Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 24 - Hal Tak Terduga-duga

Chapter 24 - Hal Tak Terduga-duga

Hubungan Fildza dengan suami nya yaitu Tito tidak langsung berjalan dengan mulus ketika Fildza merasa bahwa dia sudah membalaskan dendam nya kepada Tito. banyak hal yang membuat sikap Fildza terkadang menjadi canggung ketika dia sedang bersama dengan suami nya. Fildza dan Tito tampak seperti seorang teman yang baru saja berbaikan.

Meskipun begitu, Tito begitu mengeluarkan banyak effort untuk membuat Fildza perlahan mau sering berkomunikasi dengan nya. meskipun tidak seintens yang di harapkan, namun Tito merasa bahwa saat ini hubungan nya dengan Fildza sudah berjalan lebih baik.

Fildza saat itu sebenarnya masih terkadang memikirkan Kenzo. entah mengapa meskipun dia pernah bercinta dengan Tito sebelum mereka menikah, namun ketika bercinta dengan Kenzo ada sensasi yang berbeda. entah mengapa ketika dia sedang senggang, dia bisa tiba-tiba memikirkan Kenzo.

Fildza tahu bahwa jika dia seperti itu adalah sebuah kesalahan besar. namun dia juga berpikir apakah Tito seperti ini juga kepada wanita lain yang pernah dia tiduri sebelum nya atau tidak. terkadang jika sedang terlintas dalam benak nya, Fildza ingin sekali menanyakannya langsung kepada Tito.

Sebesar usaha apapun yang dilakukan Fildza, Fildza merasa bahwa dia tidak bisa terus menerus bersikap dingin kepada Tito namun dia juga jadi berpikir kembali apakah dia bisa mempertahankan hubungan pernikahan nya atau tidak. banyak sekali keraguan dalam pikiran Fildza saat ini.

Fildza bahkan meragukan perasaan nya sendiri kepada Tito. meskipun awalnya dia sangat senang menikah dengan Tito, namun masalah yang tiba-tiba saja datang menghampiri nya pada saat pesta pernikahan nya, membuat Fildza tampak sangat di bodohi.

Bahkan kepercayaan dirinya di depan Tito mulai berkurang karena dia selalu membayangkan bertapa sangat berbeda nya dia dibandingkan dengan Eri. Fildza juga mempertanyakan dirinya sendiri apakah dia sebenarnya masih memiliki rasa atau tidak kepada Tito.

Fildza sempat berpikiran bahwa dia akan mengetes apakah dia memang masih menyimpan perasaan untuk Tito atau tidak. dia masih memikirkan apa yang harus ia lakukan saat ini untuk menguji rasa cinta nya pada Tito.

Kemudian Fildza terpikirkan untuk mengajak Tito bercinta malam ini. dia kemudian sengaja kembali lebih awal dari kantor dan berkata bahwa dia akan mengajak Tito bercinta dengan nya. karena setelah mereka menikah, mereka sama sekali belum melakukan malam pertama mereka.

Ketika Fildza sudah sampai di rumah, dia tidak melihat Tito di mana pun. dia kemudian mulai mengeluarkan ponsel nya dari dalam tas nya dan mencoba menghubungi Tito. akan tetapi Tito tidak menjawabnya saat itu.

" Kemana Tito? mengapa dia tidak menjawab panggilan dari ku? " ucap Fildza yang merasa penasaran dengan keberadaan Tito.

Sementara itu. Tito saat ini tengah makan malam dengan para rekan kerja nya. dan termasuk dengan Eri. ternyata saat itu Eri juga ikut dalam perjamuan makan malam yang di adakan oleh kantor malam itu.

Eri selalu bercuri pandang kepada Tito akan tetapi Tito berpura-pura tidak mengetahui nya, dan Eri mulai tampak bersikap agresif dengan duduk tiba-tiba di samping Tito. Tito yang saat itu sedang minum sampai tersedak di buatnya.

" Apa yang kau lakukan disini? pindah sana cepat! " ucap Tito yang terlihat panik.

" Tidak mau. " sahut Eri dan kemudian menenggak minuman nya.

Tito saat itu tampak kesal. kemudian Eri lagi-lagi mulai bersikap agresif dengan memegang paha Tito sehingga membuat Tito sangat terkejut ketika dia sedang mengobrol dengan atasan nya yang duduk persis di depan nya.

Tito berusaha menyingkirkan tangan Eri saat itu, namun Eri tetap saja melakukannya dan semakin membuat Tito tidak nyaman. atasan Tito lagi-lagi mengajak minum miras bersama Tito pun tidak bisa menolak nya saat itu.

Tito sudah mulai sedikit merasa mabuk. kemudian dia mulai izin kepada atasan nya untuk keluar sebentar untuk mencoba membuat dirinya sadar. sementara Eri terus saja mengikuti nya. setelah di luar restoran, Tito mulai merasa sedikit merasa nyaman. dia berharap bisa segera pulang.

Ketika Tito memeriksa ponsel nya, dia melihat ada satu panggilan tak terjawab dari Fildza. Tito merasa senang sekaligus heran karena tidak biasa nya Fildza menghubungi nya lebih dulu. ketika Tito hendak menghubungi Fildza kembali tiba-tiba saja Eri menghampiri nya lalu mencium bibir nya begitu saja.