saat itu sedang mencoba memperbaiki hubungan nya dengan Tito, menghadapi suatu halangan yaitu dengan kembali nya Kenzo ke dalam kehidupannya.