Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 22 - Cinta Satu Malam Fildza

Chapter 22 - Cinta Satu Malam Fildza

Setelah saling pandang dengan Kenzo cukup lama, Fildza menyadari bahwa dirinya mulai tertarik dengan Kenzo karena paras nya. Fildza mencoba untuk menyadarkan dirinya karena dia pikir tidak seharusnya dia merasa tertarik dengan pria lain padahal dia sudah menikah dengan Tito. meskipun pernikahan nya sedang bermasalah, namun Fildza tidak seharusnya semena-mena seperti itu.

" Ma-maaf, bisakah kau sedikit bergeser? kau menghalangi pandangan ku. " ucap Fildza tiba-tiba.

" Ha? oh maaf. aku hanya melepaskan sabuk pengaman mu saja tadi. " sahut Kenzo.

Fildza kemudian keluar dari dalam mobil Kenzo, Kenzo pun kemudian keluar dari mobil nya juga untuk mengantar Fildza sampai di depan pintu penginapan nya. setelah mereka mengucapkan perpisahan, Fildza kembali masuk sedangkan Kenzo kembali kedalam mobil nya.

Ketika Fildza masuk ke dalam penginapan nya, lampu kamar Fildza mati dan Fildza sangat takut dengan gelap. dia pun kembali keluar dan melihat apakah Kenzo sudah pergi atau belum. jika memang belum, Fildza berencana untuk meminta bantuan lagi kepada Kenzo untuk mengganti lampu bohlam kamar Fildza.

Kemudian Fildza melihat kenzo yang tampak sedang menghidupkan mesin mobil nya yang tidak mau menyala. Fildza pun menghampiri nya lalu mengetuk kaca jendela mobil Kenzo lalu Kenzo membukanya dan bertanya kepada Fildza apa yang terjadi kepadanya.

" Mengapa kau keluar lagi? ada apa? " tanya Kenzo.

" Ng .. itu, kamar ku sangat gelap. bisakah kau membantu ku mengganti lampu nya? karena aku sangat takut gelap. " pinta Fildza kepada Kenzo.

" Ah, begitu rupanya. baiklah. " jawab Kenzo sambil kembali turun dari mobilnya.

Fildza dan Kenzo kemudian pergi ke kamar penginapan bersama. Fildza kemudian memberikan lampu baru kepada Kenzo dan membantu Kenzo memberikan penerangan agar Kenzo bisa melakukan pekerjaan nya dengan baik yaitu memasang lampu. dan setelah lampu di pasang, Kenzo terpeleset dari atas kursi yang saat itu dia naiki dan akhirnya jatuh menimpa Fildza.

untung saja saat itu Fildza terjatuh di atas tempat tidur sehingga tubuh nya tidak terlalu sakit. kedua mata mereka mulai bertemu satu sama lain. Fildza mulai merasakan rasa yang tidak biasa di dalam hatinya. begitu pula dengan Kenzo.

Hati Kenzo mulai berdebar-debar dia merasakan dada Fildza yang menyentuh tubuhnya sehingga wajah nya mulai merona. Kenzo merasa bahwa dia harus mencium Fildza saat itu, sampai akhirnya Kenzo memberanikan diri mengecup bibir Fildza.

Fildza sendiri merasakan sesuatu yang membuat adrenalin nya berpacu seketika.

" Ada apa? perasaan apa ini? mengapa aku merasa berdebar-debar? haruskah aku menerima nya saja? " ucap Fildza dalam hati nya.

Fildza memilih untuk mengikuti isi hatinya saat itu. dia tidak menyangka bahwa dia akan berciuman malam itu dengan Kenzo. Fildza baru kali ini merasakan bibir orang lain menyentuh bibir nya. bahkan saat itu Fildza sama sekali tidak memikirkan Tito. dan ketika Kenzo mulai terlarut dengan apa yang ia lakukan dengan Fildza, Kenzo mulai berbicara berbisik kepada Fildza.

" Boleh kah aku melakukan nya dengan mu? " tanya Kenzo sedikit berbisik sambil mencoba menyentuh pakaian Fildza.

Fildza saat itu tidak banyak berpikir dan memperbolehkan nya begitu saja. Fildza merasa bahwa dia akan membalas dendam atas apa yang telah di lakukan oleh Tito kepada nya. malam itu menjadi cinta satu malam Fildza di hari terakhir Fildza selama di Tiongkok.