Fildza kini merasa memiliki seorang teman yang bisa dia andalkan di negeri orang. dimana pada saat itu Fildza hanya sendirian dan tidak memiliki siapa pun yang dia kenal kecuali Kenzo dan para investor nya. setelah Fildza mengatasi pekerjaan nya, Kenzo mengajak Fildza untuk berkeliling. Kenzo sudah tinggal cukup lama di Tiongkok sehingga dia sudah cukup fasih dalam berbicara bahasa Cina.
Fildza tidak menyangka bahwa Kenzo adalah seorang pebisnis. karena pertama kali dia melihat Kenzo, Kenzo tampak seperti seorang Turis sama seperti dirinya. setelah berbincang cukup lama dengan Kenzo Fildza merasa seperti sangat dekat dengannya. karena selain Kenzo fasih berbahasa Cina, Kenzo juga sangat mahir berbicara bahasa Indonesia dan juga Jepang.
Karena Kenzo pernah tinggal lama di Indonesia. Fildza tidak perlu khawatir tidak bisa berbicara Cina karena dia memiliki Kenzo yang akan membantu menterjemahkan untuknya. selama Fildza di Tiongkok, Fildza selalu di temani oleh Kenzo. Kenzo banyak membantu Fildza untuk sekedar berkomunikasi sederhana dengan para penduduk lokal yang ada di sana. Kenzo bahkan mengajarkan nya sedikit-sedikit kepada Fildza.
saat itu Fidza sangat menikmati waktu nya untuk berlibur. dia sama sekali tidak memikirkan masalah nya dengan Tito yang saat ini tengah dia hadapi. memang itulah keinginan Fildza. sampai akhirnya tibalah hari terakhir Fildza di Tiongkok. setelah Fildza usai berjalan-jalan dengan Kenzo, Fildza kembali ke penginapan nya. kemudian malam nya Fildza di undang oleh Chen untuk makan malam bersama dengan rekan-rekannya.
Fildza kemudian segera bersiap dan mengenakan gaun yang sangat cantik yang dia bawa dari rumahnya. Kenzo menawarkan untuk menjemput Fildza dan mengantar nya ke tempat acara diadakan, Fildza sangat berterimakasih dan tidak menolaknya sama sekali. Fildza terlihat tampak anggun dengan balutan gaun berwarna gold yang memperlihatkan sedikit belahan dada nya.
Chen dan rekan-rekannya tampak terpukau melihat kedatangan Fildza malam itu. seluruh mata memandang ke arah Fildza dan Kenzo. mereka berdua tampak seperti pasangan yang sangat serasi. Fildza pun kemudian mulai bercengkerama bersama Chen dan rekan-rekan nya. Fildza memang sebelum nya menyukai minuman alkohol namun dia tidak pernah mengkonsumsi nya sampai mabuk.
Malam itu, Chen selalu saja ingin bersulang dengan Fildza, Fildza pun terpaksa menerimanya. Kenzo telah memperhatikan Fildza sedari tadi. dia melihat Fildza seperti mulai terlihat sangat mabuk. sampai akhirnya Kenzo mencoba mengalihkan perhatian Chen dari Fildza. Kenzo mulai mengajak Chen berbicara sementara Fildza pergi ke toilet dan mencoba untuk membuatnya sadar.
arak yang di minum oleh Fildza membuat Fildza lebih cepat mabuk. Fildza mulai memikirkan cara bagaimana agar dia bisa kembali ke penginapan nya lebih dulu sebelum mabuk nya bertambah parah. setelah Fildza kembali menemui Chen dan juga Kenzo, Fildza terkejut melihat Chen yang sudah tertidur di meja.
Fildza merasa sangat beruntung saat itu. Fildza kemudian bertanya kepada Kenzo bagaimana cara dia mengembalikan Chen ke rumahnya. Kenzo menjelaskan bahwa dia sudah memanggil jasa supir pengganti untuk mengantar Chen dan yang lain nya. Fildza mulai semakin bertambah pusing penglihatan nya mulai terasa berkunang-kunang. Kenzo kemudian bertanya kepada Fildza apakah Fildza baik-baik saja.
" Fildza? apakah kau baik-baik saja? apa mau ku antar sekarang? " tanya Kenzo dengan cemas.
" Ya, seperti nya begitu. " jawab Hany yang mulai bangkit berdiri dari tempat duduk nya.
saat Fildza hendak berdiri, Fildza mulai sempoyongan hingga dia hampir terjatuh. untung saja refleks Kenzo sangat cepat sehingga dia berhasil menangkap Fildza dengan baik.
" Maaf maaf. " ucap Fildza sambil memegang tangan Kenzo.
" Tidak masalah, aku akan membantu mu berjalan ke mobil. " sahut Kenzo.
Kenzo mulai membantu Fildza berjalan dengan memegang bahu Fildza. Kenzo juga memastikan Fildza masuk ke dalam mobil nya tanpa terbentuk dinding mobil nya saat itu. perlakuan Kenzo terhadap Fildza sangat lembut bahkan dia tidak ingin Fildza merasa kesakitan. Kenzo membantu Fildza memakaikan sabuk pengaman, dan Fildza mulai memejamkan kedua mata nya.
ketika Fildza memejamkan kedua matanya, Kenzo sempat terpaku menatap Fildza. Kenzo merasa terpesona kepada kecantikan Fildza. Kenzo pun kemudian mencoba menyadarkan dirinya dan kembali ke kursi pengemudi.
" Are you crazy huh? berhenti memikirkan gadis ini Kenzo. " ucap Kenzo dalam hatinya.
sesampai nya di penginapan Fildza, Fildza masih tertidur di dalam mobil. Kenzo sebenarnya enggan membangunkan nya, namun dia berpikir bahwa tubuh Fildza akan terasa sakit jika terlalu lama tertidur dalam posisi duduk seperti itu. Kenzo kemudian mulai membangunkan Fildza dengan suaranya yang begitu lembut.
" Fildza? Za? bangun. kita sudah sampai. " ucap Kenzo dengan lembut kepada Fildza.
Fildza kemudian mulai membuka kedua mata nya dan mulai saling menatap dengan Kenzo. situasi yang begitu canggung membuat Kenzo dan Fildza saling menatap cukup lama.