Hal yang tidak terduga terjadi pada malam itu. dimana Eri yang tiba-tiba saja menghampiri Tito yang sedang memegang ponsel nya dan hendak menghubungi istrinya lalu mencium nya begitu saja. Tito merasa sangat kaku, tubuhnya bahkan tidak bisa bergerak.
Dia melihat Eri yang pada saat itu sedang memejamkan kedua matanya dan mencium dirinya begitu saja. Fildza yang pada saat itu sudah menjawab panggilan dari Tito mulai memanggil-manggil Tito lewat telepon. Tito yang saat itu tiba-tiba saja menikmati bibir Eri, kemudian mematikan panggilan nya begitu saja.
Fildza pun merasa bahwa apakah Tito sedang mempermainkan nya saat itu. Fildza kemudian kembali menghubungi nya dan ternyata nomor Tito tidak aktif. hal itu membuat Fildza bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang di lakukan suami nya itu.
Sementara Tito saat itu mulai berciuman dengan penuh gairah bersama Eri. seperti nya kesadaran nya saat itu di pengaruhi lebih besar oleh alkohol. entah apa yang pada saat itu ada di pikiran Tito. Tito hanya mengikuti alur nya saja. kemudian Eri berhenti mencium nya lebih dulu, hal itu membuat Tito terdiam.
" Lihatlah, kau masih menikmati nya bukan? " ucap Eri sambil tersenyum dan kemudian kembali ke dalam restoran.
Tito sempat terdiam sejenak memikirkan perkataan Eri baru saja. " apa yang baru saja ku lakukan? apakah aku sudah tidak waras? mengapa aku malah mematikan telepon ku dan berciuman dengan nya? " ucap Tito yang mempertanyakan dirinya sendiri.
Setelah cukup lama termenung di luar restoran, Tito pun kembali lagi ke dalam restoran dan kembali menemui atasan nya. dia pun kemudian berpamitan pulang malam itu dengan alasan istrinya sudah menunggu nya. Eri saat itu terlihat memandangi nya dan kemudian berkedip ke arah nya. Tito kemudian langsung pergi secepat nya.
Sementara itu Fildza yang saat itu sudah lama menunggu Tito pulang mulai merasa sedikit kesal. dia berpikir tidak biasa nya Tito pulang selarut itu. tak lama kemudian Tito datang. Fildza yang saat itu sedang duduk menunggu nya di ruang tamu mulai mencium alkohol yang sangat kuat dari arah Tito.
Fildza kemudian bangkit berdiri, dia melihat Tito yang tampak sedikit mabuk saat itu. Tito enggan menunjukkan wajah nya pada Fildza. Fildza yang tadi nya ingin mengajak Tito bercinta dengan nya mulai merasa sebal melihat Tito yang sudah mabuk.
" Apa kau habis minum-minum? " tanya Fildza dengan kesal.
" Ya, maaf kan aku. tadi aku ada acara kantor jadi aku sedikit minum. " terang Tito menjelaskan.
Fildza kemudian meninggalkan Tito begitu saja dan kembali ke kamar nya. Tito merasa sangat bersalah kepada Fildza sehingga dia tidak bisa berkata apa-apa lagi selain meminta maaf. Tito kemudian segera kembali kamar nya.
Tito dan Fildza saat ini masih menggunakan kamar yang terpisah semenjak mereka memutuskan untuk hidup bersama. sebenar nya awalnya yang membuat Fildza seperti ini adalah Tito sendiri. karena awalnya Tito yang lebih dulu membohongi nya.
Fildza sendiri sebenarnya merasa bersalah kepada Tito karena dia telah melakukan hal seperti yang di lakukan Tito kepada nya. seharus nya dia tidak seperti itu namun ego dalam dirinya lebih berperan besar sehingga akhirnya dia membalas Tito dengan cara yang serupa.
Di dalam kamar Fildza banyak berpikir. apakah dia saat itu terlalu picik atau naif. sebenarnya dia tidak suka jika melakukan nya dalam keadaan mabuk seperti itu, karena Fildza merasa jika melakukan nya dalam keadaan mabuk terlihat jelas bahwa nafsu akan lebih besar ketimbang rasa cinta.