Setelah Fildza mengganti pakaian nya, Fildza kemudian mengajak ibu dan ayahnya untuk pulang bersama dengannya. sementara Tito terlihat begitu canggung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. kemudian ibunya Fildza menyuruh Fildza untuk pulang bersama dengan Tito karena bagaimana pun mereka berdua sudah menikah dan Fildza harus ikut dengan suami nya.
mendengar perkataan ibunya membuat Fildza tidak bisa melakukan apa-apa. dan hanya bisa menurutinya saja. akhirnya Fildza dengan terpaksa ikut pulang bersama dengan Tito ke rumah yang sudah di persiapkan Tito sebelum mereka berdua menikah.
Tito mulai memohon kepada Fildza untuk memaafkan nya. akan tetapi Fildza tidak mau memaafkan nya begitu saja. sejujurnya Fildza sudah cukup sakit hati saat itu. Fildza bahkan tidak bisa berbuat apa-apa. untuk memaafkan apa yang telah di lakukan oleh Tito, membutuhkan cukup waktu bagi Fildza.
Fildza masih merasa bahwa dia tidak seharusnya memaafkan Tito begitu saja. karena dia yakin pasti masih ada rahasia lagi yang di sembunyikan oleh Tito sebelumnya. malam itu yang seharusnya menjadi malam pertama yang menggairahkan untuk kedua nya, menjadi malam yang kelam bagi mereka berdua.
bahkan Fildza memilih untuk tidur sendiri di kamar yang berbeda dengan Tito. Tito tidak bisa berbuat banyak. karena dia berpikir mungkin Fildza membutuhkan lebih banyak waktu untuk memikirkan nya. Tito pun memaklumi nya karena hal itu di sebabkan oleh dirinya sendiri.
keesokan pagi nya, Fildza yang saat itu masih mendapatkan cuti bekerja, sengaja tidak mengambil nya dan kembali bekerja seperti biasanya. sedari pagi Fildza sudah sibuk dengan ponsel nya. sementara dia mengabaikan Tito yang sedari tadi sedang sarapan bersama dengan nya. lalu, setelah mengakhiri panggilan nya, Fildza hanya berkata kepada Tito bahwa dia akan ke kantor. Tito hanya mengangguk saja dan mengatakan kepada Fildza selalu berhati-hati namun lagi-lagi Fildza menanggapi nya dengan sinis dan bersikap dingin.
Sesampai nya di kantor, asisten Fildza merasa bingung mengapa Fildza sudah kembali ke kantor sementara baru kemarin Fildza mengadakan pesta pernikahan.
" Lho, bu Fildza sudah masuk. saya pikir ibu akan mengambil cuti beberapa hari. " sapa asisten nya.
" Ya, ku pikir pekerjaan saat ini sangat penting untuk ku tangani. " sahut Fildza.
" Apa tidak masalah dengan suami mu? " tanya asistennya lagi.
" Tidak. tidak masalah. " jawab Fildza sambil mencoba untuk tetap tersenyum seperti biasa nya.
Fildza kemudian mulai bekerja dengan sangat serius. bahkan dia mengesampingkan masalah yang saat ini tengah menimpa dirinya. Fildza tampak bekerja dengan profesional. Fildza sengaja menyibukkan dirinya dengan pekerjaan karena dengan begitu dia tidak akan mengingat masalah yang saat ini menimpa dirinya. Fildza merasa bahwa dia tidak harus berlarut-larut di dalam masalah nya dan dia pikir hidup nya mesti maju ke depan bukan mundur ke belakang.
Fildza kemudian mendapat kan tugas untuk pergi ke tiongkok selama 10 hari. tanpa pikir panjang Fildza mengambil pekerjaan nya tersebut karena dia pikir mungkin dia membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan pikiran nya. karena tidak mungkin dia kembali ke rumah karena orangtua nya mengatakan bahwa Fildza harus menyelesaikan masalah nya sendiri.
Fildza akan berangkat besok. dan dia mulai bersiap dan kemudian dia pulang awla karena dia harus menyiapkan beberapa dokumen dan barang pribadi yang harus dia bawa. sesampai nya di rumah, Tito cukup senang melihat Fildza yang pulang sebelum matahari terbenam. Tito pikir mungkin Fildza sudah mau berbicara kepada dirinya. namun ternyata tidak.
" Fildza? kau sudah pulang? apakah kau pulang lebih awal karena ingin cepat menemui ku? " tanya Tito menyapa Fildza yang baru saja datang.
" Ya, benar. aku memang ingin bertemu dengan mu untuk mengatakan bahwa besok aku harus pergi ke tiongkok selama 10 hari. " ucap Hany dengan tegas.
" Benarkah? boleh kah aku ikut? " tanya Tito.
" Apakah kau masih tidak tahu malu setelah kau membuat kesalahan kemarin? kau masih saja bisa memikirkan untuk pergi bersama dengan ku? kau pikir aku menginginkan nya? " ucap Fildza dengan sedikit kasar kepada Tito.
" Maafkan aku. " sahut Tito sambil tertunduk.
" Kau urus saja dirimu dan wanita itu. " sahut Fildza lagi.
Tito pun tidak bisa membalas perkataan Fildza lagi yang mulai menyinggung masalah Eri. Tito kemudian kembali ke kamar nya dan mencoba mencari tahu bagaimana bisa Eri mengkhianati perjanjian yang sebelumnya telah mereka buat. Tito kemudian mulai menghubungi salah satu teman nya yang pada saat itu ikut ke pesta lajang nya.
Setelah Tito mencari tahu ternyata tak ada satu pun yang mengetahui nya. bahkan teman yang dia hubungi tidak pernah tahu dan tidak pernah berhubungan dengan intens dengan Eri. bahkan tak ada satupun yang memiliki nomor ponsel Eri. Tito semakin penasaran apakah mungkin Eri memang bertindak sendiri seperti itu. Tito bertanya-tanya motif apa yang membuat Eri seperti itu.
Sementara Fildza saat ini sedang berkemas barang yang akan dia bawa ketika dia akan pergi ke tiongkok besok. Fildza tidak terlalu banyak membawa barang-barang. dan dia hanya membawa dua koper yang berisi barang-barang pribadi nya dan juga beberapa dokumen.